Share

98. Permintaan Tengah Malam

Menginjak usia kandungan yang ke tujuh bulan.

"Mas, hari ini antar aku check-up ke dokter lagi ya."

"Iya, tentu saja, Sayang. Bulan ini bisa tahu ya jenis kelaminnya apa?"

"Semoga bisa ya, Mas."

"Aku sudah tidak sabar lagi menunggu hari kelahirannya."

Inara tersenyum manis. "Kau benar, Mas. Aku juga sudah tidak sabar lagi. Rasanya pasti menyenangkan akan menjadi orang tua."

"Apa ada yang kamu keluhkan?" tanya Harshil. Ia ingin memastikan kondisi istrinya baik-baik saja.

"Hanya satu yang jadi keluhanku saat ini, Mas."

"Apa?"

"Gak bisa tengkurap, Mas."

"Hahahaha ..." Harshil justru tertawa mendengar jawaban konyol Inara. Ia tak menyangka sang istri yang lugu dan polos bisa bercanda juga.

"Kok ketawa, Mas? Aku kan ngomong bener. Cuma bisa miring kanan, capek miring kiri. Pinggangku juga makin pegel, Mas, gampang capek. Sesekali aku pengen tengkurep, tapi gak bisa."

Harshil mengacak rambut Inara yang masih tergerai panjang. "Kamu ini ada-ada saja. Namanya juga lagi hamil, pasti rasanya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status