Terjebak Dendam Pewaris Arogan

Terjebak Dendam Pewaris Arogan

Oleh:  Nooraya  Baru saja diperbarui
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
5 Peringkat
168Bab
3.1KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Devada harus menelan pil pahit karena dibuang oleh pamannya sendiri ke sebuah rumah bordil. Di sana, Devada dipaksa untuk melayani laki-laki hidung belang. Namun, Devada beruntung karena pria pertama yang harus dia layani justru menawarkan kebebasan. Pria tersebut berkata bahwa dia bisa mengeluarkan Devada dari tempat kotor itu. Hanya saja, ada harga yang harus dibayar oleh Devada. "Apa? menikah?”

Lihat lebih banyak
Terjebak Dendam Pewaris Arogan Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Zoya Dmitrovka
Duh, emosi sama si Paman. Akhlakless. :⁠'⁠( Setting tempat Macau keren nihh jarang-jarang aku baca buku setting di sana.
2024-02-28 15:02:50
1
user avatar
Liani April
Kereeeennn... semangat updatenya ya Kak ...
2024-02-21 09:46:45
0
default avatar
revinne01kautsar
bagus ceritanya tapi sayang masih ongoing
2024-02-17 16:31:33
0
user avatar
Rich Mama
Lanjut dan semangat terus Kakak.... (⁠ ⁠◜⁠‿⁠◝⁠ ⁠)⁠♡
2024-01-13 20:25:25
0
user avatar
agneslovely2014
Seru ceritanya dari bab pertama, pamannya jahat ternyata. Penasaran deh sm nasib Devada selanjutnya
2024-01-13 20:20:56
0
168 Bab
Tuan Putri yang Menjadi Jalang
~Macau, 2023~“Pamanmu yang menjualmu ke sini!”Devada menatap nanar wanita paruh baya yang berkata padanya itu. Ia terperangkap dalam rumah bordil yang menjual wanita-wanita pemuas hasrat pada para lelaki hidung belang.Terakhir yang dia ingat hanyalah kecelakaan yang dialaminya sebelum ini. Namun, menurut keterangan mucikari tempat tersebut, Devada dibawa ke sana oleh anak buah Adam, paman Devada sendiri. “Tidak mungkin!” ucap Devada dengan tegas, “paman saya tidak mungkin seperti itu, dia tidak mungkin membuang saya ke tempat kotor seperti ini!”“Terserah mau percaya atau tidak, tapi yang pasti sekarang kamu sudah menjadi bagian dari tempat yang kamu anggap kotor ini,” kata Nyonya Wang, si mucikari.Lalu, Nyonya Wang melemparkan sebuah amplop besar kepada Devada. Devada bergegas membukanya dan mengambil beberapa kertas yang ada di dalamnya. Namun, betapa terkejutnya Devada saat ahu bahwa yang ia ambil itu ialah salinan dokumen kematiannya sendiri. “T-ti-dak mungkin, ba-ba-gaima
Baca selengkapnya
Kartu As Lucas
Lambat laun perlawanan Devada melemah, akan tetapi tangisnya tidak. Devada masih menangis meskipun sama sekali tidak bergerak. “Aku benci perempuan lemah!” ucap Lucas. Lucas melepas cengkeramannya lalu beranjak dari atas tubuh Devada. Dia berjalan menjauhi tempat tidur. Daripada harus bercinta dengan Devada, Lucas lebih memilih untuk duduk di kursi dan merokok di sana.Devada bingung, tidak mengerti alasan Lucas tiba-tiba melepaskannya. Namun, dia bersyukur karena Lucas berubah pikiran dan tidak jadi berbuat yang tidak-tidak padanya. Devada segera bangkit duduk dan menarik selimut untuk menutupi badannya.“Siapa namamu?” tanya Lucas.Devada terkejut mendengar pertanyaan yang tiba-tiba itu. “D-d-devada!”“Kenapa kamu bisa ada di sini?”“Saya ...,”—Devada mengepalkan tangannya, erat—“saya dijual oleh paman saya!”Lucas mengangkat salah satu alisnya. “Bagaimana denganmu? kamu ingin tinggal di sini?”“Tentu saja tidak!” jawab Devada cepat.“Kalau begitu, keluarlah dari tempat ini!” pin
Baca selengkapnya
Perempuan Simpanan Tuan Muda
