Share

Takdir dan Jodoh

last update Huling Na-update: 2022-01-18 11:48:41

Mobil hitam telah memasuki kawasan ibu kota kepulauan itu. Kota kecil yang aman, nyaman dan damai. Penduduk yang berbaur dengan keanekaragaman budaya yang saling menghargai dan menghormati. Budaya melayu dan Chines adalah penduduk yang memiliki jumlah sama rata sehingga mereka semua seperti saudara tanpa memandang suku bangsa dan ras. Kesunyian yang terjadi selama perjalanan. Tidak ada yang berbicara. Fahima yang terus melihat ke jendela kaca seakan berusaha menghindari Michael hingga mereka tiba di galeri cantik.

“Selamat datang, Tuan.” Seorang wanita chines dan masih muda menyambut kedatangan Michael. Dia melirik Fahima yang berpakain muslimah sangat kontras dengan pria tinggi itu.

“Aku mau mencari guci pernikahan dengan ukir burung phonic dan bunga teratai,” ucap Michael langsung.

“Apa Anda akan menikah?” tanya wanita paruh baya dengan pakaian tradisional Chines.

<
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Terjebak Miliarder Posesif   Bab 97 Penyatuan (Tamat)

    Nyonya Li dan Tuan Hardianto tiba di apartemen milik Michael mereka melihat Jordan yang masih meringkuk di sofa ruang tamu dengan tubuh ditutupi selimut tebal.“Jordan, kenapa kamu bisa sakit? Kamu dan El selalu sehat.” Nyonya Li duduk di sofa dan mengusap kepala putra bungsunya.“Selamat pagi, Ma, Pa.” Fahima duduk di sofa tunggal jauh dari Jordan.“Dia sudah baikan.” Michael menatap Jordan.“Ma, bawa aku pulang,” ucap Jordan tidak ingin melihat Fahima.“Aku akan mengantarkan kamu ke bawah.” Michael membantu Jordan berdiri.“Papa saja. Kamu temani Fahima.” Tuan Hardianto mengambil Jordan dari Michael.“Baiklah.” Michael melihat pada Fahima yang hanya diam saja.“Terima kasih sudah merawat Jordan.” Mama Li memeluk Fahima.“Sama-sama, Ma. Kami hanya kebetulan saja,” ucap Fahima tersenyum.Nyonya Li dan Hardianto membawa Jordan pulang untuk di rawat di rumah oleh dokter keluarga mereka. Fahima dan Michael hanya mengantarkan sampai depan pintu lift saja. Pria itu menatap istrinya yang tam

  • Terjebak Miliarder Posesif   Bab 96 Merawat Jordan

    Fahima bangun untuk melaksanakan salat tahajut. Gadis itu keluar kamar untuk memeriksa Michael dan Jordan. Hari sudah menujukkan pukul setengah empat pagi. Dia berjalan mendekati suaminya yang terlelap di sofa.“Ehggh.” Suara Jordan terdengar dari dalam kamar.“Ada apa dengannya?” Fahima melihat pintu kamar yang terbuka. Dia berjalan mendekat dan mengintip. Tubuh Jordan tampak gigil karena demam.“Apa dia sakit?” Fatimah segera masuk ke dalam kamar dan menyentuh dahi saudara iparnya yang basah keringat.“Dia benar-benar demam. Suhu tubuh yang panas, tetapi dia kedinginan.” Fahima segera membuang selimut tebal dari tubuh Jordan dan mengantikan dengan kain yang lebih tipis.“Dia kedinginan karena keringat yang terus keluar. Apa Jordan alergi obat?” Fahima beranjak dari kasur dan tangannya dipegang Jordan.“Kamu sakit. Bertahanlah.” Fahima melepaskan tangan Jordan. Dia membuka lemari dan mengambil handuk serta air hangat. Wanita itu kembali pada pria yang sudah tidak sadarkan diri.“Apa a

  • Terjebak Miliarder Posesif   Bab 95 Kemarahan dan Cemburu

    Fahima duduk di sofa dengan memeluk kakinya. Dia mengkhawatirkan Jordan. Wanita itu gelisah dan melihat pada Michael.“Apa aku harus membangunkan Michael agar bisa melihat keadaan Jordan? Aku takut terjadi sesuatu padanya. Apalagi dia dalam pengaruh minuman.” Fahima turun dari sofa dan mengintip dari pintu kaca. Tidak ada lagi Jordan.“Semoga dia sudah kembali ke kamar.” Fahima tersenyum. Dia menutup gorden dan berjalan ke tempat tidur. Memperhatikan Michael yang tertidur nyenyak.“El,” bisik Fahima di telinga Michael.“Hm.” Michael memeluk Fahima.“El, ada Jordan,” ucap Fahima.“Apa?” Michael langsung membuka matanya dengan sangat lebar dan duduk.“Di mana?” tanya Pria itu. Dia pikir Jordan ada di dalam apartemennya.“Di sebelah,” jawab Fahima.“Sebelah mana?” Michael menatap Fahima.“Ruangan sebelah. Sepertinya dia minum-minuman yang membuatnya hilang kendali,” jelas Fahima.“Oh. Dia di apartemen sebelah. Bagaimana kamu bisa melihatnya?” Michael berusaha menyadarkan dirinya.“Dari te

