Share

Perempuan Simpanan Tuan Muda

“Kenapa Anda memberi saya identitas baru?” tanya Devada penasaran.

“Karena Devada telah mati!” jawab Lucas, “setelah ini, tidak akan ada lagi Devada, yang ada hanyalah Natasha Liu, perempuan yatim piatu yang miskin dan seorang mantan pelayan bar,” jelasnya kemudian.

Devada kembali bersuara, “Boleh aku bertanya sesuatu?”

“Katakan!”

“Kenapa Anda ingin saya menikah dengan Anda? apakah ini sungguh satu-satunya jalan untuk saya bisa kembali? kenapa saya merasa seperti tidak akan pernah kembali ke kehidupan saya?”

Lucas menjelaskan, “Aku hanya berkata bahwa aku akan membantumu merebut kembali posisimu dari pamanmu, aku sama sekali tidak berkata bahwa kamu akan kembali ke kehidupanmu sebelumnya.”

Devada tercengang setelah mendengarnya. Dia tidak menyangka akan semudah itu terjebak pada kata-kata Lucas.

“Mengenai alasan kamu harus menikah denganku,” lanjut Lucas, “sebenarnya aku pergi ke rumah pelacuran itu untuk mencari seseorang yang bisa kugunakan untuk menggagalkan pertunanganku, kebetulan aku bertemu denganmu, seseorang yang kuketahui siapa dan juga sedang memerlukan bantuan, jadi aku memilihmu.”

“Hanya itu?”—Devada tidak yakin.

“Iya, hanya itu.”

Devada masih tidak percaya jika hanya itu alasan Lucas menikahinya. Dia merasa ada rahasia lain yang disembunyikan oleh Lucas.

Dugaan Devada tidaklah salah. Lucas memang sedang menyembunyikan sebuah rahasia besar. Selain tentang dirinya yang membawa Devada ke rumah bordil, ada hal lain yang coba ia tutupi.

Lucas sengaja ingin membawa Devada masuk ke keluarga Li untuk memberi pelajaran kepada sang papa. Selain karena pertunangan yang diputuskan sepihak oleh papanya, Lucas juga ingin membawa ke hadapan papanya anak dari orang yang dulu ia celakai, yang tidak lain ialah kedua orang tua Devada.

Meskipun tidak terlalu saling mengenal, tetapi pada dasarnya papa dan mama kandung Lucas memiliki kaitan di masa lalu dengan papa Devada. Papa Devada ialah kekasih yang selalu dicintai oleh mama kandung Lucas, yang mana membuat papa Lucas membenci papa Devada.

Kebencian itu semakin bertambah ketika Lucas bekerja sama dengan papa Devada untuk menyaingi perusahaan milik keluarga Li. Pada saat itu Lucas memang sengaja melakukannya, karena dia ingin menunjukkan pemberontakannya kepada sang papa.

Hanya saja, Lucas tidak mengira jika tindakannya itu akan membuat papanya semakin gelap mata. Papa Lucas bekerja sama dengan Adam untuk menghancurkan bisnis Lucas dan papa Devada, hingga pada puncaknya, papa Lucas dan Adam menjadi dalang dari kecelakaan yang merenggut nyawa papa dan mama Devada.

Pada saat itu Lucas sangat marah dan ingin sekali mendatangi papanya untuk memaki. Namun, Lucas justru datang kepada sang papa untuk menyerahkan diri dan kembali berdiri di sisi sang papa.

Bukannya menyerah dan kalah, tetapi Lucas hanya sedang mengambil jeda untuk merancang balas dendamnya. Meskipun papa kandung, tetapi Lucas sangat membenci papanya itu. Sebab, karena dialah sang mama memutuskan untuk mengakhiri hidup.

~Keesokan harinya, di Beijing, China~

Kini Devada telah resmi menggunakan nama Natasha. Dia dengan identitas barunya itu mulai memasuki Kota Beijing, China.

"Silakan, Nona Natasha, ini dokumen-dokumen Anda! terima kasih!" ucap petugas imigrasi bandara.

"Kembali!" balas Natasha.

Natasha berjalan keluar dari bandara. Dia melihat ada sebuah mobil yang sudah menunggunya.

“Ke mana Anda akan membawa saya?” tanya Natasha kepada Kai, asisten sekaligus orang kepercayaan Lucas.

“Saya akan membawa Anda ke hotel,” jawab Kai, “untuk sementara Anda akan tinggal di sana sampai Tuan Muda Lucas memberi perintah selanjutnya.”

“Oh, baiklah, aku mengerti!”

Alih-alih membawa Natasha ke apartemennya, Lucas lebih memilih menyembunyikannya di hotel. Hal itu dia lakukan untuk menghindari desas-desus yang mungkin akan muncul. Sebelum Lucas sendiri yang menunjukkannya ke publik, Natasha tidak boleh terekspose lebih dulu.

