Share

Bab 22 : Kelicikan Zuraida

Pada hari Sabtu di pagi buta, terlihat Gempita dan Elvira tengah memasak di dapur. Disana mereka melakukan pekerjaan bersama-sama, kala Zuraida dan suaminya masih terlelap dalam tidurnya.

“Gempi, ayo kita sholat subuh dulu,” ajak Elvira usai mengecilkan kompor gas.

“Hmmm..., Udah kakak aja. Gempi yang tunggu ungkep ayamnya,” tolak Gempita.

“Gempi..., sholat itu wajib...,.Yukk.”

Elvira meraih tangan Gempita yang memang dilihatnya tidak melakukan kewajibannya selama ini.

“Maaf Kak..., Rasanya saya belom bisa jalanin kewajiban,” tolaknya lagi tersenyum getir.

“Gempi..., Sore nanti kamu akan wisuda. Taruhlah selama ini kamu kecewa dengan keadaan yang harus kamu jalani. Tapi, kalau bukan karena kuasa NYA..., apa bisa kamu menjadi sarjana?” tanya Elvira yang terus berusaha tetap konsisten menjalankan kewajibannya.

“Kak..., Gempi kecewa bukan karena diri Gempi sendiri. Kecewa karena kenapa sih, orang sebaik kakak bisa masuk ke dalam keluarga ini? Kalau Gempi sama Bang Gilang, mungkin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status