Share

34. Datuk Merah Menempa

Di sebuah bengkel pandai besi milik seorang yang ada di kota dataran tinggi.

“Tang!”

“Ting!”

“Tang!”

Suara nyaring dari tabrakan benda logam pun memenuhi ruangan. Sosok kakek yang cukup enerjik sedang menempa sebuah pedang di hadapannya. Dia sangat berkonsentrasi dengan itu semua tampak sangat telaten dan bertekad.

Suasana ruangan bengkel itu tampak sangat panas. Dengan memicingkan matanya sosok kakek tua itu mulai bergumam.

“Tampaknya waktunya sudah siap untuk mulai.” Mengangkat pedang itu melihat detailnya dengan seksama.

Datuk merah mulai meletakan besi setengah jadi itu ke dalam wadah berisikan air yang terlihat kental. Selanjutnya dia mulai menyiapkan beberapa barang secara teliti dari waktu ke waktu.

Kini kakek itu sudah siap dengan seluruh hal yang akan digunakannya.

Kakek itu duduk bersila menutup matanya dengan khusyuk. Setelah beberapa saat, sejumlah uap putih yang panas mulai merembes keluar dari pori pori kakek itu.

Dia melakukan kegiatan itu cukup lama.

...

Di
Ampas tahu

hai semuanya, apa kabar? gimana bab kali ini? semoga menghibur ya!! || Perhatian!!!, novel ini hanya karangan dan imajinasi author. jadi jangan menganggap serius dan melakukan hal hal yang ada di dalam cerita ini secara sadar, karena itu akan membahayakan kamu dan orang di sekitarmu || terima kasih semuanya atas perhatiannya 😘😘😘.

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status