Share

Flash Back

Author: Cucu Suliani
last update Last Updated: 2024-06-01 12:45:45

Satu tahun yang lalu.

"Mas, ini sangat sakit. Perutku sakit sekali, aku tidak tahan lagi." Dina terlihat mengelusi perutnya dengan tangan kanannya, sedangkan tangan kirinya terlihat mengelusi punggungnya.

Dia terlihat meringis menahan rasa sakit yang terus-terusan datang menghampiri, Bara yang berada di samping istrinya terlihat mengelus lembut punggung istrinya tersebut.

Dia juga terlihat mengecup kening istrinya dengan penuh kasih, Bara merasa begitu kasihan ketika melihat istrinya kesakitan.

"Ya Tuhan, ini adalah hari di mana aku akan melahirkan anak ke lima. Kenapa terasa seakan melahirkan untuk yang pertama? Sakit, Mas."

Kembali Dina meringis karena merasakan kontraksi yang begitu hebat, Bara benar-benar merasa tidak tega dibuatnya.

Jika saja bisa, Bara ingin menggantikan rasa sakit untuk istrinya tersebut. Sayangnya, tidak bisa. Karena hanya perempuan yang bisa melahirkan, hanya perempuan yang ditakdirkan untuk memberikan sang buah hati untuk pasangannya.

Mata Bara sudah terlihat berkaca-kaca, wanita yang begitu dia cintai itu terlihat begitu tersiksa. Cinta pertamanya kini sedang berjuang untuk melahirkan anak kelima untuk dirinya.

"Sabar ya, Sayang. Dari awal juga sudah kukatakan, kamu tidak usah hamil lagi. Kamu tidak usah melahirkan lagi, setiap kali kamu melahirkan kamu selalu kesakitan. Aku tidak tega," ucap Bara.

Bara dan juga Dina sudah memiliki empat buah hati, semuanya berjenis kelamin perempuan. Dina sangat ingin memberikan keturunan berjenis kelamin lelaki kepada Bara, maka dari itu dia sengaja melakukan proses kehamilan kembali.

Dia ingin melahirkan pewaris untuk suaminya, dia ingin memberikan keturunan berjenis kelamin laki-laki untuk suaminya tersebut. Walaupun suaminya berkata jika dia tetap akan mencintai Dina, jika Dina tidak melahirkan anak lelaki, tapi tetap saja dia merasa was-was.

Dia takut Bara akan berselingkuh dengan wanita lain demi mendapatkan anak laki-laki, Dina tidak ingin hal itu terjadi.

Sepasang suami istri itu kini sedang berada di dalam ruang persalinan, seharusnya Dina sudah melahirkan. Karena dia sudah terus-menerus mengalami kontraksi.

Namun, entah kenapa proses persalinan anak kelima ini begitu sulit. Bahkan, dia kini terlihat sesak napas. Bara terlihat panik dan gelisah.

"Dokter! Tolong istri saya, Dok!" teriak Bara.

Bara sudah tidak peduli dia berada di mana saat ini, yang dia inginkan hanyalah istrinya segera mendapatkan pertolongan.

Dia tidak peduli jika dirinya menjadi pusat perhatian karena menimbulkan keributan, dia terus saja berteriak seperti orang gila.

"Dokter! Tolong istri saya," teriak Bara kembali.

Satu orang dokter obgyn, dua bidan dan dua orang perawat terlihat masuk ke dalam ruangan bersalin tersebut.

Suster terlihat memasangkan selang oksigen untuk membantu pernapasan dari Dina, Dina langsung diberikan perawatan yang terbaik oleh mereka sesuai tugas masing-masing.

Tidak lama kemudian Dina nampak bisa bernapas dengan stabil, Bara merasa lega. Dia bahkan terlihat mengusap dadanya berkali-kali.

Dia mengucap rasa syukur yang begitu membuat hatinya tenang, air matanya yang bercucuran sejak tadi dia usap dengan ujung kemejanya.

Dia merasa bahagia ketika melihat senyum kembali mengembang di bibir istrinya, itu artinya keadaan istrinya kembali membaik. Walaupun memang dia melihat jika wajah istrinya begitu pucat.

"Jangan menangis, aku baik-baik saja." Dina berusaha untuk tersenyum ke arah Bara.

Dia sangat tahu jika suaminya itu kini sedang panik, padahal yang Dina inginkan saat ini adalah melihat suaminya bisa bersikap lebih tegar.

