Share

48. Boleh Kenalan

Untung saja tidak ada orang yang melihat karena mereka sudah lama pergi meninggalkan masjid.

Aku merintih kesakitan di bagian punggung seperti ngilu. Dan laki-laki itu bukannya menolong malah beristigfar beberapa kali.

Ibu hanya memperhatikan tingkah laku kami berdua, di saat anaknya jatuh tidak di tolong, Ibu malah asyik melihat wajah laki-laki itu, kesal banget.

"Bu, tolongi, masa anaknya jatuh dibiarin, sakit tau Bu," ucapku cemberut.

"Oh ... iya maaf Rum, habis lihat itu anak ganteng banget!" sahut Ibu mengulas senyum.

"Ih ganjen banget deh Ibu, malu Bu, sudah tua beginian!"

"Memang ada yang lihat nggak ada tuh!" balas Ibu santai.

"Maaf saya nggak sengaja memegang mbak, maafkan saya!" jawab laki-laki itu tertunduk malu.

"Uuuh ... kenapa Masnya tadi lepaskan, jadi saya jatuh begini, aawwh sakitnya, niat bantuin nggak sih tadi lebih baik jatuh sekalian daripada ditolong sama Masnya malah di jatuh in!" gerutu kesal.

"Sekali lagi maafkan saya Mbak, saya tidak sengaja menjatuhkan Mbak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status