Share

Bab 239

Author: Atieckha
last update Last Updated: 2025-07-29 11:45:29

“Sudah, Non?”

Michelle akhirnya mengangguk pelan, sebuah gerakan kecil yang menandakan bahwa ia bersedia mencoba. Carlota tidak membuang waktu. Dengan cekatan ia mengambil jaket tipis milik Michelle dan meletakkannya di pangkuan wanita muda itu. Michelle hanya duduk diam, membiarkan Carlota mengambil kendali tanpa banyak bertanya.

Carlota mendorong kursi roda perlahan ke depan, memastikan kaki Michelle dalam posisi aman sebelum mereka benar-benar keluar dari unit apartemen. Suara roda kursi menyusuri lantai marmer koridor apartemen terdengar jelas, mengiringi langkah Carlota yang mantap. Michelle tidak mengatakan apa-apa. Wajahnya datar, tapi matanya menatap lurus ke depan, penuh dengan pikiran yang berkecamuk di dalam kepala.

Lift terbuka. Mereka masuk. Hanya ada mereka berdua di dalam. Carlota menekan tombol menuju lantai dasar. Michelle menarik napas panjang. Tangannya memegang lengan kursi roda erat-erat. Ia tahu keputusannya untuk datang ke rumah sakit bukan perkara kecil. Itu b
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
elma
Trima kasih thor....sekali gus 4 bab mantap,,mumpung kakak lg baik hati bacanya maraton
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Terperangkap Gairah Liar Mantan Atasan   Bab 239

    “Sudah, Non?” Michelle akhirnya mengangguk pelan, sebuah gerakan kecil yang menandakan bahwa ia bersedia mencoba. Carlota tidak membuang waktu. Dengan cekatan ia mengambil jaket tipis milik Michelle dan meletakkannya di pangkuan wanita muda itu. Michelle hanya duduk diam, membiarkan Carlota mengambil kendali tanpa banyak bertanya.Carlota mendorong kursi roda perlahan ke depan, memastikan kaki Michelle dalam posisi aman sebelum mereka benar-benar keluar dari unit apartemen. Suara roda kursi menyusuri lantai marmer koridor apartemen terdengar jelas, mengiringi langkah Carlota yang mantap. Michelle tidak mengatakan apa-apa. Wajahnya datar, tapi matanya menatap lurus ke depan, penuh dengan pikiran yang berkecamuk di dalam kepala.Lift terbuka. Mereka masuk. Hanya ada mereka berdua di dalam. Carlota menekan tombol menuju lantai dasar. Michelle menarik napas panjang. Tangannya memegang lengan kursi roda erat-erat. Ia tahu keputusannya untuk datang ke rumah sakit bukan perkara kecil. Itu b

  • Terperangkap Gairah Liar Mantan Atasan   Bab 238

    "Kenapa, Non?" tanya Carlota ketika melihat Michelle duduk termenung di kursi roda dekat jendela, wajahnya murung, kedua tangan saling menggenggam seperti orang gelisah. Ponsel di tangannya masih menyala, menunjukkan sambungan terakhir yang baru saja diputus. Suasana apartemen siang itu terasa hening, hanya suara jam dinding yang terdengar pelan dan sesekali bunyi panci dari dapur."Tadi Alvaro telepon," jawab Michelle pelan, suaranya datar tapi penuh tekanan. "Dia memintaku datang ke rumah sakit menjenguk Olivia yang lagi dirawat."Carlota langsung menghentikan aktivitasnya di dapur. Ia berjalan cepat ke ruang tengah, menatap Michelle dengan cemas. "Apa? Olivia dirawat? Olivia sakit apa, Non?" tanyanya khawatir. Seketika wajah wanita itu berubah mendengar nama Olivia yang disebut sedang dirawat di rumah sakit. Dia mengenal betul keluarga itu. Dan dia juga tahu kalau Olivia pernah menderita sakit kelainan jantung. Dia tak ingin Olivia kenapa-napa."Kata Alvaro sih, dia nggak apa-apa.