Berkali-kali Dina terlihat menenangkan hati Bara, berkali-kali Dina membesarkan hati suaminya tersebut.

Bukannya Bara yang menyemangati istrinya, tapi malah Bara yang menangis. Dia malah tidak bisa mengontrol emosinya, berbeda dengan Dina yang terlihat lebih tenang.

Di a terlihat menghela napas panjang lalu mengeluarkannya dengan perlahan, dia berusaha untuk menenangkan dirinya.

Walaupun sesekali dia terlihat meringis, tapi tetap dia tahan. Dia tidak pernah berteriak ataupun merengek kepada Bara, dia juga tidak menggigit atau mencakar seperti cerita dalam serial drama tv.

"Ini sudah lengkap pembukaannya, Nyonya. Bersiaplah untuk mengejan," ucap dokter setelah memeriksa kembali area inti Dina.

Di a terlihat menganggukkan kepalanya, sedangkan Bara terlihat menghampiri istrinya lalu menggenggam tangan istrinya dengan begitu erat.

Bahkan, dia terlihat mengusap puncak kepala istrinya dengan begitu lembut. Lalu, dia membisikan kata-kata cinta di telinga istrinya. Dia yakin dengan seperti itu istrinya akan bisa cepat melahirkan dengan semangat.

Di a terlihat berkali-kali mengejan agar bisa melahirkan anak ke lima mereka, dia terlihat begitu bersemangat walaupun tenaganya tidak banyak.

"Alhamdulillah, anaknya lelaki Bu." Dokter terlihat memberikan bayi yang masih berlumuran dengan darah itu kepada suster.

Hal itu dilakukan karena dokter masih harus mengeluarkan ari-ari dari perut sang ibu, perut ibu yang baru saja melahirkan juga perlu dibersihkan.

Dengan senang hati suster terlihat membersihkan bayi yang berlumuran darah itu, lalu setelah putra dari Dina dan juga Bara terlihat bersih, suster terlihat hendak memberikan baby boy tersebut kepada Dina untuk mendapatkan ASI pertamanya.

Sayangnya, sebelum baby boy itu mendapatkan ASI pertamanya, Dina tiba-tiba saja mengalami sesak napas. Dia bahkan tiba-tiba saja mengalami pendarahan yang begitu hebat, Bara terlihat panik.

Dia berteriak-teriak memanggil nama istrinya, dokter yang tidak bisa berkonsentrasi di dalam bekerja berusaha untuk menenangkan Bara.

"Tolong kerja samanya, Pak. Kami tidak bisa berkonsentrasi jika Bapak terus berteriak seperti itu," ucap Dokter.

Bukannya menuruti apa yang dikatakan oleh dokter, Bara malah terlihat mengguncang-guncang tubuh istrinya yang kini terlihat semakin melemah.

Hal itu membuat dokter, suster dan juga bidan yang ada di sana merasa geram dengan sikap egois Bara. Mereka paham jika Bara begitu mencintai istrinya, tapi tidak begitu caranya.

Karena dengan Bara yang bersikap seperti itu, justru akan memperlambat dokter yang akan memberikan tindakan kepada Dina.

"Bagaimana saya bisa tenang, jika saya harus melihat keadaan istri saya yang seperti ini?" seru Bara.

Bara kembali berteriak-teriak memanggil nama istrinya, bahkan dia memaki orang-orang yang ada di sana. Karena dia menganggap semua orang yang ada di sana tidak becus menangani istrinya, tidak lama kemudian genggaman tangan Dina terlihat terlepas.

Bara yang melihat akan hal itu kembali berteriak dengan histeris, melihat akan reaksi dari Bara, akhirnya dokter yang berada di sana meminta suster untuk memberikan suntikan penenang kepada Bara.

Karena reaksi dari Bara benar-benar mengganggu konsentrasi dari para dokter, hal itu menyebabkan dokter tidak bisa menangani Dina dengan cepat.

"Sialan! Dasar Dokter sialan! Aku hanya ingin melihat istriku, kenapa kalian melakukan hal ini kepadaku?" teriak Bara ketika dia merasakan suntikan pada salah satu area tubuhnya.

"Maafkan kami, Pak. Kami terpaksa melakukan hal ini," ucap Dokter.

Tidak lama kemudian Bara terlihat tidak sadarkan diri, dengan seperti itu dokter langsung berusaha untuk menyelamatkan Dina.

