Share

Episode 208. Seperti Spons

Hendra menghela napas saat matanya menerawang menatap ke arah jendela kaca. Sudah lima tahun berlalu sejak kepergian Lisa, dan selama lima tahun pula rasa kecewa pada diri sendiri tidak pernah luntur dalam benaknya. Menyesal dan sakit, dua perasaan itu yang selalu menemani Hendra melewati waktu. Hari demi hari, bulan demi bulan, dan tahun demi tahun. Syukurnya ada Lalisa yang membuatnya menjadi tidak putus asa, sehingga pada akhirnya ia bisa sembuh dari penyakit stroke yang sempat ia derita.

"Apa yang sedang kau pikirkan, Hendra?" Suara Nenek Salwa membuyarkan lamunan Hendra. Tampak Nenek Salwa memilih duduk di sofa daripada menghampiri putranya yang sedang berdiri di dekat jendela.

"Aku merindukan Lalisa," ucap Hendra tersenyum sambil menghampiri Salwa dan duduk di sampingnya. "Aku tidak sabar menunggu kedatangannya. Dia pasti gembira melihat hadiah yang sudah kusiapkan untuknya."

Salwa memasang wajah sendu. "Bibirmu tersenyum tapi matamu terlihat sekali sedang bersedih. Kau pasti me
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status