  • Terjebak Miliarder Posesif   Bab 94 Kegelisahan di Malam Hari

    Fahima telah melepas hijabnya. Dia tidak tahu ada bekas merah pada lehernya. Wanita dengan gamis panjang duduk di tepi ranjang dan mengoleskan obat pada punggung suaminya yang sudah mulai mengering.“Apa luka ku sudah sembuh?” tanya Michael.“Sebentar lagi sembuh. Kamu harus sabar,” jawab Fahima lembut.“Aku akan sabar selama kamu di sisiku,” ucap Michael.“Aku akan selalu bersama kamu.” Fahima tersenyum.“Benarkah?” Michael memutar tubuh menghadap pada istrinya. Dia memperhatikan wajah hingga leher.“Apa ini?” Michael terkejut dan menyentuh leher Fahima.“Apa?” tanya Fahima heran. Dia sudah melupakan kejadian di minimarket karena tidak pernah ada dendam dan benci di dalam hatinya.“Leher kamu merah.” Michael memperhatikan leher Fahima.“Ah.” Fahima tersenyum canggung. Dia tidak bisa berbohong, tetapi tidak pula ingin menarik Cleya ke dalam masalah yang lebih rumit.“Apa yang terjadi? Apa kamu menyembunyikan sesuatu dariku?” Michael menatap tajam pada Fahima. Wanita di depannya tidak g

  • Terjebak Miliarder Posesif   Bab 93 Kegilaan Cleya

    Keranjang belanja Fahima dan Michael sudah penuh dengan bahan makanan dan minuman serta cemilan ringan. Mereka berdua berjalan menuju kasir untuk melakukan pembayaran. Sore hampir terusir oleh magrib. Azan akan berkumandang.“El, aku ke kamar mandi dulu.” Fahima meninggalkan Michael di depan meja kasir. Wanita itu berjalan cepat menuju bagian terdalam mini market. Dia harus ke kamar mandi karena mau buang air kecil.“Apa?” Michael melihat Fahima yang telah menghilang dari balik lemari barang-barang jualan di dalam mini market.“Selamat sore, Pak.” Karyawati yang bertugas tersenyum pada Michael.“Kami akan mulai menghitung,” ucap wanita itu memperhatikan Michael.“Ya,” ucap Michael melihat pada pelayan. Pria itu tidak ingin jauh dari istrinya. Dia terlalu khawatir bahwa Fahima akan diculik pria lain karena perlakuan dirinya sendiri.Fahima masuk ke kamar mandi dan buang air kecil. Dia keluar segera dan mencuci tangan serta bercermin. Wanita itu mengeringkan tangan dan bersiap untuk kelu

  • Terjebak Miliarder Posesif   Bab 92 Perdebatan Kecil

    Matahari bergerak ke ufuk barat. Rona merah indah di langit Jakarta. Fahima keluar dari kamar mandi dengan hanya menggunakan handuk putih melingkar di dada sebatas paha. Dia lupa membawa pakain ganti.“Hah, No!” Michael yang hanya mengenakan celana tanpa baju memperhatikan mangsa enak yang berjalan santai menuju lemari pakaian.“Aku belum merapikan isi koper ke lemari.” Fahima berjongkok dan membuka koper. Wanita itu benar-benar lupa pada pria yang siap menerkamnya kapan pun dengan tubuh seksi dan terbuka itu.“Apa yang kamu lakukan?” Michael berdiri di samping Fahima.“Mencari baju ganti,” jawab Fahima tanpa menoleh. Tangan wanita itu berhenti bergerak menyadari dirinya dalam bahaya. Dia mendongak.“Kamu sedang menggodaku.” Michael mengangkat tubuh Fahima dan membawanya ke atas tempat tidur. “Tidak.” Fahima menatap Michael. Dia segera menarik selimut dan menutupi tubuhnya yang hanya dibaluti handuk putih yang pendek.“Aku mengingikannya.” Michael tersenyum dengan tatapan berbeda. Pri

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status