James terbangun pukul 05.00 seperti biasa sementara Laura masih tidur terlelap. Dia pun mengecup kening Laura dengan lembut kemudian keluar kamar tidur untuk melakukan olahraga paginya.
Tak berselang lama Laura pun terbangun karena pelukan hangat yang melingkupinya semalaman menghilang. Dia pun merenggangkan tubuhnya dan berjalan ke kamar mandi untuk buang air kecil seperti biasa ritual paginya dan menggosok giginya.
Laura berjalan ke dapur dan menyapa James yang sedang melakukan push up.
"Pagi Sayang."
James pun bangkit dan melingkarkan lengan kokohnya di pinggang Laura yang sontak membuat Laura menjerit kaget. Dia pun menciumi ceruk leher Laura yang lembut dan wangi. Laura meronta ronta karena tindakan James itu membuatnya geli. Tapi James malah memanggulnya dan mendudukkan Laura di meja dapur. Dia menurunkan tali lingerie Laura dan menciumi gunung kembar itu sambil sesekali meremasnya. Laura panik karena James membuat banyak kissmark la
James baru saja selesai mandi shower air dingin di apartmentnya. Dia memilih milih baju yang cocok untuk bertemu calon mertuanya. Pilihannya jatuh pada kemeja lengan panjang putih motif biru garis garis dan celana jeans biru. Tidak terlalu resmi tapi juga rapi. Sejujurnya dia agak grogi karena ini kali pertama dia bertemu dengan orang tua Laura. Belum terbayang akan seperti apa pertemuan mereka nanti.James memasukkan dompet di saku belakang celana jeans nya dan menenteng HP nya lalu bergegas turun ke basement tempat Fortuner putihnya diparkir. Dia mengendarai mobilnya ke Royal Heritage yang hanya 5 menit perjalanan saja. Laura sudah menunggunya di lobi depan dan bergegas naik ke dalam mobil James.Laura tampil cantik seperti biasa, dia mengenakan kaos turtleneck lengan panjang warna maroon dan skinny jeans biru pucat."Selamat sore Cantik!" sapa James seraya mengerling pada Laura ketika Laura masuk ke mobilnya.Laura tersenyum menatap James. "Selam
Nicolas Carson memaksa James dan Wendy untuk makan malam bersama di rumahnya. Maka James pun menerima undangan makan malam itu dengan senang hati, dia berpikir mungkin Papa Wendy alias Laura ini bisa mulai menerimanya sebagai calon menantu. Makan malam berjalan dengan lancar. Laura mengambilkan berbagai menu yang telah disiapkan juru masak keluarganya yang terhidang di meja makan bundar itu. James pun memakan apapun yang Laura hidangkan di piringnya tanpa protes sedikit pun sekalipun perutnya hampir meledak karena kekenyangan. Sepanjang makan malam Nicolas Carson dan Louisa mengamati pasangan muda di hadapan mereka dengan teliti. Sebenarnya James dan Wendy sangat serasi pikir mereka. Wendy tidak menutup nutupi perasaannya pada James, dia begitu perhatian melayani James. Sedangkan James juga menanggapi perhatian Wendy dengan begitu manis, mengucapkan terima kasih, menatap Wendy dengan lembut dan tersenyum dengan wajahnya yang tampan serta imut itu. Sesekali berb
James mengendarai mobilnya menembus jalanan kota Yogyakarta yang mulai sepi malam itu. Laura masih terlelap di kursi penumpang di sebelahnya dengan wajah yang begitu damai. Ingin rasanya dia membelai wajah Laura.James mendengarkan suara radio yang tidak terlalu keras hanya untuk menemaninya sepanjang perjalanan pulang ke apartment, dia sering mendengar lagu 'Secret Love' dari Little Mix dan Jason Derulo di radio mobilnya seperti saat ini. Entah kenapa lirik lagu itu sungguh mirip dengan suara hatinya."We keep behind closed door""Everytime I see you I die a little more""Stolen moments that we steal as the curtain falls. It'll never be enough""It's obvious you're meant for me.""Every piece of you, it just fits perfectly""Every second every thought I'm in so deep""But I'll never show it on my face""But we know this, we got a love that is homeless""Why can't you hold me in the street?""Why can't I ki
Flashback On Leonard Indrajaya begitu panik dan gelisah berjalan mondar mandir di ruang kantornya bersama dengan kepala keamanan pribadinya. "Apa orang orang kita belum menemukan dimana istri dan anakku?"tanya Leonard untuk kesekian kalinya siang itu. "Maaf Tuan Leo, kami masih mencari keberadaan mereka. Pihak kepolisian juga berusaha melacak dimana para penculik itu menyekap Nyonya dan Tuan Muda James."lapor Brian, kepala keamanan pribadi Leonard. Sudah lebih dari 24 jam Meliana dan James menghilang sejak mobil mereka dicegat di jalan dekat sekolah James dan diculik entah kemana. Di jalan itu tidak ada cctv yang dapat merekam kejadian itu. Sopir keluarga mereka pun ditembak di bagian kepala dan langsung tewas di tempat kejadian. Tadi malam, penculik menelepon Leonard dan meminta uang tebusan 2 milyar. Itu nominal yang kecil baginya dibanding nyawa istri dan anaknya. Penculik itu sepertinya sudah lama mengincar istri dan anaknya karena j
