Share

10. Pulang Ke Rumah

Setelah sampai di rumah ibu, kurebahkan tubuh ini yang lelah, tapi jangan tanya bagaimana dengan hati, terlalu sakit untuk di tata kembali seperti cermin yang hancur tidak bisa kembali utuh.

Tidur sambil menatap Raina yang tertidur pulas di sampingku, merasa diri ini tenang sejenak sebagai pelipur lara.

Aku bangun seperti biasa, setelah solat subuh, bergegas pergi ke dapur.

"Lagi buat apa, Bu?"

"Oh ini ada pesanan kue bolu pisang dari Bu Widya katanya pengen buat cemilan sore. Kalau mau makan sudah Ibu siapkan tuh di meja makan," sahut ibu yang sedang sibuk menyusun bahan kue itu.

"Iya bu."

"Jam berapa Rum, Suamimu jemput?"

"Nggak ngasih tau jamnya, paling jam sembilan nan."

Selesai makan, aku pergi ke kamar dan ternyata Raina pun sudah bangun, segera kumandikan dengan air hangat, dan makan. Tampak sekali keceriaan Raina gadis cilik itu terpancar dari wajahnya.

"Mah Ayum, Yaina udah cantik belum?" tanyanya dengan polos.

"Udah cantik dong Sayang, udah wangi lagi kan udah mandi, udah sa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status