Share

08. Pertempuran

Di sebuah sungai area hutan gunung agung, dapat dilihat sebuah pusaran yang cukup besar. Deburan air layaknya ombak terus mengelilingi poros dari pusaran itu. sosok harimau besar yang tampak gagah dengan tenang duduk di tengah-tengah poros tidak melakukan suatu.

Sementara itu, tampak ada sosok mengerikan dengan tubuh yang besar sedang mengudara sebelum menghantamkan pedangnya ke pusat dari pusaran sungai itu.

“BUMMMM!”

Sebuah suara dahsyat pun tiba-tiba terdengar sebagai hasil dari hantaman pedang besar milik si bengis penjagal kidal.

Sejumlah air mulai tumpah ke mana-mana, area di sekeliling sungai itu menjadi berantakan. Fenomena itu sangat dahsyat sampai membuat air sungai yang tadinya penuh kini menjadi sedikit surut.

Penjagal kidal yang membelah menggunakan pedangnya itu sama sekali tidak mengenai apa pun. Namun jejak dari hantaman itu sangat dahsyat, sehingga timbul sebuah cekungan yang cukup dalam.

Sementara itu, Surya sendiri selamat dari kejadian. Dia dengan tanpa sadar menghindar ke arah samping.

“Hampir saja aku mati, bukankah sekarang nyawaku sisa delapan?” katanya mengejek dirinya sendiri karena masih beruntung selamat dari tabrakan itu.

Penjagal kidal yang melihat hal itu jelas sangat kesal, momentum yang digunakan untuk serangan itu saja sangat besar. Surya mungkin akan cacat jika dia tidak benar-benar menghindar.

“Cihhh, apanya penjaga gunung atau monster balang apa lah itu. ini ternyata hanya seekor kucing oranye yang sedikit lincah!” katanya mengejek Surya sebagai Pereda kekesalan karena pukulan awalnya tidak mengenai lawannya.

Mendengar hal itu Surya menjadi bingung, dia mengerutkan keningnya yang lebar itu sembari berkata.

“Huh, apakah karena pukulanmu meleset sehingga kau menjadi emosi. lagi pula itu tidak ada urusannya dengan mu, dasar babi gendut!” kata Surya mengejek dengan tajam.

Kata kata itu menjadi sebuah silet berkarat bagi penjagal kidal. Dia tidak pernah diremehkan seperti itu sebelumnya. Semua orang akan memanggilnya beruang, banteng, maupun kerbau. Dia sama sekali tidak sudi untuk di juluki babi gendut yang tidak berguna.

Kali ini penjagal kidal benar-benar marah!

Menekan seluruh energi di kakinya, penjagal kidal membuat suara angin yang cukup ricuh untuk mengawali posisi kuda kudanya. Tampaknya dia sudah siap untuk meluncur dengan kecepatan tinggi.

Melihat hal itu, Surya yang berada di ujung pun tidak mau tinggal diam. Dengan menegangkan keempat otot kakinya itu, suara letusan angin pun terdengar sebelum batu sungai yang dia pijaki benar-benar hancur tak bersisa. 

“Tubh!” 

Dengan sekejap mata sosok harimau itu hilang.

“Thussss!”

Suara angin yang ricuh dan tajam menjadi pertanda pergerakan Surya yang sangat cepat. Sosok harimau itu terus melaju dengan indah menuju satu arah.

itu adalah di mana penjagal kidal berada!

Melihat hal itu, penjagal kidal menjadi berubah pikiran. Kaki nya yang sedari tadi sudah siap untuk melontarkannya melesat kedepan, kini dengan cepat dialiri energi agar bisa

mengakar di tempat itu. dia berharap menjadi tembok kokoh yang tidak bisa goyah Ketika Surya menghantam.

“Sushhhhh”

Surya terus berlari tanpa takut sedikitpun, dia sangat percaya diri dengan kekuatannya. Hanya dalam waktu beberapa detik Surya sudah melaju jauh. Hanya tersisa beberapa meter lagi sebelum harimau itu benar benar menghantam tubuh penjagal kidal.

Sekali lagi sosok penjagal kidal itu menempatkan tangan kanannya di depan, kemudian dia menarik tangan kirinya ke belakang. Kaki kanannya yang berada di depan itu mulai terperosok ke tanah sebagai tumpuan. Sementara itu kaki kirinya sudah menjinjit  sebagai pegas untuk menambah momentum dari serangan kuatnya itu.

Ketika Surya benar benar sudah berada satu meter di hadapannya. Sosok penjagal kidal itu mengayunkan pedangnya dengan semangat. Senyuman sombong pun tergambar di sudut wajahnya. Dia sangat jelas apa yang akan terjadi.

Kematian sosok penjaga gunung!

Pikiran tamak pun mulai menghantui dirinya. Jelas kemenangannya ini akan membuat popularitasnya meningkat. Dia tidak akan kesulitan menemukan anak buah baru untuk mengganti kelompok yang sudah di bunuh Surya. Selain itu rencananya akan lebih mudah terlaksana dengan setelah kematian harimau gendut ini.

