Share

Siapa Sebenarnya Suamiku?

last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-19 15:15:05
Tujuh bulan bukanlah waktu yang singkat, selama itu pula kehidupan pernikahan Bulan dan Air berjalan harmonis.

Kegiatan sekolahnya pun berjalan lancar. Baik Yona maupun Brian menyimpan kebenaran tentang status Bulan yang sudah menikah, sehingga Bulan dapat bersekolah tanpa adanya kontroversi dari pihak manapun.

“Huh, dimana sih, Hubby simpan kotaknya?” keluh Bulan sambil mengacak-acak isi laci dan lemari pakaian.

Ia baru saja selesai mandi, tapi kini peluh sudah kembali membasahi tubuhnya karena setengah jam lebih dia mencari tapi tak menemukannya.

“Katanya beliin buat istri, tapi malah disembunyiin! Dasar pelit,” gerutunya kesal.

Bulan menunduk, melirik ke bagian kolong lemari, keningnya langsung berkerut dalam.

“Apa tuh?” gumamnya penasaran.

Masih mengenakan handuk baju, Bulan duduk bersila dan mulai meraih sesuatu yang tersembunyi di kolong lemari pakaian.

“Uuhhh, berat sekaliii?” wajahnya memerah, urat-urat di lehernya menegang saat dia berusaha menarik keluar sebuah
Praveena Andhira

Aduh, babam Air bikin jantungan aja... gaees, gimana Air dan Bulan menurut kalian?

| Sukai
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Terpaksa Menikah Dengan Mr. Arogan   Berjanjilah Untuk Tetap Di sini?

    Air kembali ke ruang ganti setelah memastikan istrinya tidur pulas. Ia menatap kotak hitam yang masih tergeletak di lantai. Napasnya terdengar lega saat membuka bagian dalam dari kotak itu. Ia menutup kotak itu, lalu menyimpannya kembali ditempat semula. Air tidak ingin Bulan semakin curiga jika berpindah tempat, istrinya sangat jeli. Meninggalkan kamar, Air pergi ke ruang kerja. Di dalam sana, ia membuka laptop dan menghubungi seseorang lewat sambungan video.“Ada apa?” suara Tuan Aksa muncul, menatap tajam dari balik layar. Namun wajahnya berubah saat melihat raut anaknya yang tampak kacau.“Bulan menemukan senjataku, Dad.” ujarnya lirih, terbayang wajah istrinya yang ketakutan.“Lalu?”Pria itu menghela napas panjang, “Aku takut Bulan meninggalkan aku, Dad. Aku tidak mau kehilangan istriku.” Alis Tuan Aksa terangkat sebelah, pria setengah baya itu tersenyum miring. Di depannya saat ini, bukanlah putranya yang dingin dan Arogan. Tetapi seorang anak yang sedang mengadu dan merenge

  • Terpaksa Menikah Dengan Mr. Arogan   Siapa Sebenarnya Suamiku?

    Tujuh bulan bukanlah waktu yang singkat, selama itu pula kehidupan pernikahan Bulan dan Air berjalan harmonis. Kegiatan sekolahnya pun berjalan lancar. Baik Yona maupun Brian menyimpan kebenaran tentang status Bulan yang sudah menikah, sehingga Bulan dapat bersekolah tanpa adanya kontroversi dari pihak manapun. “Huh, dimana sih, Hubby simpan kotaknya?” keluh Bulan sambil mengacak-acak isi laci dan lemari pakaian. Ia baru saja selesai mandi, tapi kini peluh sudah kembali membasahi tubuhnya karena setengah jam lebih dia mencari tapi tak menemukannya. “Katanya beliin buat istri, tapi malah disembunyiin! Dasar pelit,” gerutunya kesal. Bulan menunduk, melirik ke bagian kolong lemari, keningnya langsung berkerut dalam. “Apa tuh?” gumamnya penasaran. Masih mengenakan handuk baju, Bulan duduk bersila dan mulai meraih sesuatu yang tersembunyi di kolong lemari pakaian. “Uuhhh, berat sekaliii?” wajahnya memerah, urat-urat di lehernya menegang saat dia berusaha menarik keluar sebuah

