Share

Bab 135

Author: Ayudia
Staf teknis sempat bertemu Raisa kemarin dan mendengarnya membual tentang kesanggupannya menyelesaikan perbaikan sistem data dan membangun sistem pertahanan baru dalam seminggu, sehingga semua orang mengira dia tidak waras.

Rian benar-benar membawanya ke sini secara pribadi hari ini. Apakah dia benar-benar mampu?

"Pak Rian, apakah ini orang hebat yang Anda ingin rekrut itu?"

Rian memelototi Raisa. "Bukannya kau sendiri yang bilang bisa? Ayo, tunjukkan padaku."

Raisa membalas dengan senyum tipis mengejek.

"Kenapa kau malah senyum-senyum begitu? Bukannya kau mau pamer..."

Raisa mencubitnya dengan keras, dan berkata, "Bisa nggak sih ngomong yang benar?"

Rian langsung teringat saat Raisa menindasnya saat kecil, dan wajahnya membeku.

Begitu sadar, dia langsung berteriak, "Nggak bisa!"

Sial, sakit banget!

Staf teknis tertegun melihat pemandangan itu.

Rian dan Agam adalah pendiri perusahaan itu. Agam itu santai dan mudah bergaul, jadi tak seorang pun takut padanya, tetapi Rian justru sebalikn
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Tak Ada Kata Maaf Untuk Mantan Suami   Bab 140

    Rian tak berdaya dan ingin segera mengusir orang-orang itu.Namun, secangkir kopi tiba-tiba sudah dituangkan ke kepala Marco.Marco membeku, menatap tumpahan kopi di lantai, lalu berbalik dengan tak percaya.Tiba-tiba dia bertatapan dengan mata dingin Raisa.Raisa membanting cangkir kopi kosong itu ke lantai.Sorot matanya dingin, nada suaranya tajam. "Kopi lebih enak daripada air putih. Mau?""Rai...sa!" Marco tersentak kaget dan menggertakkan giginya. "Berani sekali kau menuangkan kopi padaku!""Aku sudah membiarkanmu berteriak-teriak di kantor adikku. Lagian, aku cuma nyiram kopi doang kok. Kenapa? Nggak terima? Ya udah, mati saja sana," kata Raisa tanpa ekspresi.Rian langsung melotot ke arahnya.Apa Raisa sedang mencoba meniru umpatannya?Raisa bahkan tidak tahu caranya mengumpat, beneran tidak berguna!Marco tak sanggup memukul Raisa, apalagi mengingat Raisa datang membawa sepuluh pengawal, ditambah Rian yang bisa menyerangnya kapan saja, dia bahkan semakin takut bergerak. Marco

  • Tak Ada Kata Maaf Untuk Mantan Suami   Bab 139

    Sejak kehilangan keluarganya, dunia Rian hanya dipenuhi dengan game. Tanpa itu, dia benar-benar tak punya apa-apa, jadi dia mati-matian berusaha membangun game-nya sendiri.Namun saat itu, pikiran Rian tiba-tiba berubah.Ini adalah sesuatu yang bahkan tak pernah dia antisipasi.Ternyata dunianya, selain permainan, masih ada yang lain.Misalnya, harga diri.Dan... Raisa.Memikirkan hal itu, Rian bertanya-tanya apakah dia sudah gila.Raisa telah menikah dengan Kevin. Selain mempermalukannya, Raisa juga tidak menganggapnya sebagai saudara. Tentu saja, mungkin saja ada bagian dari dirinya yang tidak menyukai Raisa dan menolak untuk menghubunginya, tetapi pernikahan mendadak Raisa itu memang telah mendinginkan hatinya.Rian telah memutuskan untuk tidak pernah menghubungi Raisa lagi, memperlakukan dirinya sendiri seperti anak yatim piatu. Karena itu, dia benar-benar muak dengan berita apa pun yang berhubungan dengan Raisa. Bahkan, saat dia tahu Raisa mencari tahu tentangnya melalui Agam. Di