“Kenapa Anda memberi saya identitas baru?” tanya Devada penasaran.“Karena Devada telah mati!” jawab Lucas, “setelah ini, tidak akan ada lagi Devada, yang ada hanyalah Natasha Liu, perempuan yatim piatu yang miskin dan seorang mantan pelayan bar,” jelasnya kemudian.Devada kembali bersuara, “Boleh aku bertanya sesuatu?”“Katakan!”“Kenapa Anda ingin saya menikah dengan Anda? apakah ini sungguh satu-satunya jalan untuk saya bisa kembali? kenapa saya merasa seperti tidak akan pernah kembali ke kehidupan saya?”Lucas menjelaskan, “Aku hanya berkata bahwa aku akan membantumu merebut kembali posisimu dari pamanmu, aku sama sekali tidak berkata bahwa kamu akan kembali ke kehidupanmu sebelumnya.”Devada tercengang setelah mendengarnya. Dia tidak menyangka akan semudah itu terjebak pada kata-kata Lucas.“Mengenai alasan kamu harus menikah denganku,” lanjut Lucas, “sebenarnya aku pergi ke rumah pelacuran itu untuk mencari seseorang yang bisa kugunakan untuk menggagalkan pertunanganku, kebetulan
Baca selengkapnya
Kontrak Pernikahan
~Sebelumnya, seusai Natasha bertemu dengan Lian~Natasha bertanya kepada Kai. “Siapa nona tadi?”“Nona tadi ialah Nona Lian, dia tunangan Tuan Lucas!” Kini Natasha paham alasan Lian menatapnya sinis seperti tadi. “Oh, jadi dia tunangan Tuan Lucas,” gumam Natasha, “dia sangat cantik dan terlihat cerdas, bodoh sekali Tuan Lucas menyia-nyiakan wanita seperti dia!” Kai mendengar gumaman Natasha, tapi dia tidak berani bicara menanggapinya. Sebagai orang kepercayaan Lucas tentu sedikit banyak ia tahu tentang perasaan tuannya yang sebenarnya mencintai Lian.~Kediaman Keluarga Li, malam harinya~Setelah sedikit berdebat dengan Lucas, akhirnya Lian bangkit dari kursinya. Kemudian, dia melepas cincin pertunangannya dengan Lucas dan meletakkannya di meja makan.“Keluarga Wu tidak pernah mengemis sesuatu pada siapapun. Jika keluarga Li menginginkan perjodohan ini berakhir, maka berakhirlah sudah!” ucap Lian, “saya permisi, Paman dan Bibi!”Langkah Lian meninggalkan kediaman Li diikuti oleh kedua
Baca selengkapnya
Menantu yang Tidak Diharapkan
“Saya ...,”—Natasha mulai memasang wajah tebal sesuai keinginan Lucas—“saya tidak tahu siapa orang tua saya, sejak kecil saya sudah tinggal di panti asuhan, dan saya baru beberapa kali bertemu dengan Kak Lucas, di Macau, di ...,”—Natasha menurunkan volume suaranya—“rumah pelacuran.” Sontak semua anggota keluarga Li tercengang mendengarnya. Tuan Jiang bahkan sangat marah mengetahui Lucas membawa perempuan seperti itu ke rumah mereka.“Lucas Li!” teriak Jiang, “ikut denganku ke ruang kerja sekarang juga!”Tuan Jiang bangkit dari tempat duduknya dan berjalan pergi meninggalkan ruang keluarga diikuti oleh Lucas. “Tunggu aku di sini sebentar!” ucap Lucas kepada Natasha sebelum pergi. Nenek An yang masih syok setelah mengetahui latar belakang Natasha bertambah syok saat melihat sikap manis Lucas kepada Natasha. “Ah, jantungku ...,” keluh Nenek An.“Nenek!”Semua orang yang ada di ruang keluarga itupun panik mendengar Nenek An mengeluh kesakitan. Mereka kemudian membawa Nenek An ke kamarnya
Baca selengkapnya
Lucas Muda
~Beijing, 2000~Seperti biasa, sepulang sekolah Lucas langsung berlari menuju kamar mamanya yang berada di paviliun di belakang rumah utama keluarga Li. Dia sangat antusias ingin menunjukkan nilai ujiannya yang mendapat nilai sempurna. “Mama, aku pulang!”—Lucas membuka pintu kamar mamanya. Lucas sedikit terkejut melihat mamanya duduk di lantai bersandarkan tempat tidur dan menghadap ke jendela. Tidak biasanya dia menemui mamanya pada posisi seperti itu. “Mama!” panggil Lucas pelan sambil memutari tempat tidur. Namun, sama sekali tidak ada sahutan.Tidak lama kemudian, langkah Lucas itupun terhenti. Kertas ujian yang ingin dia tunjukkan kepada mamanya kini lepas dari genggamannya. “M-m-mama?”Lucas melihat pergelangan tangan mamanya dan juga pisau yang ada di dekatnya berlumuran darah. Lucas mendekati tubuh sang mama dengan air mata yang mulai menetes. “Mama!”Teriakan dan tangisan Lucas meledak sejadi-jadinya. Hari itu, menjadi hari paling menyedihkan bagi Lucas. Dia kehilangan m
Baca selengkapnya
Royal Breakfast