Sayangnya Tuhan berkehendak lain, Tuhan lebih menyayangi Dina. Hal itu menyebabkan bayi mungil yang baru saja Dina lahirkan kini menjadi anak piatu.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Talak Setelah Sah    Talak Tiga

    "Apa yang kamu katakan?"Kini, Bara terlihat menatap wajah Diana yang begitu marah kepada dirinya. Bara baru saja menggaulinya, Bara baru saja memberikan kenikmatan kepada istrinya tersebut.Diana bahkan berkali-kali mengerang karena nikmat yang diberikan oleh Bara, Diana bahkan berkali-kali terlihat memuji keperkasaan suaminya itu.Namun, kini Diana meminta cerai dari Bara. Bahkan belum ada lima menit mereka menyelesaikan pergumulan panas di antara mereka berdua."Coba katakan sekali lagi, apa yang kamu inginkan, hem?" tanya Bara seraya membalas tatapan penuh kebencian dari Diana."Aku minta cerai, Mas!" teriak Diana.Bara tertawa mendengar apa yang dikatakan oleh Diana, wanita yang sudah menjadi istrinya itu dulu begitu bersikukuh ingin menikah dengannya. Selain berkata jika Diana begitu mencintai dirinya, Diana juga berkata begitu menyayangi kelima anak-anaknya.Walaupun ayah Diana, Bagas melarang mereka untuk menikah, Diana tetap memperjuangkan restu dari ayahnya.Namun, baru saja

    Last Updated : 2024-06-01
  • Talak Setelah Sah    Memutuskan Untuk Segera Pergi

    "Kamu benar-benar manusia tidak bernurani, Mas." Diana merutuki Bara, tetapi hanya mampu di dalam hati saja. Namun, mulutnya malah tertutup dengan rapat.Diana hanya bisa terdiam seraya menatap kepergian Bara ke dalam kamar mandi, lelaki itu bahkan tidak menolehkan wajahnya sama sekali ke arah Diana.Pria itu terlihat begitu marah karena dirinya tidak mau menuruti apa yang diinginkan oleh Bara, Diana baru sadar jika Bara merupakan pria yang bisa dengan mudahnya marah jika keinginannya tidak terwujud.Satu hal yang membuat matanya Diana terasa sakit, pria yang belum lama memerawani dirinya itu terlihat begitu acuh masuk ke dalam kamar mandi tanpa memakai sehelai benang pun.Pria itu seolah tidak malu mempertontonkan tubuhnya yang tidak terbalut busana, padahal Diana seketika merasa jijik saat memandang tubuh lelaki itu.Brak!Bara membanting pintu kamar mandi dengan begitu kencang, dia terlihat begitu emosi karena Diana tidak mau menuruti keinginannya.Padahal, Bara sudah merencanakan

    Last Updated : 2024-06-02
  • Talak Setelah Sah    Pulang ke Rumah Bapak

    Sepanjang perjalanan menuju kediaman Bagas, Diana terus saja menangis. Dia merasa sedih karena mengalami kejadian yang tidak terduga di malam pertamanya.Air matanya terus saja mengalir di kedua pipinya tanpa dia minta, hatinya terasa sakit dan dadanya terasa sangat sesak. Rasanya dia ingin bunuh diri saja, tapi takut akan dosa."Oh Tuhan, kenapa bisa seperti ini?" tanya Dia a lirih.Sopir taksi yang sedang mengemudi memandang Diana dari kaca spion dengan iba, dia merasa kasihan karena melihat Diana yang terus saja menangis tanpa henti.Namun, dia tidak berani berkata apa pun. Karena dia sangat paham, jika wanita yang sedang bersedih hanya butuh waktu untuk menumpahkan segala kesedihannya itu lewat tangisan.Setelah melakukan satu jam perjalanan, akhirnya Dia a tiba di kediaman sederhana milik ayahnya, Bagas. Ada kelegaan, tetapi ada juga kebingungan."Ini ongkosnya, Pak." Diana memberikan ongkos taksinya dan segera keluar dari taksi tersebut.Diana terlihat melangkahkan kakinya den

