Share

Bab 40

Sepanjang perjalanan, aku nggak berani bersuara sama sekali. Aku memilih menutup mulut, sambil berdoa dalam hati agar tak sampai mati muda hari ini juga.

Bagaimana nggak berdoa, jika Pak Dika menjalankan mobilnya seperti kesetanan. Aku auto dzikiran dalam hati agar bisa pulang dengan selamat, kepelukan Mama tercintaku.

Mau protes juga nggak bisa lagi, soalnya belum protes aja, aku langsung menelan saliva kelat saat melihat rahang keras dan cengkraman kuat Pak Dika di kemudi setir.

Ya, Allah. Umur Intan belum genap 22 tahun loh. Masih kuliah dan belum kawin juga. Jadi, jangan panggil Intan dulu ya, Allah? Intan masih mau lulus kuliah dan ngejar karier dulu. Biar bisa bikin Mama bangga di depan orang sekomplek.

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP
Mga Comments (3)
goodnovel comment avatar
Nueroel Arfan WellWell
knp setiap sambungan cerita ga nyambung... knp ga d terusin alur ceritanya...
goodnovel comment avatar
Aie Moetz
hahaa.. k*nak meureun..wkwkwkkkk
goodnovel comment avatar
Murni Aty
beuhh ni duda katanya lagi sedih tp pas liat belahan dada adiknya bangun juga.....
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status