Share

Buah yang Dipetik

“Golongan darah saya A. Apa saya bisa jadi pendonornya, Sus?” tanya Dandy.

Sontak Seline dan suster itu menoleh ke arahnya. Dandy hanya bergeming di tempatnya. Dia sendiri juga tidak tahu mengapa malah berkata seperti itu. Mungkin sisi kemanusiaan yang membuat Dandy memutuskan hal ini.

Suster itu tersenyum sambil menganggukkan kepala. “Tentu, Tuan. Mari ikut saya!!”

Dandy mengangguk, berjalan mendekat sambil menyerahkan ponsel Seline. Kemudian dia sudah mengekor langkah suster tersebut. Sesaat sebelum menjauh, Seline mencekal lengannya membuat Dandy menghentikan langkah.

“Terima kasih, Dandy,” cicit Seline.

Dandy tidak menjawab hanya tersenyum sambil mengangguk samar. Tak lama kemudian dia sudah melakukan donor darah. Ada dua kantong darah yang diambil darinya. Untuk beberapa saat, Dandy istirahat sejenak mengembalikan kondisinya.

Seline sengaja menghampirinya dan melihat Dandy sedang sibuk memainkan ponsel. Bisa jadi, ia sedang menghubungi

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status