Share

Bab 160

Bab 160

Dahi Amina mengernyit.

Bik Susi yang sedari tadi mendengarkan membuka mata.

“Pak Mukidi dan Asih yang membawa barang-barangnya, Bu. Tadi dia membawa 2 orang lelaki. Kemudian mereka mengikat saya dan anak – anak di kamar mandi,” kata Bik Susi pelan. Badannya masih sakit karena melawan Mukidi dan teman – temannya.

“Asih tadi sempat memukul Ayang dan Fahri, karena menghalanginya mengambil kotak perhiasan dan baju - baju Ibu. Setelah itu dia dan kedua preman itu memukuli saya.” Bik Susi meringis menahan sakit di pinggangnya.

“Benar Bu, Bik Susi tadi melindungi kami, kemudian mereka menghajarnya,” imbuh Fahri.

Dada Amina nyeri sakit sekali mendengarnya. “Biadab sekali mereka!” katanya geram. “Terima kasih, Bibi telah melindungi Ayang dan Fahri. Soal Asih dan teman – temannya, saya yang akan balas dendam.” Perempuan itu terdiam. “Bagaimana dengan Bapak. Apakah dia ikut menyakiti kalian.”

“Bapak Mukidi hanya mengawasi.”

Amina manggut – manggut.

Kecewa sekali hatinya, mengetahui justr
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status