  • Terpaksa Menikah Dengan Mr. Arogan   Nasib Jomblo

    Hari ini, di sebuah Restoran, tepatnya di dalam ruangan VIP yang telah direservasi oleh Air. Bulan akhirnya menyetujui permintaan Mirza.Tidak mudah dia untuk datang kesana, dia harus merayu suaminya yang super pencemburu itu agar diberi izin.Setelah diberi pengertian dan Bulan sendiri juga tidak ingin ada kesalahpahaman yang terjadi di kemudian hari yang akan mengganggu ketenangan rumah tangganya. Meski berat, Air memperbolehkan istrinya bertemu mantannya itu dengan syarat ia ikut mendampingi. Tentu saja Bulan menyambutnya dengan senang hati, ia sudah tidak peduli jika teman sekolahnya mengetahui statusnya yang sudah bersuami.“Kalau kamu tidak nyaman, kita pulang saja. Saya tidak mau kamu tertekan,” ucap Air khawatir. Dia bisa melihat siput nakalnya itu tengah gugup. “Kita sudah disini, By.” Bulan menarik nafas dalam lalu membuangnya lewat mulut, ia ulangi sampai rasa gugupnya hilang.“Aku okey. Yuk, turun. Biar cepat selesai, cepat pulang.” Ajak Bulan tersenyum manis, ia ingin

  • Terpaksa Menikah Dengan Mr. Arogan   Membunuhmu?

    “Apa kamu sengaja menggoda saya, hm?” tanya Air sambil melangkah santai ke arah ranjang. “Apa Anda tidak melihat, aku sudah lemas begini akibat ulah Anda, Mr. Arogan?” sindir Bulan, setengah sebal. “Lalu itu?” Air menunjuk dengan dagunya, “Apa namanya?” Bulan mengikuti arah pandang suaminya, dan langsung membelalak. Dengan refleks, dia menarik selimut menutupi dadanya yang polos. “Dasar suami mesum!” teriaknya geram. “Hubby pikir badan aku ini kanvas, bisa seenaknya bikin tompel-tompel sebanyak ini!” Ingin sekali rasanya ia tendang suaminya itu. Masih pagi sudah membuat dirinya emosi setengah hidup. Air hanya mengangkat bahu, ekspresinya datar tapi puas. Sama sekali tak menunjukkan rasa bersalah. Justru sebaliknya, dia tampak bangga dengan ‘hasil kerja keras’ tadi malam. Dia seperti musafir yang menemukan oasis, dan tak menyisakan setetes pun dari manisnya madu yang ia teguk berulang kali. Bulan mendengus kesal, “Dasar maniak! Pantang dipancing!” Alih-alih tersinggung, Air m

  • Terpaksa Menikah Dengan Mr. Arogan   Akan Aku Usahakan

    Suasana rumah sakit pagi itu terasa terlalu sunyi bagi Yona. Langkahnya pelan, namun jantungnya berdetak tak karuan. Ia bahkan sempat berpikir untuk putar balik saat pintu ruang rawat itu mulai tampak di ujung lorong.Yona mendesah pelan. Entah hal penting apa yang akan dibicarakan, sampai-sampai ia harus datang sepagi ini.Saat pintu dibuka, dua pasang mata langsung menoleh ke arah mereka. Kehangatan menyambut lewat senyum Mirna yang pagi itu menemani putranya seorang diri.“Pagi, Tante,” sapa Brian lebih dulu, menyalami wanita itu, disusul oleh Yona.“Tumben bawa pacar?” goda Mirna, matanya melirik ke arah Yona.“Bukan, Tan. Yona ini teman sekolah aku dan Mirza,” sanggah Brian cepat, sambil mengibas-ngibas tangan di udara. “Oh, Tante kira pacarmu. Biasanya kamu datang ke sini sendirian.” ucapnya, lalu beralih pada Yona. “Maaf ya, Nak Yona.” Rautnya berubah sedikit canggung.“Tidak apa-apa, Tante,” balas Yona dengan senyum kecil.“Kalau begitu, Tante tinggal ya. Biar lebih santai ng

  • Terpaksa Menikah Dengan Mr. Arogan   Sekali Ini Saja

    Sudah seminggu Bulan menghabiskan liburan sekolahnya hanya di mansion. Tak banyak yang bisa dia lakukan selain berkebun—dan dia sangat menikmati kegiatan itu. Bibit-bibit yang ia semai mulai tumbuh subur, membuatnya semakin semangat. Bahkan, dia melarang siapapun untuk menyentuh, apalagi menyiram kebun kecil kesayangannya.Seperti pagi ini. Gadis itu sudah berada di taman sejak matahari belum tinggi, memeriksa tanamannya satu per satu, memastikan tidak ada satu pun rumput liar tumbuh di sekitarnya.Setelah puas dengan rutinitas paginya, Bulan duduk manis di kursi kayu jati di sudut taman, tempat sarapan sudah tertata rapi untuk dirinya dan suami tercinta.Senyum merekah di bibirnya saat melihat sosok itu mendekat dengan langkah ringan. Air berlari kecil dari arah belakang mansion, berkeringat setelah olahraga pagi. Pandangan Bulan tak bisa lepas darinya. Celana training hitam, kaus pas badan berwarna senada yang kini basah oleh keringat—cukup membuat otot-otot Air terlihat jelas.“Apa

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status