Share

BAB 15

Nesha buru-buru mematikan ponselnya. "Nanti kutelepon lagi." Ia lalu membuka pintu. "Ada apa, Ra?"

"Tadi aku dengar kakak tertawa."

"Oh, itu." Nesha tersenyum. "Di dalam kamar aku memang tertawa. Aku teringat saat-saat kebersamaan dengan Yasmin. Walau aku kurang akur dengannya, percayalah aku sangat menyayanginya. Aku tak menyangka sekarang dia telah tiada," ucapnya sedih.

Nesha mencoba merasa sedih agar air matanya keluar. "Aku bahkan belum meminta maaf padanya, Ra."

Zahira ikut menangis. "Sudah, Kak Nesh. Kita harus sabar dengan semua ini." Ia memeluk Nesha.

"Sekarang tidurlah. Kau tidak boleh cuti lama dari kuliahmu." ujar Nesha seraya melepas pelukan Zahira.

Zahira patuh, segera ia meninggalkan Nesha dan pergi ke kamarnya. Nesha lantas mengunci pintu.

"Untung aku pandai berakting." Nesha membanggakan diri.

"Cepatlah pergi dari sini Zahira! Sehingga aku akan lebih leluasa menguasai harta Yasmin." gadis itu tersenyum menang karena berhasil menyingkirkan saudari angkatnya. Dia l
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status