Natasha tidak tahu jika saat ini ada orang lain di dalam kamarnya. Jadi, dia sangat terkejut ketika mendengar suara seseorang berbicara padanya. Natasha seketika menoleh ke arah sumber suara. “Siapa—” Tiba-tiba sebuah tangan membekap mulut Natasha. “Ssstt ... jangan berisik!” pinta orang yang membekap Natasha, “ini aku, Duan.” Natasha berucap dalam batin, “Oh, bukankah dia adik ipar Tuan Lucas yang tadi terus memandangiku? kenapa sekarang dia ada di kamarku?” Natasha segera melepas paksa tangan Duan dan menjauhkan diri darinya. “Apa yang kamu lakukan di sini?” “Aku hanya ingin membawakanmu makan malam,” jawab Duan, sambil menunjuk nampan berisi makanan yang saat ini ada di atas meja. “Karena tadi kondisi Nenek tiba-tiba drop, akhirnya kita semua tidak jadi makan malam bersama, jadi aku takut kamu akan kelaparan.” Meskipun tidak ingin berpikir negatif, tetapi melihat wajah Duan dan gerak-geriknya, terutama matanya, Natasha sungguh tidak bisa jika harus berpikir positif. Pengalama
Baca selengkapnya
Saudara Diplomat
Natasha memperhatikan perempuan yang saat ini menghampirinya. Dia merasa tidak asing dengan wajah itu. “Nona Ana!” sapa pengawal serta pelayan yang bersama Natasha. “Nona Ana?” ulang Natasha dalam batin. Natasha mencoba mengingatnya. Kemudian, dia teringat pada salah satu sosok yang ada di dalam foto anggota keluarga utama. “Ah ... benar! Ana, adik sepupu pertama Lucas. Salam kenal, adik Ana!” sapa Natasha kemudian. Ana berhenti beberapa langkah dari posisi Natasha berdiri saat ini. “Hahaha!”—Ana tertawa geli mendengar bagaimana Natasha menyebutnya—“ternyata benar kata mama, kamu memang perempuan gila yang tidak tahu malu!” “Aku? tidak tahu malu?”—Natasha bingung—“kenapa juga aku harus malu? aku tidak korupsi ataupun melakukan perbuatan yang buruk,” lanjutnya sarkas. “Aku ...,”—Natasha melangkah mendekati Ana—“justru merasa bangga, karena akan menjadi kakak ipar dari seorang diplomat hebat negeri ini.” Tatapan dan ucapan Natasha sirat akan makna. Mereka saling menatap tajam sat
Baca selengkapnya
Terbukanya Luka Lama
Lucas mengekori mamanya meninggalkan ruang keluarga. “Apa yang ingin Mama bicarakan denganku?” tanya Lucas. “Lucas, Mama tahu kamu tidak benar-benar ingin menikahi wanita itu,” ucap Mei Rui. “Sayang, caramu memberontak tidak harus dengan cara seperti ini!” Lucas menghela napas kesal—“Aku heran, kenapa orang-orang di rumah ini senang sekali menyebut Natasaha dengan sebutan ‘wanita itu’? tolong, Ma, dia punya nama!” “Oh~ baiklah, ... Natasha!” sebut Mei Rui dengan kesal. Mei Rui mencoba untuk tidak berdebat dengan Lucas mengenai hal itu. Dia pun kembali memperingatkan Lucas. “Kamu, jika ingin memberontak, jangan seperti ini, Lucas!” lanjut Mei Rui. “Memberontak? siapa? aku? ... tidak, Ma, aku tidak sedang jadi pemberontak, aku hanya sedang jatuh cinta!” tegas Lucas. “Cinta? kepada seorang wanita seperti—maksudku, kepada Natasha?”—Mei Rui tertawa geli—“ayolah, Lucas! bagaimana bisa kamu membandingkan dia dengan Lian yang sempurna dan sudah mengenalmu jauh lebih lama?” “Tapi ini b
Baca selengkapnya
Belalang Tempur
Sejak pertunangannya dengan Lucas berakhir, Lian terus menyibukkan diri dengan bekerja. Sekalinya dia tidak memiliki pekerjaan, Lian akan memilih menghabiskan waktunya hanya untuk melamun, persis seperti yang dilakukannya saat ini.Lian menatap jauh ke luar jendela ruang kerjanya tanpa ada satupun yang dia pikirkan. Hanya melamun, kosong. DERT!Lian terkejut, lamunannya siang itu tiba-tiba dibuyarkan oleh suara getaran ponselnya. Namun, yang lebih membuat Lian terkejut ialah orang yang meneleponnya dan membuat ponselnya bergetar. “Tante Mei?”—Lian segera mengangkat panggilan telepon tersebut—“Tante Mei? Apa kabar, Tante?” sapa Lian ramah.“Oh, baik, Sayang!” jawab Mei Rui di ujung telepon, “kamu bagaimaan? kamu baik-baik saja, kan?”Raut wajah Lian kembali sendu—“Bohong jika Lian menjawab baik-baik saja, Tante. Bagaimana bisa Lian baik-baik saja?” jawabnya.“Sayang, bisa kita bertemu? tante ingin mengobrol dengan kamu!”Lian sangat bersemangat setelah mengetahui niat mama Lucas itu.
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status