Rencana Lucas memang berhasil karena tidak ada media yang mengekspose Natasha. Namun, ketika Kai dan Natasha tiba di hotel, secara tidak terduga mereka justru bertemu dengan Lian Wu, tunangan Lucas.

“Nona Lian?”

“Kai?”

Kai langsung menunduk hormat kepada salah satu putri keluarga Wu yang juga merupakan keluarga terhormat di China daratan itu. Sementara Lian, dia langsung memindai sekelilingnya untuk mencari Lucas.

“Kai, apa yang kamu lakukan di sini? di mana Kak Lucas? kamu tidak bersamanya?” tanya Lian.

“Tuan muda akan tiba di Beijing sore ini, Nona!”

Lian merasa aneh karena tidak biasanya Kai berada jauh dari tuannya seperti itu. Dia kemudian menatap Natasha yang berdiri tidak jauh dari Kai.

“Siapakah ini?” tanya Lian kemudian.

“Ini ... ini tamu tuan muda, Nona!” jawab Kai.

Natasha berinisiatif menyapa. Namun, balasan Lian tidak cukup ramah.

Pertemuan tidak sengaja itu berakhir dengan Lian yang pergi sambil menatap curiga Nataha. Sedangkan Natasha, dia justru kagum melihat perempuan cantik dan kharismatik seperti Lian Wu.

Sore harinya, ketika Lucas tiba di bandara Beijing, dia mendapati Lian menjemputnya. Lucas sama sekali tidak terkejut melihatnya. Dia langsung masuk ke dalam mobil Lian.

“Kamu bertemu dengan Kai?” tanya Lucas kemudian.

“Hem!”

“Kamu berencana membawaku ke mana?” tanya Lucas lagi, to the point.

“Rumah utama keluarga Li,” jawab Lian.

“Aku tidak ingin pergi ke sana, turunkan saja aku di apartemenku!”

“Tapi keluarga kita berdua sudah menunggu untuk makan malam, Nenek An juga sangat menantikanmu!” jelas Lian.

“Kamu sengaja menyiapkan semua ini?”

“Mau bagaimana lagi, kamu selalu menghindari makan malam kedua keluarga, jangan salahkan aku jika aku berbuat seperti ini!” kata Lian.

Lucas cukup lelah untuk berdebat dengan Lian. Pada akhirnya, dia lebih memilih diam dan ikut pulang bersama Lian ke rumah utama keluarga Li.

“Baiklah, bagus juga jika kedua keluarga bisa makan bersama malam ini!” ucap Lucas. Dia lantas melanjutkan ucapannya di dalam batin, “jangan salahkan aku juga, jika malam ini aku bersikap tegas dan jahat padamu!”

Beberapa saat kemudian, Lucas dan Lian tiba di rumah utama keluarga Li. Mereka bertemu dengan dua keluarga dan melangsungkan makan malam bersama.

Seperti biasanya, ketika kedua keluarga sudah berkumpul, mereka akan menyinggung tentang pernikahan. “Jadi, bagaimana Saudara Li? kapan pernikahan mereka bisa digelar?” tanya ayah Lian.

Belum sempat papa Lucas menjawab, Lucas sudah lebih dulu menyahut. “Aku tidak akan menikah dengan Lian!”

Semua orang di ruang makan itu terkejut. Namun, Lian justru terlihat santai seperti sudah menduga sebelumnya.

“Omong kosong apa yang kamu katakan, Lucas?” teriak papa Lucas.

“Apa yang kukatakan bukan omong kosong, aku serius mengatakannya!” terang Lucas, “bukankah aku sudah beberapa kali mengatakannya pada Papa? sejak awal aku memang tidak pernah setuju dengan perjodohan ini.”

“Lucas Li!” teriak papa Lucas sambil menggebrak meja.

“Apa ini, Lucas? Apa maksudmua?” tanya papa Lian yang juga tersulut emosi. “Apa kamu ingin mempermalukan putriku dan keluarga Wu?”

“Maaf, saya tidak bermaksud demikian! saya sungguh tidak bisa menikahi Lian.”

“Kenapa?”—papa Lian penasaran.

“Saya hanya akan menikahi perempuan yang saya cintai!” jawab Lucas.

Lian berdecih, hatinya sangat sakit mendengar kalimat itu. Secara tidak langsung perkataan Lucas mengungkapkan bahwa selama ini dia tidak pernah mencintai Lian.

Lian berusaha untuk tetap bersikap tenang dan rasional. “Apakah perempuan yang kamu cintai itu ialah perempuan yang bersama Kai siang tadi?” tanya Lian, mengungkap sosok Natasha di hadapan keluarga mereka.

Lucas pura-pura terkejut—“Kamu bertemu dengannya?”

Ruang makan itu hening seketika. Semua orang tercengang mendengar pengakuan Lucas.

“L-Lucas Li, kamu ...!”

“Kenapa?”

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status