Share

81. Hanya Saat Mabuk

Author: Blue Rose
last update Last Updated: 2025-07-11 23:19:01

Bella mendekati Regan perlahan, ia melihat lebih jelas bagaimana Regan terluka sendirian.

"Ada apa?" tanya Bella lembut.

Ia mengelus pipi Regan, menatapnya dengan penuh kekhawatiran.

Mata itu, yang biasanya tajam dan penuh kontrol, kini sayu. Basah. Seolah lelah untuk terus berperang dengan dunia—dan dirinya sendiri.

Regan hanya akan bersikap lunak saat sedang mabuk. Ketika ia mabuk, ia akan pergi ke tempat Bella. Dan dalam keadaan sangat lemah, seolah membutuhkan perlindungan, pelukan, atau hal lain yang bisa ia dapatkan. Tapi kali ini, keadaannya tampak lebih buruk dari biasanya.

Bella, meskipun ingin sekali membenci Regan, ia tidak bisa melakukannya. Perasaannya terlalu lunak untuk itu. Ia masih memiliki cinta. Harapan pada pria itu. Meskipun ia tahu, harapan itu pasti akan membawanya kepada kekecewaan.

Namun, Bella belum menyadari bahwa hanya itu yang bisa ia lakukan—setidaknya di dunia ini. Karena ia tidak tahu kenapa ia harus melakukan semua itu.

Anggap saja Bella adala
Blue Rose

Semoga suka, Bestie(⁠.⁠⁠❛⁠⁠ᴗ⁠⁠❛⁠.⁠)

| Like
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Terjebak di Tubuh Sugar Baby Om CEO   85. haks

    Revan dan Bella terus khawatir pada kenyataan itu. Dan Bella, gadis yang awalnya hanya figuran—kini seperti sedang menarik benang dari semua kejadian. Hubungan mereka yang semakin dalam bukan hanya membuat Regan cemburu, tapi juga membuatnya khawatir. Khawatir jika cerita ini benar-benar berubah di luar kendali. Revan mengajak Bella bertemu malam hari, di sebuah café kecil dekat kantor mereka. “Gue udah nemuin sesuatu,” katanya serius. Bella meneguk cokelat panasnya. “Apa?” “Gue coba selidikin siapa yang mulai mengubah arah cerita ini. Ternyata ada satu hal yang gue lupakan…” Ia meletakkan sebuah buku catatan kecil di atas meja. Di sana, Revan menulis urutan peristiwa yang terjadi sejak mereka sadar mereka hidup dalam cerita. “Awalnya cerita masih sesuai. Tapi setelah kamu berani mengungkap perasaan sebenarnya ke Regan, semuanya mulai bergeser.” Bella menatapnya. “Jadi, aku pemicunya?” “Bukan,” jawab Revan. “Kita.” Ia menatap mata Bella dalam-dalam. “Gue rasa, k

  • Terjebak di Tubuh Sugar Baby Om CEO   84. Mengamati Percintaan Peran Utama

    Malam itu, meski terpaksa, Regan tetap datang dengan sopan. Ia mengenakan setelan formal berwarna abu gelap, rambutnya ditata rapi seperti biasa. Namun ada kantung samar di bawah matanya, memperlihatkan bahwa ia mengalami malam-malam tanpa tidur. Hanya saja orang lain mengira Regan sibukdengan pekerjaan, tapi karena pikirannya yang tak bisa berhenti memikirkan Bella. Ia tiba sedikit lebih lambat dari waktu yng dijanjikan. Bukan karena macet, bukan pula karena lupa, melainkan karena ia ingin memotong durasi pertemuan. Semakin lama ia duduk bersama keluarga Yola, semakin besar tekanan yang akan ia hadapi. Malam itu adalah makan malam keluarga. Bukan makan malam biasa, melainkan makan malam yang pasti ke arah hubungannya dan Yola. Dan Regan tahu betul, malam seperti ini selalu penuh jebakan. Sebelum datang, ia sempat menelpon Yola. "Aku minta tolong, jangan turuti omongan orang tuamu soal mempercepat pernikahan," katanya dengan nada berat. "Kita belum siap. Aku belum siap." Yola m