  • Tak Ada Kata Maaf Untuk Mantan Suami   Bab 138

    Raisa mengenakan pakaian rumah, rambutnya acak-acakan. Tatapan matanya yang dingin tidak setajam biasanya, kali ini terlihat sedikit lesu, seolah-olah dia sudah begitu sibuk bekerja hingga kehilangan seluruh energinya."Anda baru pulang, Pak?"Bravi berkata dengan dingin, "Kau juga belum tidur?""Sebentar lagi. Selamat malam, Pak." Setelah menjawab, Raisa melambaikan tangan, menutup pintunya, dan kembali ke ruang kerja.Ruang kerja itu memiliki empat layar yang penuh dengan kode-kode, yang membuat matanya terasa lelah.Raisa awalnya berencana untuk melanjutkan sambil makan, tetapi setelah berpikir sejenak, dia kembali ke ruang tamu untuk fokus pada camilan tengah malamnya.Dia tak bisa berhenti memikirkan Bravi, yang ekspresinya selalu dingin.Karena kerja sama mereka yang bertujuan untuk mengganggu Kevin, serta makan malam mereka bersama sebelumnya, hubungan mereka menjadi sedikit lebih dekat.Itulah mengapa tadi Raisa menyapanya terlebih dahulu.Dulu, Raisa paling hanya akan mengangg

  • Tak Ada Kata Maaf Untuk Mantan Suami   Bab 137

    Raisa sedang sibuk untuk memperbaiki kerusakan sistem data. Setelah selesai bicara dengan para staf teknis yang masih kebingungan, dia langsung pergi mencari Rian.Kantornya dipenuhi asap.Raisa tidak menyukai bau rokok dan mengerutkan kening, lalu berkata, "Berhenti merokok."Rian meliriknya sekilas, lalu sengaja menantangnya, menyalakan kembali sebatang rokok. "Sudah selesai pamernya?"Raisa tahu omongan Rian selalu pedas, tetapi dia tidak marah. Dia berkata, "Pamer apa? Aku ini lagi bantuin masalahmu.""Bantuin? Siapa yang butuh bantuanmu? Kalau kau sudah selesai dengan ‘pekerjaan’mu, cepat pergi! Jangan ganggu aku!"Rian sangat kesal, dia sedang bingung apakah akan menghabiskan uang sebanyak itu untuk menyelesaikan masalah teknis yang mereka punya.Dia tidak memiliki koneksi atau pengaruh, dan sebagai pengusaha muda, para investor tidak optimis terhadapnya. Mencari pendanaan lebih lanjut pun sangat sulit. Dia bahkan pernah dipermainkan hingga minum satu botol alkohol dan harus masu

  • Tak Ada Kata Maaf Untuk Mantan Suami   Bab 136

    Sejak Rian memulai bisnisnya hingga sekarang, dia selalu bersemangat. Tak peduli sebesar apa pun tantangan atau kesulitan yang dihadapi, dia selalu maju terus tanpa ragu.Mungkin karena semangat masa mudanya yang masih menggebu atau keinginan untuk membuktikan diri. Intinya, dia pantang menyerah!Namun kini, masalah teknis menghantuinya. Dia butuh uang, tetapi tak punya. Butuh tenaga ahli, tak seorang pun ada. Hanya ada Raisa yang hanya bisa mengganggu saja.Rian benar-benar merasa frustasi setengah mati. "Kita nggak punya pilihan. Bisa punya teknisi terbaik, itu juga sumber daya langka. Mereka memang mematok harga tinggi, tapi mereka yang akan benerin masalah kita."Agam tiba-tiba teringat saran Raisa tentang investasi tambahan. Dia ragu-ragu bertanya, "Gimana kalau kita setuju saja sama harganya? Urusan nanti, kita pikirin lagi caranya nanti."Rian menggertakkan giginya, "Nggak boleh!""Kita cuma buang-buang waktu saja kalau begini terus?""Kita cari lagi yang lain dengan harga yang

  • Tak Ada Kata Maaf Untuk Mantan Suami   Bab 135

    Staf teknis sempat bertemu Raisa kemarin dan mendengarnya membual tentang kesanggupannya menyelesaikan perbaikan sistem data dan membangun sistem pertahanan baru dalam seminggu, sehingga semua orang mengira dia tidak waras.Rian benar-benar membawanya ke sini secara pribadi hari ini. Apakah dia benar-benar mampu?"Pak Rian, apakah ini orang hebat yang Anda ingin rekrut itu?"Rian memelototi Raisa. "Bukannya kau sendiri yang bilang bisa? Ayo, tunjukkan padaku."Raisa membalas dengan senyum tipis mengejek."Kenapa kau malah senyum-senyum begitu? Bukannya kau mau pamer..."Raisa mencubitnya dengan keras, dan berkata, "Bisa nggak sih ngomong yang benar?"Rian langsung teringat saat Raisa menindasnya saat kecil, dan wajahnya membeku.Begitu sadar, dia langsung berteriak, "Nggak bisa!"Sial, sakit banget!Staf teknis tertegun melihat pemandangan itu.Rian dan Agam adalah pendiri perusahaan itu. Agam itu santai dan mudah bergaul, jadi tak seorang pun takut padanya, tetapi Rian justru sebalikn

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status