    Last Updated : 2024-06-02
  • Talak Setelah Sah    Egoisnya Bara

    Tadi malam. Setelah selesai melaksanakan ritual mandinya, Bara keluar dari dalam kamar mandi dengan hanya menggunakan kimono mandi saja.Dia terlihat mengedarkan pandangannya untuk mencari keberadaan Diana, dia merasa kesal saat tidak melihat keberadaan wanita yang baru saja dia buka segelnya itu.Padahal, dia hanya menggertak Diana saja dengan mengatakan perempuan itu harus pergi saat ini juga. Menurutnya kata talak yang sudah dia katakan tadi hanya karena emosi semata, seharusnya Diana tidak menganggap dirinya dengan serius.Seharusnya Diana merayu dirinya agar Bara mau tetap melanjutkan pernikahannya, tetapi jika untuk memiliki anak dari Diana, dia tetap tidak akan mau.Dia sudah memiliki 5 orang anak, rasanya tidak mungkin lagi untuk dirirnya menambah anak lagi. Karena memang rencana awal Bara untuk menikah lagi adalah untuk mencari ibu untuk anak-anaknya, bukan untuk memproduksi anak lagi."Ke mana perginya wanita sialan itu? Kenapa dia berani sekali pergi dari sini? Kenapa koper

    Last Updated : 2024-06-03
  • Talak Setelah Sah    Kekecewaan Debi

    Bara mengambil ponselnya, lalu dia menatap foto Diana saat bersama dengan dirinya. Mereka terlihat mesra sekali, Bara nampak memeluk dan mengecup pipi Diana."Lihat saja Diana, aku pastikan kamu dan Bagas akan menderita. Aku pasti akan menghancurkan kalian berdua," ucap Bagas dengan pelan tetapi penuh penekanan.Tidak lama kemudian pak sopir nampak melajukan mobilnya menuju kediaman Kusuma, di mana di sana ada ibu dan juga kelima anak Bara. Sepanjang perjalanan menuju kediaman Kusuma, Bara terus saja menggerutu dan mengeluarkan unek-uneknya.Dia benar-benar tidak habis pikiran karena Diana tidak mau kembali kepada dirinya, padahal dia adalah pria kaya. Bukankah semua wanita akan bahagia dengan limpahan harta, lalu kenapa Diana tidak mau kembali kepada dirinya, pikirannya.Setelah beberapa saat kemudian, akhirnya pak sopir memberhentikan mobilnya tepat di halaman kediaman Kusuma. Bara berjalan masuk menuju rumah megah itu dengan raut wajah kesal, tidak ada kebahagiaan yang terpancar se

    Last Updated : 2024-06-03
  • Talak Setelah Sah    Debi Menemui Diana

    "Aku harus menemui Diana, aku harus membicarakan masalah ini dengannya. Kalau perlu aku akan berlutut untuk meminta maaf kepadanya."Sebenarnya Debi merasa malu dengan apa yang sudah dilakukan oleh Bara terhadap Diana, dia juga merasa malu kita harus menemui Diana walaupun hanya untuk sekedar meminta maaf.Rasanya, apa yang sudah dilakukan oleh Bara terhadap Diana benar-benar keterlaluan, Debi bahkan tidak menyangka jika ternyata dia memiliki putra yang bersifat seperti itu.Dia baru tahu jika pemikiran putranya sangatlah picik, di dunia ini mana ada perempuan yang dinikahi tapi tidak boleh melahirkan.Jika ada pun, tentu wanita itu adalah wanita yang tidak baik. Dia ingin menikah, ingin menikmati harta dari Bara tapi tidak ingin memiliki keturunan.Cukup lama Debi terdiam seraya memikirkan cara untuk menemui Diana agar diterima oleh wanita itu, tidak lama kemudian dia nampak tersenyum penuh arti.Kemudian, Debi melangkahkan kakinya menuju kamar si bungsu, putra kelima dari Bara. Menu

    Last Updated : 2024-06-04
  • Talak Setelah Sah    Resmi Bercerai

    "Maaf, Mom. Maafkan aku, aku tidak bisa lagi kembali kepada mas Bara. Tapi, kalau Mom dan juga anak-anak mau main kemari, datanglah kapan pun juga." Diana tersenyum hangat.Mendengar apa yang dikatakan oleh Diana, Debi benar-benar menyesalkan sikap Bara kepada menantunya yang kini sudah menjadi mantan menantunya itu.Jika suatu saat Bara menikah kembali, belum tentu mendapatkan wanita baik seperti Diana, pikirnya. Wanita yang bisa menerima keadaan Bara dengan sepenuh hatinya."Ya, Mom paham," ucap Debi.Cukup lama Debi dan juga Diana berbicara dari hati ke hati, mereka berdua mengutarakan apa yang ada di dalam isi hati mereka berdua. Setelah 3 jam kemudian, akhirnya Debi memutuskan untuk pulang karena takut terjadi kesalahpahaman dengan Bara."Mom pulang dulu, Sayang. Lain kali Mom akan datang lagi," pamit Debi."Yes, Mom. Pulanglah, aku juga sebentar lagi akan pergi. Selepas shalat dzuhur aku ingin pergi ke toko kue milik bapak," ungkap Diana.Debi tersenyum bangga ke arah Diana, wal

