Share

Tidak Ada Jawaban

“Apakah kamu sudah mendapatkan mantra untuk kembali pulang?” tiba-tiba Nai bertanya kepadaku.

Aku dengan lantang menjawab belum mendapatkan. Bagaimana aku bisa mendapatkan? Bentuknya saja aku tidak mengerti. Sebenarnya, apakah dia berupa mantra dengan lukisan simbol, atau bahkan berupa benda yang menjadi peninggalan sejarah? Aku tidak tahu. Lebih tepatnya belum mengetahuinya.

“Ah, mungkin jawaban yang kita inginkan tidak ada dalam Kuil ini.” Nia ikut numpang bicara.

“Lalu, dimana lagi kita harus mencari?” Nai mengeluh, seperti tidak kuat menjalani hidup ini. Lebay.

 Lebih baik, sekarang aku pasrah saja. Aku sudah mencari dan tidak menemukan, berarti sudah saatnya berserah diri kepada Tuhan. Apakah Tuhan akan mengabulkan? Nanti dulu, kita akan menantikan bersama apakah Tuhan akan mengijinkan aku pulang kembali pada Bumi.

Tuhan, ujian apa lagi sekarang yang harus aku tanggung? Apakah kurang berat ujian yang se

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status