Share

Ketika Pria Jatuh Cinta II A

Matahari mengirimkan cahayanya untuk menyelinap ke dalam setiap celah bumi termasuk kamar lantai dua kediaman Ali. Belum begitu menyilaukan tapi sudah jauh lebih terang dibandingkan lampu yang duduk di langit-langit kamar itu.

"Putraku pasti sangat lelah, jadi biarkan saja dia tidur sampai agak siang."

"Iya, Ayah. Mau aku bawakan madeleine juga ke situ?"

Tubuh paruh baya yang duduk di kursi kayu dengan secangkir teh di tangannya mengangguk. Matanya menyipit menghalangi cahaya menusuk ke dalam.

Dengan rambut panjang yang setengah kering Binar turun untuk mengambil kue yang sebelumnya ia tawarkan kepada Ali.

"Apa aku harus menambahkan kanopi atau gubuk kecil juga?" Ali bergumam sendiri.

Ia mengedarkan pandangannya ke seluruh pelataran yang ia buat di bagian paling atas rumahnya itu. Hanya ada dua tiang lampu, satu balai-balai besar, dan paket satu meja dua kursi. Terlihat kosong dan membosankan untuk Ali.

"Ayah mau menambahkan sesuatu di sini?" tany
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status