Share

46 > Lebih Baik

Kantin perlahan mulai penuh, setelah bel istirahat kedua berbunyi nyaring. Banyak siswa-siswi mengantri demi membeli jajanan atau sekedar menggosip berita baru di sekolah. 

Namun itu tidak untuk tiga orang cewek yang sedang duduk di salah satu kursi panjang, dua cewek di antaranya sibuk memainkan ponsel, tapi satu cewek–-berkepang lainnya malah sibuk berkutat dengan buku paket Matematika.

"Yaelah, Ry. Kena angin apa lo mendadak rajin gitu?" tanya Raya. Dengan mulut hampir penuh camilan.

"Kesantet Aldevan kali, gue mikirnya gitu, pemandangan langka banget dah, tuh liat Ry. Lo jadi tontonan mereka. Nggak malu apa?"  Tasya melirik penghuni kantin yang rata-rata menoleh ke arah mereka, ah tidak! Lebih tepatnya ke arah Mery. Bagaimana tidak? Pemandangan Mery belajar di kantin itu sangatlah langka. Bahkan ada yang sampai mengucek-ngucek matanya. 

Mery melirik sekilas keadaan kantin, memang benar, hampir semua mata menatapnya. Namun tidak akan

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status