    Last Updated : 2024-06-05
  • Talak Setelah Sah    Rayuan Bara

    "Mana mungkin aku nipu, Mas ada-ada saja." Diana bicara dengan gugup, karena Bara menatap dirinya dengan tatapan intimidasi. "Apa benar kamu tidak menipu aku? Karena aku merasa tidak percaya dengan apa yang kamu katakan, semuanya terdengar tidak benar."Bara masih mencoba bernegosiasi dengan Diana, siapa tahu dia bisa bercinta dengan Diana. Walaupun memang mereka belum menikah kembali, tapi mereka bisa melakukan hal yang lebih.Hal yang selalu diinginkan oleh Bara ketika berdekatan dengan Diana, percintaan yang begitu indah seperti di malam pertama mereka.Bara merasa sulit melupakan malam pertamanya dengan Diana, karena Diana begitu berusaha untuk memuaskan dirinya saat di malam pertama mereka.Diana sama halnya dengan Airin, almarhumah istrinya. Selalu berusaha untuk membahagiakan dirinya, selalu berusaha membuat dia nyaman saat berada di dekat kedua wanita itu.Sayangnya Bara kini sudah melakukan kesalahan, dia tidak tahu jika ternyata menjatuhkan talak 3 itu akan berimbas tidak b

    Last Updated : 2024-06-21

Latest chapter

  • Talak Setelah Sah    Tamat

    Beberapa bulan kemudian.Usaha toko kue yang dibuat oleh Diana, Aiden dan Bagas ternyata berjalan dengan lancar. Banyak pengunjung yang datang untuk membeli kue di sana, ada juga yang membeli kue dan menikmatinya di sana.Ya, mereka menyediakan beberapa meja dan juga bangku di depan halaman rumah sederhana yang Aiden beli. Bahkan, Aiden menanam banyak bunga di halaman rumahnya tersebut untuk mempercantik tampilan toko kuenya.Hal itu dia lakukan agar para pengunjung yang datang merasa sedang menikmati kue di sebuah taman, selain kuenya yang enak tempatnya juga terasa nyaman dan wangi bunga alami.Bahkan, Aiden memanfaatkan sedikit lahan yang masih ada di samping rumahnya untuk menanam sayuran hidroponik. Jika sayuran-sayuran tersebut sudah bisa panen, Aiden akan menjual sayuran tersebut ke pasar tanpa malu.Dia bertekad ingin menjadi seorang suami yang baik, suami yang bertanggung jawab terhadap istrinya. Terlebih lagi saat ini perut Diana sudah membesar, dokter berkata bulan depan ke

  • Talak Setelah Sah    Aku yang akan jadi bosnya!

    Aiden benar-benar merasa begitu bahagia karena dia kini akan menjadi seorang ayah, sebentar dia akan menimang buah hatinya dengan Diana.Pantas saja Diana di rasa berbeda, bentuk tubuhnya lebih berisi. Dua gunung kembar kesukaannya semakin padat dan besar, jika mereka sedang melakukan hubungan intim saja, milik Diana terasa lebih sempit dan juga legit.Awalnya Aiden mengira jika Diana terlalu banyak makan, makanya mulai bertambah bobot tubuhnya. Namun, dugaan Aiden ternyata salah.Diana berubah menjadi seperti itu karena ulah dari dirinya, karena dia yang selalu mengajak Diana untuk bercinta. Untuk merayakan hari kebahagiaannya Aiden ingin sekali mengajak istrinya untuk pergi jalan-jalan.Sayangnya, keadaan Aiden kini sedang di bawah. Aiden benar-benar harus ada dalam mode berhemat, karena uangnya sudah benar-benar menipis. Akhirnya, Aiden mengajak Diana untuk masuk ke dalam kamar.Setidaknya dia ingin mendapatkan pelukan hangat dari istrinya, dia ingin mendapatkan kecupan mesra dari