James menjadikan agenda menelepon Papinya sebagai prioritas utamanya hari ini. Dia sedang menunggu jadwal kuliah berikutnya di area taman kampus FKH UGM. Maka dia pun menelepon Papinya. Leonard: "Hallo James. Gimana kabarmu?" James: "Hallo Pi. Kabar James baik. Ada yang mau James omongin nih." ujar James to the point karena dia tidak merasa nyaman berbicara di tempat publik. Leonard : "Oke, Papi dengerin, ngomong aja... Gimana?" James : "Pi, semalam James sudah ketemu Papanya pacar James. Intinya sih Papanya masih gak setuju anaknya pacaran sama James. Tapi beliau minta buat ketemu sama Papi. Menurut Papi gimana enaknya?" Leonard terpekur sejenak, dia sudah menduga sebenarnya kalau jalan puteranya tidak akan mudah karena gadis yang dia pacari punya status profesor dan usianya terpaut jauh di atas usia James. Pasti Papanya Laura menganggap James bocah kemarin sore yang tidak pantas bersanding dengan puterinya. Leonard : "Baiklah James.
Sore itu Nicolas Carson duduk di ruang kerjanya di rumah, dia membaca email yang berisi financial net worth bocah yang mengaku pacar Wendy, James Peter Indrajaya. Total ekuitas likuid 10.785.855.458 IDR. Jadi ada 10 milyar lebih aset lancar yang dapat segera dicairkan menjadi uang tunai. Rekening bank, reksa dana, saham, dan obligasi yang tertulis sebagai rincian detail laporan finansial milik James. Di lembaran file berikutnya juga dicantumkan beberapa aset berupa nomor sertifikat bangunan rumah, ruko dan apartment yang tertulis kepemilikannya atas nama James juga. Nicolas Carson tertawa malu sendiri mencerna informasi ini. Pertanyaannya kemarin malam tentang bagaimana James dapat menafkahi Wendy telah terjawab. Bahkan jikalau James pengangguran pun, Wendy nya tidak akan pernah kelaparan atau hidup menggelandang di jalan. Nicolas menghela nafas panjang dan menutupi wajahnya dengan telapak tangannya. Dia seolah kehilangan kata katanya. Teringat pertemuannya k
Sore itu James menjemput Laura di lobi Royal Heritage. Laura segera menghampiri Fortuner putih milik James yang sudah sangat dia hapal plat nomornya."Sore Say." sapa James pada Laura yang baru saja duduk di kursi penumpang di sampingnya.Gadis itu memakai skinny jeans biru muda dengan atasan kamisol putih yang dipadupadankan dengan cardigan warna merah tua. Rambut panjang warna cokelat tua bergelombangnya tergerai indah di sepanjang punggungnya."Sore juga Beb." sahut Laura seraya tersenyum menatap James yang sibuk memperhatikan jalanan di depannya. Lalu lintas begitu padat menyambut weekend di sore hari.Setengah jam perjalanan pun berlalu dan akhirnya mereka sampai di Mall H. James menggandeng tangan Laura sambil berjalan melihat lihat barang yang dipajang di outlet outlet yang mereka lalui. Dia menuju ke outlet jewelery yang sempat dia lihat postingan IG nya.Pramuniaga jewelery itu pun segera menyambut kedatangan James dan La
Leonard Indrajaya akhirnya sampai di Bandara YIA bersama kedua puteranya. Dia berencana untuk menginap di Grand Aston Hotel seperti biasanya bila berkunjung ke Yogyakarta. Dia suka dengan posisi hotel itu yang di tengah kota dan pelayanannya memuaskan, dia tidak perlu repot mencari makan keluar hotel karena chef hotel itu masakannya sangat enak. Mobil Alphard miliknya sudah menunggu di lobi keluar bandara. Brian, kepala bagian keamanannya sendiri yang menyetir dari Jakarta semalam. Pria itu sudah menjaga keluarganya selama 20 tahun. Leonard sangat berhutang budi pada Brian. Leonard mengetik pesan WA kepada James supaya puteranya mengajak Laura ke Grand Aston Hotel. Dia sudah tak sabar bertemu dengan pasangan muda itu. Abang abangnya James juga sangat penasaran sepertinya dengan calon adik ipar mereka. ***** James sedang duduk di sofa apartment nya bersama Laura yang sudah rapi karena mereka punya appointment dengan Papinya James pagi ini. Mereka