  • Terperangkap Gairah Liar Mantan Atasan   Bab 237

    Alvaro melangkah masuk ke ruang kerjanya dengan wajah serius. Setelah memastikan kondisi Olivia stabil dan hasil observasi sejauh ini cukup melegakan, ia memutuskan untuk kembali ke ruangannya sebentar. Beberapa data medis Olivia masih harus ia catat sendiri, dan dia juga ingin menelepon seseorang—seseorang yang sejak tadi ada di pikirannya.Begitu pintu tertutup, Alvaro meletakkan map pasien di atas meja. Ruangan itu tak terlalu besar, tapi cukup nyaman dan tertata rapi. Komputer menyala di atas meja, ada tumpukan berkas pasien di sisi kiri, dan sebuah ponsel yang tergeletak di samping keyboard. Ia langsung mengambil ponselnya, membuka daftar kontak, lalu menekan satu nama.Nada sambung terdengar beberapa kali sebelum suara dari seberang menjawab.“Halo,” jawab Michelle dengan nada datar.“Halo, gimana keadaanmu hari ini?” tanya Alvaro sambil duduk di kursi putar. Ia menyandarkan punggungnya dan menatap langit-langit ruangan.“Baik. Kamu gimana?” Michelle balik bertanya.“Baik juga,”

  • Terperangkap Gairah Liar Mantan Atasan   Bab 236

    Belum lama setelah Olivia kembali tertidur dalam pelukan Alex, pintu ruang rawat terbuka pelan, suster masuk membawa map hasil laboratorium di tangannya, langkahnya hati-hati karena tahu ruangan itu bukan ruang biasa, tidak sembarang pasien bisa dirawat di lantai ini, apalagi yang sedang berbaring di atas ranjang adalah Olivia, cucu pemilik rumah sakit dan anak dari direktur utama yang sekarang duduk di sisi ranjang dengan wajah sembab.“Permisi, apa Dokter Alvaro masih di dalam?” tanya suster itu pelan sambil mendekat.“Saya di sini, sus,” jawab Alvaro langsung, berdiri dari duduknya lalu menyambut map putih itu dari tangan si suster. “Terima kasih, nanti saya panggil lagi kalau perlu bantuan,” lanjutnya singkat tapi tetap sopan karena bicara dengan staf medis.“Baik, dok,” jawabnya.Begitu suster keluar dan pintu tertutup kembali, suasana dalam ruangan jadi makin senyap, yang terdengar hanya suara pelan dari alat pemantau detak jantung di sudut ruangan dan napas Olivia yang tenang k

  • Terperangkap Gairah Liar Mantan Atasan   Via Sakit

    Braaaaak.Pintu ruang rawat di lantai paling atas rumah sakit itu terbuka keras. Alex menerobos masuk, langkahnya terburu-buru. Wajahnya pucat, napasnya berat. Ruangan itu memang bukan ruang rawat biasa—satu lantai penuh diperuntukkan hanya bagi keluarga pemilik rumah sakit. Tidak sembarang orang bisa masuk. Tapi Alex tidak peduli. Detik ini dia hanya ingin melihat putrinya.“Sa… sayang…”Suaranya patah. Langkahnya otomatis ingin mendekat ke ranjang pasien di tengah ruangan. Tapi sebelum ia sempat menyentuh tubuh kecil itu, Angelica menahan tangannya.“Jangan, sayang. Olivia baru saja tertidur,” ujar Angelica pelan.Alex berdiri kaku. Matanya langsung basah. Di hadapannya, Olivia meringkuk kecil di atas ranjang pasien. Selimut menutupi sampai ke dada, salah satu tangan kecilnya diinfus, dan selang oksigen terpasang di hidung mungilnya. Tubuh itu terlihat lemah. Napasnya naik turun tak beraturan. Terlalu tenang, terlalu sunyi untuk ukuran anak kecil yang biasanya aktif dan cerewet sepe

  • Terperangkap Gairah Liar Mantan Atasan   Bab 234

    Hari ini adalah hari ke-8 Alex dan William berada di kantor itu. Kantor yang berhasil dirugikan sebesar jutaan dollar.Kantor cabang Golden Gate mulai bergerak ke fase baru. Kasus Leonardo resmi diproses oleh tim hukum pusat, dan hari itu Alex memimpin rapat pertama terkait pemulihan internal.Pukul 09.00 pagi, seluruh kepala divisi kembali duduk di ruang rapat utama. Di layar proyektor, tampak daftar agenda yang singkat tapi padat: Pemulihan Sistem, Evaluasi SDM, dan Pelatihan Ulang.Alex berdiri di depan ruangan.“Kita tidak bisa hanya berhenti pada pencopotan satu orang. Yang rusak bukan cuma keuangan, tapi sistemnya. Struktur pengawasan longgar, pelaporan lemah, dan staf terlalu terbiasa menunggu perintah. Kita perbaiki semua itu mulai sekarang.”Ia menoleh ke William yang membagikan lembar panduan program audit internal ke setiap peserta rapat.“Mulai minggu ini, seluruh divisi wajib menjalani audit menyeluruh. Termasuk proses pengadaan, laporan aktivitas, dan penggunaan anggaran

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status