Share

Usaha

"Saya mau ketemu Bapak Panji," ucapku saat bertandang ke sebuah kantor pemerintahan yang terletak di tengah kota.

"Maaf, tapi Bapak sedang ada rapat. Apa bisa menunggu?" tanya seorang resepsionis sembari menatapku lekat.

"Berapa lama?"

"Satu jam lagi sepertinya."

Aku duduk di sofa lobi dengan gelisah sembari berdoa agar papa mertuaku mau bertemu. Setiap kali aku datang ke rumahnya, mamanya Riska selalu mengusirku dengan tameng security.

Aku tak tahu bagaimana perasaan Riska ketika kami berpisah karena tak ada komunikasi sama sekali. Apakah dia juga merasakan hal yang sama seperti yang aku rasakan? Rindu yang begitu menggebu hingga memenuhi rongga hati dan ingin membuncah tak terkendali.

Tiga puluh menit berlalu dan aku masih menunggu, menatap ponsel dengan gamang dan mencoba menelepon Riska. Ada banyak cara yang aku lakukan untuk berjumpa, salah satunya menghubungi karyawan butik dan hasilnya nihil.

Mereka mengatakan tidak tahu apa-ap

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status