Senyuman girang tanpa sadar hilang dari wajah penjagal kidal itu. hal itu terjadi karena kecepatan dari sosok harimau penjaga gunung tiba-tiba meningkat. 

Dengan mata bertekad, Surya menambah kecepatannya sesaat setelah pedang besar itu di ayunkan. Dia berusaha dengan keras memanjangkan kaki depannya untuk menjangkau tubuh penjahat itu.

Sampai pada akhirnya suara hantaman benda tumpul terdengar cukup keras.

“TUBH!”

Surya terbanting ke tanah dengan goresan luka panjang di punggung nya.

“Arghhhh sial,”

Dengan sedikit hati-hati Surya menyeimbangkan tubuhnya, dia berusaha keras untuk menjauh dari jangkauan serangan penjagal kidal dengan tergesa-gesa.

Sementara itu di sisi lain, penjagal kidal yang awalnya percaya diri. Kini juga terluka karena serangan Surya. Sejumlah goresan cakar menyilang terbentuk di tubuh bagian depan penjahat itu.

“Arghhh, kucing bajingan!”

Dengan mencabut kaki depannya yang mengakar di tanah, sosok penjagal kidal itu melompat sebelum mengayunkan pedang besarnya.

Surya yang belum siap pun sekali lagi terbanting jauh kebelakang. Meskipun hantaman pedang besar itu sangat menakutkan. Tubuh harimau itu tidak terbelah menjadi dua, jelas itu karena dia menyalurkan energi untuk memperkuat tubuh nya. namun tetap saja, perut harimau itu meneteskan darah akibat sabetan panjang dari pedang besar itu.

“Hahahahah, hai kucing besar. Apakah kau sudah ingin tidur siang? Aku baru saja mulai, siapkan dirimu!” tawa mengejek menggema jelas di area itu.

Berlari menuju Surya, sosok penjagal kidal itu mengayunkan pedangnya secara vertikal.

Melihat ke arah Surya yang sedang sempoyongan, dia berharap agar harimau besar itu tamat setelah serangan ini.

“Cihh, penjaga gunung apanya, lihat keempat kakinya kini bahkan tidak bisa untuk menopang tubuh gendutnya.” Mengangguk setuju sembari mencemooh dalam hati.

Ayunan pedang itu akhirnya hampir sampai ke tubuh Surya memotong dengan bersih. Namun tiba tiba sesuatu terjadi.

Tebasan vertikal itu tidak mengenai apa pun karena Surya menundukan tubuhnya.

“slashhh.” Hanya suara angin yang terdengar dari hal itu.

Penjagal kidal dalam posisi yang kurang baik, karena momentum tebasan vertical itu kini tubuhnya membelakangi Surya.

 Sementara Surya sendiri yang sedang menunduk mengambil ancang ancang sebelum dirinya menerkam sosok penjagal kidal yang ada tepat di jangkauan tubuhnya. 

Dengan loncatan tinggi, harimau itu menerkam penjagal kidal dengan sangat keras. Tubuhnya menjorok ke arah sosok itu seolah-olah sedang memeluknya. Dengan tidak sabar Surya pun menggigit leher penjagal kidal yang besar itu.

Taring panjang Surya pun tertancap sedikit sebelum pedang besar milik penjagal kidal sampai menghantam ke kepalanya. Hal ini terjadi karena penjagal kidal meneruskan momentum dari pedang vertikalnya dengan memutar pinggulnya. karena itu pedangnya benar-benar menghantam tengkorak besar milik Surya dengan bersih.

“Tubhhh crack!”

Suara tabrakan benda tumpul pun terdengar bersamaan dengan suara retaknya tengkorak milik Surya.

Surya pun terbang jauh dari area di mana dia dipukuli dengan keras. Mata harimau itu kini layu, tak ada lagi yang bisa dia lihat dengan jelas. Semuanya menjadi kabur. 

Semua itu semakin memburuk Ketika kesadarannya mulai menghilang. Bahkan suara yang bisa di dengarnya kini sangat padam layaknya seorang yang berusaha mendengarkan saat berada di dalam air.

Dengungan kencang pun tiba-tiba terdengar memenuhi isi kepalanya. Lelehan darah muncul dari titik luka di kepalanya. tidak hanya sampai di situ, kini telinganya juga melelehkan cairan berwarna merah darah.

“HAHAHAHAHAHAHA!” Suara tawa itu benar benar besar layaknya genderang perang.

Namun hanya tawa kecil yang bisa di dengar Surya sebelum kesadarannya benar benar hilang.

Ampas tahu

hai semuanya, apa kabar? gimana bab kali ini? semoga menghibur ya!! || Perhatian!!!, novel ini hanya karangan dan imajinasi author. jadi jangan menganggap serius dan melakukan hal hal yang ada di dalam cerita ini secara sadar, karena itu akan membahayakan kamu dan orang di sekitarmu || terima kasih semuanya atas perhatiannya 😘😘😘.

| Like

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status