  • Talak Setelah Sah    Tak Terima

    "Berteriaklah, karena tidak akan ada yang menolong kamu." Bara menatap wajah Diana dengan sengit."Lepaskan, Mas! Tolong lepaskan aku, aku---""Tidak akan! Kamu harus ikut ke dalam, kita akan menggugurkan bayi itu." Bara berusaha untuk menarik paksa tubuh Diana.Aiden yang menyaksikan akan hal itu benar-benar tidak terima, terlebih lagi Bara memperlakukan Diana dengan begitu kasar. Dia takut jika janin yang ada di dalam kandungan istrinya akan kenapa-kenapa.Di sana ada calon generasi penerusnya, walaupun kini keadaannya sedang terpuruk, tetapi setidaknya bayi itu yang akan menguatkan dirinya. Calon bayi itu yang akan memberikan dirinya semangat untuk mencari pekerjaan yang lebih baik untuk menghidupi Diana dan juga bayi mereka.Dengan sekuat tenaga Aiden berusaha untuk bangun, lalu dia melangkahkan kakinya untuk menghampiri Bara dan juga Diana. Dia buang masker dan topinya, tanpa aba-aba Aiden langsung memberikan bogem mentah tepat di rahang Bara."Argh!" teriak Bara dan juga Diana s

  • Talak Setelah Sah    Bujukan Kasar

    Aiden terdiam di balik gerbang seraya memperhatikan apa yang dilakukan oleh Diana dan juga Bara, dia juga menajamkan pendengarannya agar bisa mendengar apa yang akan diobrolkan oleh Diana dan juga Bara.Walaupun jantungnya berdebar dengan begitu kencang, tetapi dia berusaha untuk menenangkan hatinya dan juga pikirannya.Pernah diselingkuhi oleh Angel, tentu saja hal ini membuat dia bisa berusaha untuk bersikap lebih tenang walaupun memang hatinya merasa begitu was-was.Dia memang bisa berusaha untuk menenangkan hatinya, tetapi tubuhnya bergetar dengan begitu hebat. Lututnya terasa begitu kopong dan sulit untuk digerakkan, dia hanya bisa duduk seraya menyandarkan punggungnya pada gerbang yang ada di sana."Ayo Diana, Sayang. Kita masuk ke dalam, aku sudah tidak sabar ingin berbicara dengan kamu. Aku sudah tidak sabar untuk melepas rindu dengan kamu, bukankah kamu datang untuk melepas rindu denganku?" tanya Bara dengan begitu percaya diri.Diana masih terdiam seraya menatap wajah Bara d

  • Talak Setelah Sah    Kecewa

    Pagi ini wajah Aiden terlihat lebih sumringah, tentu saja hal itu terjadi karena dia sudah mendapatkan servis terbaik dari istrinya. Walaupun memang istrinya sempat menolak untuk naik ke atas tubuhnya, tetapi dia merasa puas dengan pergulatan panas pagi ini.Selepas sarapan pagi, Aiden kembali bersiap untuk pergi. Walaupun perusahaan Roderick tidak bisa diselamatkan, setidaknya dia ingin mencari pekerjaan baru.Tidak mengapa baginya jika harus merintis dari awal, dia tidak keberatan jika harus bekerja di perusahaan orang lain. Yang terpenting baginya, dia bisa menafkahi istrinya, Ia harus bisa membiayai kehidupan mertuanya.Setelah selesai bersiap, Aiden terlihat hendak keluar dari dalam kamarnya. Namun, niatnya dia urungkan karena mendengar ponsel milik istrinya berdering. Aiden menata ponsel milik istrinya dengan dahi yang mengernyit dalam, karena di sana tertera nomor yang tidak dia kenal.Tidak lama kemudian, dering ponsel itu pun berhenti. Namun, satu pesan chat masuk ke dalam po

