Share

17. Nasib Anin

"Sayang, aku mohon bicaralah. Jangan diamkan aku, lebih baik aku kamu pukul atau kamu tampar, jika perlu bunuh saja aku, aku rela yang penting kamu memaafkan aku dan mau berbicara padaku," ucapnya terisak sambil memegang tangan Afikah dan menggenggamnya.

"Aku bukan psiokpat, yang tega membunuh suamiku sendiri," ucap Afikah mencoba melepas genggaman itu.

Rayyan masih tidak mau melepas genggaman tangannya. Amirah melihat Afikah tidak nyaman dengan semua itu.

"Kak, jangan begitu, lepasin tangan Afikah, kakak bisa nyakitin Afikah," ucap Amirah.

Rayyan melepasnya. "Aku mohon maafkan aku! Bagaimana caraku agar kamu mau memaafkan aku?" tanyanya.

"Lepaskan aku, biarkan aku dan Fawwas pergi menjauh dari hidupmu," lirih Afikah.

Deg ....

Semua yang ada di ruangan itu tercenung dengan permintaan Afikah.

"Jangan, Nak. Jangan seperti itu. Kami semua menyayangimu. Rayyan juga sangat mencintaimu," ucap Vika yang langsung ikut mendekat.

Afikah hanya menunduk. Ia menumpahkan air matanya.

"Baiklah kala
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Andita Hardianti
kakkk, salah ini kak, isinya bab sebelum nya kak
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status