"Nayla, aku akan membawamu ke rumah sakit. Aku harap kamu baik-baik saja." Mark membawa Nayla yang saat itu dia pendarahan. Mark Mengendong Nayla keluar dan David terburu-buru mengikuti Tuan Mudanya. Semua karyawan seluruh kantor melihat Nayla di gendong CEO mereka, tapi anehnya Nayla tifak sadarkan diri dan bajunya penuh noda darah."Tuan Muda, kenapa Nona Nayla?" "David, jangan banyak bicara dan cepat siapkan mobil sekarang juga!" "Baik, Tuan Muda." David pergi ke tempat parkiran mobil di perusahaan itu dan langsung mengeluarkan mobil. Mark masuk mobil dan baru jali itu Mark takut kehilangan seorang wanita yang baru saja dia kenal belum satu tahun. Begitu banyak karyawan yabg melihat CEO-nya yang galak dan paranoid itu begitu panik dan seperti takut kehilangan Nayla. Mereka begitu takjut dengan asiaten baru CEO-nya karena bisa meluluhkan hati Abraham Mark yang bersumpah dia tidak akan menikah."Lihatlah! Nayla asisten bos itu, dia begitu hebat bisa di cintai bos kita." "Benar! G
"Keluar kalian semua! Kamu David, biar aku urus gadis kurang ajar ini. Dokter dan suster juga kalian keluar semua!" Mark naik pitam dan dia mengusir semua orang yang ada di kamar Nayla. Nayla di peluk paksa lagi oleh Mark dan dia berubah menjadi manja ke Nayla. Mark ingin tidur di pelukkan gadis cantik yanh dia khawatirkan tadi. Untung ranjang pasien itu besar karena ruangan itu khusus keluarga Mark, jadi Nayla masih bisa tidur nyaman meskipun Mark memeluknya."Sayang, biarkan aku memeluk kamu. Aku tidak tahu caranya romantis dan aku mau tidur karena takut kehilangan kamu. Kamu tadi siang itu pingsan dan pendarahan banyak." Mark memeluknya dan dia mencium Nayla lalu dia memejamkan mata."Kamu itu pria yang menakutkan dan suka memaksaku. Apa penderita penyakit mental paranoid itu begini ya? Tampan tapi aneh tingkah lakunya dan sifatnya." Gumam Nayla sendiri dan Mark sudah tidur.Hari itu bergantu pagi yabg indah dan cerah. Mark telah bangun terlebih dulu, Dokter telah memeriksa Nayla.
"Sudah, tolong jangan kamu buat wanitaku jadi taruhan untuk mengancamku. Dasar tidak licik hanya bisa pakai sandra, ayo lawan aku kita satu lawan satu." Mark menangtang Stuart."Bodoh! Kamu sudah kalah telak. Tetap saja mau melawan aku."Mark mencoba mengulur waktu dengan adu mulut dengan Stuart. Mark menunggu anak buahnya yang telah menuju lokasi Nayla di culik. Nayla menangis ketakutan, saat Nayla menangis Stuart memukul Nayla hinggal pingsan. Mark marah tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa."Tolong... Tuan Mark bantu aku. Jika kamu cinta pasaku, tolong lepaskan aku dan buat musuh kamu kalah." "Berisik! Wanita sialan! Diam kamu, aku kngin kamu diam kalau tidak pistol ini menembus kepala kamu." Mark memukul Nayla di kepalanya dengan pistol itu dan dia pingsan."Lepaskan wanitaku! Tolong jangan siksa dia. Aku sudah mengalah padamu." Mark mencoba menahan emosinya karena percuma saja dia marah-marah tapi Nayla tetap saja berada di tangan musihnya itu.Dua puluh menit kemudian, anak buah
"Tuan, aku akan melaporkan ke anda sekarang. Dia kabur dan aku sudah mengejar dia tapi dia di jemput anak buahnya. Apa aku harus mencari Stuart lagi?""Carilah besok! Kamu segera pulang ke mansionku. Aku tunggu, kamu renovasi kamar lagi dan buatlah dekorasi kamar untuk wanita. Biarkan dia kabur! Stuart di Indonesia dua tidak punya pengaruh apa-apa, Nayla akan tinggal bersamaku.""Baik Tuan, aku akan segera ke mansion Tuan Muda." Mark menutup panggilan ponsel dari David. Dia sata itu kembali lagi berdebat dengaj Nayla. Nayla masih kukuh, dia ingin pulang ke rumah sewanya."Mark...! Aku mau pulang, aku bukan kekasih kamu. Aku juga bykan tunangan kamu. Aku tidak mau tinggal bersama kamu.""Diamlah! Nayla, kamu harus mau tinggal bersamaku." "Mark, kamu jangan keterlaluan aku ini bukan kekasih kamu dan aku selalu kamu paksa melakukan yamg kamu mau.""Bukankah kamu juga khawatir denganku? Kakiku ini masih tertebak apa kamu tidak mau merawatku, Sayang." Mark berubah menjadi manja karena Na