  • Talak Setelah Sah    Serangan Fajar

    Pagi-pagi sekali Diana sudah terbangun dari tidurnya, dia tersenyum karena ternyata Aiden masih terlelap di dalam pelukannya. Sudah dua hari dia tidur tanpa suaminya, malam ini rasanya dia begitu senang karena bisa tidur kembali dengan Aiden.''Selamat pagi, Sayang." Diana mengecup bibir Aiden dengan penuh cinta, tangan Diana bahkan terlihat mengusap dada suaminya.Rindu?Tentu saja Diana begitu rindu terhadap suaminya, pria yang sudah memperistrinya tanpa melihat kasta. Aiden begitu tulus mencintai Diana, Aiden bahkan begitu baik dalam memperlakukan bapaknya.Aiden yang mendapatkan perlakuan seperti itu langsung membuka matanya, dia tersenyum dengan begitu manis ketika melihat wajah Diana.Wajah wanita yang selalu dia rindukan, wajah wanita yang selalu membuat dirinya bersemangat dalam menjalani hari-harinya."Kamu sudah bangun?" tanya Aiden.Melihat raut wajah Diana yang baik-baik saja Membuat Aiden bisa bernapas dengan lega, padahal dia sempat berpikir jika Diana akan kecewa karen

  • Talak Setelah Sah    Ketakutan

    Alif datang menjemput Diana dan juga Bagas untuk pergi ke kediaman mereka yang baru, sedangkan Aiden kembali pergi entah ke mana. Karena pria itu tidak memberitahukan Diana jika dia akan pergi ke suatu tempat.Diana sangat paham jika suaminya kini sedang ada dalam keterpurukan, maka dari itu dia tidak berani untuk mengatakan apa pun.Diana sempat mencoba untuk menghubungi nomor ponsel suaminya, dia berniat untuk memberikan semangat kepada suaminya tersebut.Sayangnya, Diana harus kembali merasakan kecewa. Karena ternyata nomor ponsel suaminya tidak aktif, dia tidak bisa menghubungi nomor suaminya tersebut.Melihat putrinya yang hanya terdiam dengan raut kekecewaan, Bagas mengelus lembut punggung putrinya. Lalu, dia memberikan semangat kepada putrinya tersebut."Kamu jangan bersedih seperti itu, doakan saja suami kamu. Siapa tahu di luar sana dia sedang berjuang untuk bisa membahagiakan kamu," ujar Bagas.Diana menghela napas sepenuh dada, dia tersenyum hangat lalu dia menolehkan wajah

  • Talak Setelah Sah    Khawatir

    Waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam, tetapi Aiden belum juga pulang. Diana benar-benar merasa khawatir, terlebih lagi saat dia menghubungi nomor ponsel suaminya, ternyata nomor ponsel Aiden tidak aktif.Jangankan untuk tidur, untuk melaksanakan makan malam saja Diana seakan begitu enggan. Bagas sudah membujuk Diana untuk makan bersama, tetapi dia merasa begitu enggan dan juga merasa tidak lapar.Diana hanya berkata jika dia lapar, maka nanti dia akan ke dapur untuk makan sendiri. Bagas hanya bisa mengalah dan masuk ke dalam kamarnya untuk beristirahat.Terlebih lagi Diana mendapatkan dua pesan yang membuat dirinya tidak bisa tenang, Diana jadi menduga-duga jika itu adalah pesan dari Bara.Namun, dia mencoba untuk melupakan pesan singkat tersebut. Diana bahkan langsung menghapus pesan chat tersebut, dia takut jika nantinya akan menjadi bahan perdebatan bersama dengan Aiden."Ke mana mas Aiden? Kenapa belum pulang juga?" tanya Diana.Diana turun dari tempat tidur, kemudian dia b

  • Talak Setelah Sah    Siapa yang tega?

    Satu minggu sudah Diana dan juga Aiden tinggal di luar kota, bukan hanya sekedar melakukan pengembangan bisnis. Namun, mereka seperti terlihat sedang melakukan bulan madu.Setelah pekerjaan selesai, Aiden akan mengajak Diana untuk pergi jalan-jalan. Aiden akan menghabiskan waktu bersama dengan Diana di luar, entah itu untuk makan, hanya sekedar jalan-jalan dan pergi untuk mencari jajanan khas daerah tersebut.Hari ini adalah hari terakhir Diana dan juga Aiden berada di kota tersebut, mereka berdua sedang berkeliling kota untuk mencari oleh-oleh.Aiden berkata mereka tidak perlu membeli oleh-oleh yang banyak, lagi pula dia tidak memiliki saudara yang banyak. Tante Alicia pun berada di luar negeri, beli oleh-oleh sedikit saja untuk Bagas dan juga asisten yang berada di rumahnya.Namun, Diana malah membeli banyak sekali makanan. Dia juga membeli beberapa kerajinan khas daerah sana seperti gelang dan juga kalung, bahkan dia juga memberi topi berhiaskan cangkang kerang."Yang, aku mau beli

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status