Share

37. Cara Steve Mencuri Perhatian Rucita

Steve tersentak kaget saat pintu kamarnya diketuk berkali-kali. Suara panggilan di balik pintu yang terdengar sangat halus dan seksi di telinga pria dewasa itu membuat Steve yang masih malas bangun, akhirnya mau tidak mau turun juga dari tempat tidur milik Tangguh. 

Sedikit sempoyongan ia berjalan mendekati pintu, lalu memutar anak kunci. Rucita si Kembang desa tengah tersenyum di depannya dengan rambut yang dikepang dua. 

"Saya kirain Tuan mati," ujar Rucita dengan polosnya. Steve tersenyum masih dengan mata yang setengah terbuka. 

"Ini sudah jam setengah dua belas siang, Tuan. Apa Tuan tidak lapar?" 

"Hah?! Jam dua belas siang?" Steve melotot tidak percaya. Ia menoleh ke dalam untuk melihat jam di dinding yang sudah mendekati angka dua belas. 

"Ya ampun, pantas saja kamu mengira saya mati, tidur saya lama sekali ya. Maaf ya, Cita."

"Tidak apa-apa, Tuan, makan siangnya sudah saya siapkan. Mandi dulu saja, baru setel

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Rosstaza
lanjut kaka
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status