David saat itu habya mengambil baju ganti CEO-nya ke rumah sakit. Dia tidak mencari Nayla karena dia khawatir Tuan Mudanya akan sakit. Tuan Mudanya sulit makan makanua dia kena usus buntu karena dia punya penyakit lambung juga.David telah menuju rumah sakit dan operasi berjalan lancar. Mark juga sudah bangun dari tempat tidurnya. Dia sadar dan dia bertanya apakah Nayla sudah nyamana tinggal di rumahnya?"David, kekasihku dia nyaman tinggal di rumah? Kenapa dia tidak kesini menemani aku?""Tuan, Maaf!" "Kamu kenapa minta maaf?""Nona Nayla pulang ke rumah kosnya dan dia tidak ke rumah sakit karena sepertinya dia takit tinggal bersama satu atap dengan Tuan.""Nayla Chelsea, dia berani sekali meninggalkak aku yang sakit. Jemput dia sekarang juga dan antar aku ke kantor pasti dia ke rumah sakit." Madk melepaskan jarum infus dia dan dia memaksa David untuk mengantarkan dia ke perusahaaannya dia karena sebentar lagi Nayla akan pulang kerja."Tuan anda kenapa bisa terobsesi dengan gadis bia
"Nayla, aku selalu nyaman berasa di dekatmu dan bisa tidur nyenyak denganmu. Aku harap nanti kamu jadi istriku." Nayla berpura-pura tidur dan dia sangat senang saat Mark ingin menikahinya, tapi dia berpikir Mark telah asa tunangan. Mereka tidur bersama dan berbagi selimut bersama. Mark tidur sampao pagia dan dia bangun terlebih dahulu.Mark memanggil David dan dia dalm suasana hati yang baik. Mark meminta usul pada David, bagaimana cara agar bisa menjerat Nayla."David, bantu aku untuk membuat dia berada di dekatku.""Tuan Nona Nayla ingin kebebasan dan dia tidak mau harta Tuan. Menikahi dia cara yang mudah untuk menahan dia lari dari anda.""Saat ini kamu siapakam dokumen perjanjian. Aku akan nikah kontrak dengan dia. Aku tidak bisa menikah sah dengan dia karena harus ada persetujuan Papa dan Mama. Aku ingin dia ad adi dekat aku dan di kontrak itu kasih uang sebesar 2 miliar setahun aku akan menikah kontrak degan Nayla.""Siap, Tuan Muda. Kapan anda akan menikah?""Aku kasih kamu ti
"Nayla, Sayang. Kamu meneriman panggilan dari siapa? Kenapa kamu menangis? Siapa yang membuatmu sedih?" Mark tiba-tiba datang dan memeluk Nayla dari belakang."Bukan siapa-siapa aku kok. Tolong ya pernikahan kita ini hanya nikan kontrak. Aku tidak mau seolah harus menjadi istri sah kamu. Kamu itu sudah punya tunangan." Nayla langsung menutup panggilan di ponselnya karena Mark datang."Kenapa tidak kamu jawab siapa yang membuat kamu menangis?""Paman dan bibiku, Mark. Tolong jangan campuri urusan pribadiku." Nayla pergi meninggalkan Mark sendiri, dia pergo ke taman belakang di mansioon itu.Mark curiga, lalu dia memangg David untuk mencari semua tentang kehidupan Nayla di Indonesia. Mulai Nayla kecil sampai saat bertemu dengan Mark di Prancis. David seperti biasanya dia bertindak cepat dan langsung pergi begitu saja."Aku butuh semua informasi tentang Nayla, David. Kamu cari semua masa lalu dia dan masa lalu keluarganya.""Siap, Tuan Muda." David lalu pergi dan dia segera mencari tahu
"Sherly, jangan kurang ajar kamu. Nayla itu wanita yang aku cinta. Kalau kamu mau memandangku sebagai saudara keponakkan kamu, hari ini kamu cepat pergi dari sini.""Hiks... hiks... apa maksud Kakak? Kakak kejam padaku dan lebih memiloh wanita murahan ini." Sherly membanting kue dan coklat yang dia bawa untuk Mark dan dia pergi berlari sambil menangis meninggalkan mansion Mark."Kejar dia Mark, dia itu masih labil dan tidak sepertiku. Aku yang salah memang masuk ke kehidupan kalian dan Sherly itu sepupu kamu. Jangan begitu hanya karena aku.""Gadis bodoh! Kamu itu sudah di hina oleh dia, tapo kamu masih baik ke dia. Kamu juga tidak kenal sama dia. Kamu itu gadis aneh Nayla."Mark tidak memperdulikan Sherly yang menangis Sherly saat itu dia patah hati sekali sepupu yang dia cintai itu ternyata malah jatuh cinta ke asisten pribadi dia. Sherly memutuskan untuk melupakan Mark dan dia menyerah akan cintanya.Nayla senang dalam hatinya karena Mark memihak dia. Nayla tiba-tiba memeluk Mark s