Share

BAB 4

BAB 4

"Kamu mau kemana Ris?" bisik Marco ditelinga Carrisa membuat ia merinding.

"A-aku mau ke kamar mandi Kak," jawab Carrisa gugup.

"Kamu tahu letak kamar mandinya yang mana?" tanya Marco kembali yang masih dalam keadaan memeluk Carrisa.

Carrisa yang gugup melihat beberapa banyak pintu kaca di kamar ini membuat dia bingung dimana letak kamar mandinya.

 "Ehm nggak tahu Kak," jawab Carrisa kaku.

"Itu pintu kaca sebelah kiri," jawab Marco sambil menunjuk pintu kaca dengan jari telunjuknya dan diekori dengan mata Carrisa untuk mengetahui arahnya.

"Oh itu, yaudah aku ke kamar mandi dulu ya Kak," ijin Carrisa.

"Jangan lama Ris, aku ingin memelukmu lagi," ucap Marco lembut yang melepas pelukannya dari tubuh Carrisa seakan tidak rela melepasnya.

"Iya Kak Marco ganteng," ceplos Carrisa yang langsung menutup mulut dengan tanganya  karena keceplosan Carrisa yang wajahnya merah karena melihat Marco yang tersenyum mendengar perkataannya langsung berlari kecil ke kamar mandi.

"Sial mulut gue nggak bisa dikontrol banget sih, kalo nanti Kak Marco ngira gue ngegodain dia gimana? Kalo dia laporan sama si Jack gimna? argghh... gue jadi pusing dah," gerutu Carrisa di depan cermin wastafel sambil mengacak-ngacak rambutnya.

"Tunggu-tunggu, ada yang aneh ini gue dimana ya? setahu gue Kak marco 'kan tinggal di apartement dan ini rumah siapa? apa kak Marco punya rumah juga apartement juga, percaya sih dia kan tajir abis, tapi masalahnya gimana gue bisa sampai sini, seinget gue semalam gue di Club sama Anya dan Evan terus gue minum, terus gue kenapa lagi ya kok bisa lupa gini sih, gue mesti tanya Anya nanti soal kejadian semalam gue harap dia tahu kenapa gue bisa berakhir sama kak Marco, terus Jack? mati gue alasan apa nanti gue pas pulang ke dia, haduh Carrisa-Carrisa kenapa sih lo bisa sebodoh dan seceroboh ini," gerutu Carrisa kembali sambil memukul-mukul pelan kepalanya.

Carrisa pun mulai menyelesaikan keperluannya seperti buang air kecil dan mandi setelah selesai Carrisa hanya mengenakan bathrobe yangmemang sudah tersedia di dalam kamar mandi dan tanpa mengenakan pakaian dalam  karena Carrisa memang selalu hidup bersih tidak pernah memakai pakaian dalam yang sama setelah mandi, apalagi keluarga Carrisa adalah Dokter tentu ia sudah tahu resikonya jika tidak mengganti pakaian dalam sehari. Carrisa keluar dari kamar mandi dengan rambut yang masih basah. Carrisa langsung mendapat tatapan hangat dari Marco saat ia keluar kamar mandi.Carrisa merasa gugup mendapati tatapan seperti itu dari Marco.

Marco bangun dari tidurnya lalu mendekati Carrisa, "kamu sangat cantik Carrisa," bisik Marco ditelinga Carrisa.

Carrisa hanya terpaku mendengar ucapan Marco entah kenapa saat ini jantungnya berdegup kencang tak beraturan.

"Ada apa dengan jantungku sebaiknya aku periksakan ke Rumah sakit nanti," ucap Carrisa dalam hati.

Tak,, Marco menyentil dahi Risa dan membuat Risa tersadar.

 "Aww Kak Marco, sakit," teriak Risa.

 "Ada apa Risa, apa yang kau lamunkan katakan padaku?" tanya Marco.

"Hmm aku hanya memikirkan ada apa dengan kejadian semalam dan kenapa aku bisa berakhir ditempat seperti ini denganmu Kak," ucap Risa.

"Kau tidak mengingatnya Risa?" tanya Marco dan Risa hanya menggelengkan kepalanya.

"Baiklah kalau kau memang tidak mengingatnya kalau begitu anggap saja tidak pernah terjadi apa-apa tadi malam, dan ini adalah rumah orangtuaku. Sekarang sebaiknya kau turun kebawah untuk sarapan aku akan menyusul ke bawah," perintah Marco.

"Hhmmm t-tapi Kak," ucap Carrisa terbata-bata.

 Marco mendengus, "hem ada apa lagi Nona Carrisa Dominique," tanya Marco lembut.

"Dimana pakaianku, aku tidak mungkin pulang dengan bathrobe saja kak, bisa-bisa aku dibunuh oleh Jack," keluh Carrisa.

"Pakaianmu aku buang," jawab Marco sarkas.

"A-apa!! dibuang? kenapa dibuang Kak?" tanya Carrisa kaget karena mendengar pakaiannya dibuang.

"Pakaianmu penuh dengan muntah semua Carrisa, apa kau masih berharap memakainya," jelas Marco.

"Muntah??" Carrisa bingung.

"Jadi aku muntah Kak semalam," tanya Risa kembali.

 "Sudahlah jika kau tidak mengingatnya, bukankah sudah kubilang anggap tidak terjadi apa-apa tadi malam, untuk pakaian aku sudah menyuruh pelayanku membeli pakaian baru untukmu, sambil menunggu pakaian datang kau turunlah terlebih dahulu untuk sarapan," ucap Marco yang langsung masuk kedalam kamar mandi meninggalkan Carrisa yang masih terpaku mengingat kejadian semalam.

