Share

Bab 24. Ke Kampung Jamilah

Mama, memang benar-benar niat ngerjain aku kan ? Ini benar-benar menyebalkan, setelah selesai pekerjaan kantor, mama langsung menyuruh Heri menjemput aku dan membawaku menuju kampung halaman Janda menyebalkan itu. Sungguh kukira setelah kepergiannya yang mendadak itu aku bisa bernafas lega saat ini, siapa sangka mama malah menyuruhku menyusul Jamilah ke rumahnya yang terletak di pinggiran kota Palembang. Membayangkan desa terpencil dengan keadaan kumuh, kekurangan air itulah yang terlintas dalam pikiranku saat ini. Dan anehnya lagi, mama memintaku meninggalkan Abian di Jakarta, dengan alasan mama takut kesepian sendiri di rumah. Sungguh lengkap sudah kekesalanku kali ini, Abian adalah satu-satunya obat buatku saat aku sedang kesal dengan si Jamilah itu.

“Bos, apakah Anda tidak ingin membeli oleh-oleh dulu sebelum kita turun dari kapal Feri ini, tidak baik bos bertamu ke rumah mertua dengan tangan kosong, apa lagi ini adalah kunjungan pertama Anda. “ Seketika aku tersadar dari lamunank
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status