  • Terjebak di Tubuh Sugar Baby Om CEO   83. Menyusun Rencana

    Pagi hari sekali, ketika Bella baru sampai di kantor ia langsung menghampiri Revan. Revan sedang sibuk menyortir dokumen. Bella secara naluriah membantu sambil mengajaknya ngobrol. "By the way, Van. Aku jadi penasaran tentang pembicaraan kita kemarin. Kamu bilang hubunganku sama Regen bisa jadi kunci. Tapi aku ngerasa dengan posisi aku sebagai figuran, dan Regen juga sebagai pemeran pendukung, gak bisa deh. Peran kami nggak terlalu mempengaruhi jalan cerita utama. Soalnya kan jalan cerita utamanya ada di Sheryl dan Alex. Terus, dari setting tempat kita aja udah beda. Mereka ada di kampus."Revan terlihat bekerja sambil mendengarkan informasi dari sudut pandang Bella. "Mungkin sekarang lagi ada konflik di antara Sheryl dan pacarnya Alex."Mendengar hal itu Revan pun mulai mengerti. "Sebenarnya gue juga nggak hafal-hafal banget sama alur ceritanya. Soalnya gue juga baru baca waktu gue tiba-tiba masuk ke tubuh ini," ujar Revan. Ia memang pembaca baru dan belum menyelesaikan bukunya,

  • Terjebak di Tubuh Sugar Baby Om CEO   82. Teman dari Dunia Nyata

    Bella ragu. Mungkin ini waktunya. Mungkin tidak. Tapi entah kenapa, Revan terasa seperti tempat paling aman sekarang. Dan jika memang Revan berasal dari dunia yang sama dengannya—dari dunia nyata—maka ia harus tahu. Karena itu bisa jadi kunci untuk keluar dari dunia aneh ini. Bella menatap mata Revan. "Apa kamu percaya kalau... aku bukan berasal dari dunia ini?" Revan terdiam. Lalu tersenyum lembut. "Mungkin lebih banyak yang aku tahu daripada kamu sangka. Tapi kamu harus janji satu hal dulu, Bella." "Apa?" "Kalau kamu tahu sesuatu yang penting tentang aku, kamu nggak bakal takut. Atau lari." Bella mengangguk pelan.Revan menarik napas, lalu menatap mata Bella dengan lebih serius. "Aku juga dari dunia nyata. Aku juga... terjebak di sini. Sama seperti kamu."Bella membeku. Napasnya tertahan."Apa...?""Aku sadar dari awal. Tapi aku nggak yakin kamu juga sadar. Dan aku butuh waktu untuk yakin kalau kamu benar-benar Mila."Bella terkejut sampai mulutnya terbuka. Hampir menangis.R

  • Terjebak di Tubuh Sugar Baby Om CEO   81. Hanya Saat Mabuk

    Bella mendekati Regan perlahan, ia melihat lebih jelas bagaimana Regan terluka sendirian. "Ada apa?" tanya Bella lembut. Ia mengelus pipi Regan, menatapnya dengan penuh kekhawatiran. Mata itu, yang biasanya tajam dan penuh kontrol, kini sayu. Basah. Seolah lelah untuk terus berperang dengan dunia—dan dirinya sendiri. Regan hanya akan bersikap lunak saat sedang mabuk. Ketika ia mabuk, ia akan pergi ke tempat Bella. Dan dalam keadaan sangat lemah, seolah membutuhkan perlindungan, pelukan, atau hal lain yang bisa ia dapatkan. Tapi kali ini, keadaannya tampak lebih buruk dari biasanya.Bella, meskipun ingin sekali membenci Regan, ia tidak bisa melakukannya. Perasaannya terlalu lunak untuk itu. Ia masih memiliki cinta. Harapan pada pria itu. Meskipun ia tahu, harapan itu pasti akan membawanya kepada kekecewaan.Namun, Bella belum menyadari bahwa hanya itu yang bisa ia lakukan—setidaknya di dunia ini. Karena ia tidak tahu kenapa ia harus melakukan semua itu. Anggap saja Bella adala

  • Terjebak di Tubuh Sugar Baby Om CEO   80. Regan Kacau

    Siang harinya saat makan siang tiba, Revan heran dengan sikap murung Bella. Biasanya ia ceria. "Kenapa Bell, ada masalah?" Bella menyadari kalau ia terlalu fokus pada perasaannya sendiri dan membuat Revan khawatir. "Hehe... enggak, cuma kepikiran sesuatu. Em, nanti kamu gak perlu jemput aku ya. Aku ambil cuti di warung makan. Mau jalan sama temen." Revan mengangguk, agak kecewa. Padahal ia ingin mengajak Bella ke suatu tempat. "Oh malam mingguan?" tanya Revan. "Iya hehe..." "Gak sama Pak Regan?" "Enggak, dia keknya lagi sibuk." Revan hanya mengangguk-angguk saja. ••• Hari Sabtu datang lebih cepat dari yang Bella harapkan. Ia berharap waktu melambat, karena hatinya masih kacau. Tapi janji tetaplah janji, dan Yasha terlalu baik untuk diabaikan. Pagi itu, ia mengenakan atasan putih polos dan celana jeans biru gelap. Anting bunga sakura kecil berwarna pink, kalung polos pemberian Regan, dan aksesoris sederhana lain. Ia memakai sepatu flat putih dan tas selempan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status