Dari dalam kamar mandi Marco berteriak "Tidak perlu diingat Carrisa,"

Carrisa yangmendengar ucapan Marco hanya memanyunkan bibirnya kedepan lalu keluar kamar untuk turun sarapan. Sampai di meja makan Carrisa masih mengingat kejadian semalam.

 "Pagi Non Carrisa," sapa Bik asih kepada Carrisa. Membuat Carrisa bingung.

"Bibik tahu nama saya?" tanya Carrisa.

"Ya tahu Non, semalamkan pas tuan Marco nyuruh bibik buat bersihin tubuh Non, tuan Marco sebut nama Non Carrisa," jawab bik Asih.

"Bik Asih yang gantiin aku baju semalam? Bik kalo boleh tahu aku semalam kenapa ya?" tanya Carrisa kembali.

"Non Carrisa mabuk pas dibawa sama den Marco ke Rumah ini, terus Non Carrisa muntah di baju den Marco, pas bik Asih lagi bersihin tubuh Non aja Non Carrisa manggil nama tuan Marco terus," cerita bik Asih.

"Hah aku muntah kena baju Kak Marco?" tanya Shireen yang terkejut mendengar cerita bik Asih, kemudian dibalas dengan anggukkan kepala oleh bik Asih.

Carrisa memukul kepalanya pelan dan menjambak rambutnya sendiri sambil menggerutu.

"Bego Risa bego banget, kenapa sih lo pake mabok segala udah gitu muntah lagi dibaju Kak Marco, kalo sampe Jack tahu mati gue sama dia" gerutunya.

Tanpa sadar gerak-gerik Carrisa sudah diperhatikan dari tadi oleh Marco, dan dia pun mengahampiri Carrisa.

"Kamu kenapa Ris, ngacak-ngacak rambut sendiri?" pertanyaan Marco yang baru saja datang dari belakang Carrisa dan kemudian langsung duduk dikursi makan tepat di samping  Carrisa membuat Carrisa terkejut.

"Kak ngagetin aja, ehmm aku minta maaf ya Kak?" ucap ragu Carrisa pada Marco.

"Maaf kenapa?" tanya Marco sambil mengambil gelas kopi untuk diminumnya.

"Hmm soal semalam aku yang datang ke Club kakak dan muntahin baju kakak," jawab ragu Carrisa.

"Kamu udah inget kejadian semalam?" tanya Marco yang masih terlihat cool dan tenang dalam pembawaanya.

"Belum sih, tapi tadi diceritain bik Asih katanya aku muntah di Jas kak Marco," cerita Risa.

"Yang lainnya nggak inget?" masih dalam mode cool Marco bertanya.

Carrisa hanya menjawab dengan gelengan kepala, karena ia memag belum mengingat kejadian semalam bahkan kepalanya saja masih agak pusing.

"Ya kalo nggak ingat yaudah, kamu sarapan aja dulu abis itu aku antar pulang?" titah Marco.

"Iya Kak, tapi Risa janji bakal inget kejadian semalam, biar Risa tahu apa aja kesalahan Risa," ucap Carrisa gugup.

"Ya terserah kalo kamu mau mencoba mengingatnya tidak juga tidak apa-apa yang penting kamu janji kalau ke Club Kakak, kamu harus info Kak Marco!!" peringatan Marco pada Carrisa.

"Iya Kak. Eh, tunggu Kak aku mau minta tolong jangan info kak Jack masalah ini ya Kak?" bujuk Carrisa.

"Huht, Bahkan kau sangat takut dengan Jack tapi masih berani membohonginya," cibir Marco.

"Please Kak, aku tidak berniat membohonginya." ucap Carrisa memohon kepada Marco sambil meyatukan kedua telapak tangannya.

"Aku sudah mengirim pesan pada Jack lewat ponselmu dan mengatakan bahwa kau sedang menginap di rumah Anya, aku juga sudah menghubungi Anya mengatakan kau tidur disana hanya berjaga-jaga saja jikalau Jack menghubungi Anya," ucap Marco.

"Benarkah makasih banyak Kak Marco kamu memang penyelamatku," ucap Carrisa yang memeluk Marco tanpa disadarinya.

"Carrisa lepaskan aku sedang sarapan," pinta Marco yang berusaha menjaga image depan Carrisa padahal dalam hatinya dia sangat senang mendapatkan pelukan dari Carrisa.

"Sorry sir," ucap Carrisa tersenyum.

"Selesaikan sarapanmu setelah itu ambil tasmu di kamar. Aku akan antar kamu pulang," perintah Marco yang diangguki oleh Carrisa.

"Dan satu hal lagi jauhi Anya, dia hanya membawa hal buruk bagimu," ucap Marco.

"Anya nggak gitu Kak, cuma semalam aja mungkin akunya yang ceroboh," bela Carrisa yang tidak suka dengan mengatakan Anya berpenagruh buruk bagi dirinya.

"Apa kau ingat selain kau memuntahkan isi perutmu, apa yang kau lakukan kepadaku lagi?" tanya Marco kesal.

"Aku nggak ingat Kak sumpah, tapi apapun itu kesalahanku aku janji bakal tebus kesalahanku sama Kak Marco, asalkan Kakak janji juga jangan sampai Jack tahu masalah ini," pinta Carrisa.

"Oke baik setuju," ucap Marco.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status