Share

Luka yang Memilukan

NARASI IRIS

Senin, 25 Agustus 1980/14 Tahun

Matahari terlihat mulai meninggi. Sinarnya perlahan mendekati bagian luar jendela—menjauhi ruang besar ini. Si pengajar untuk kelas berikutnya mungkin akan terlambat datang. Sebagai hukuman untuknya, aku akan mengagetkannya di pintu masuk!

“Iris,” panggil paman. “Aku akan kembali bekerja, jaga sikapmu agar Nyonya Freesia tidak kerepotan.”

Aku mengangkat bahu sebagai jawaban.

“Saya juga masih harus melakukan beberapa hal lainnya, Lady Iris,” kata Freesia yang berjalan di belakang paman.

“Sampai jumpa nanti.”

Mereka berdua berjalan menuruni tangga setengah spiral yang menghubungkan dua lantai rumah ini sambil melakukan percakapan. Mereka memiliki jarak umur yang nggak beda jauh—Freesia yang lebih tua. Mereka juga dua manusia dewasa yang nggak memiliki pasangan. Kupikir mereka akan cocok untuk satu sama lain. Kulihat paman berjalan menuju ruang baca Ayah—yang sekarang menjadi miliknya, dan tidak terlihat lagi. Sedangkan Freesia memanggil
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status