Share

BAB 25: Gadis Keren

Winter berkaca di cermin mengusap darah di hidungnya dan membersihkannya, hidungnya terasa sangat sakit, bahkan sisi pipinya memerah masih meninggalkan bekas.

Winter beberapa kali harus mengusap batang hidungnya untuk memastikan jika hidungnya tidak patah akibat lemparan kerasa bola.

Rasa sakit yang dia rasakan di wajahnya sedikit terobati karena Gani sudah meminta maaf. Namun itu saja tidak cukup.

Meminta maaf bukan jaminan untuk berubah.

Gani meminta maaf karena terdesak, bukan karena sadar akan kesalahannya yang sudah mendiskriminasi muridnya.

Meminta maaf bukan berarti dia tidak akan mengulangi kesalahannya lagi.

Jiwa Kimberly memaki dan mengutuk diskriminasi yang di terima Winter selama ini.

Sekolah yang menjadi tempat mendapatkan bimbingan untuk membentuk karakter dan mengembangkan ilmu pengetahuan tidak terlepas dari orang-orang kotor di dalamnya.

Sangat menyedihkan memikirkan ketika dunia pendidikan di dikte oleh urusan bisnis para petinggi.

Winter menghela napasnya dengan ber
Chapitre verrouillé
Continuer à lire ce livre sur l'application

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status