Share

MERINDUKAN DILAN - 12

Beberapa aku menunggu hari ini tiba, tetapi aku malah kecewa.

“Mau pulang bareng atau kutinggal?” tanya Ilyas lagi.

“Wait!”

Aku menoleh ke kanan dan kiri. Takut jika ada yang melihatku pulang dengan Ilyas. Mereka pasti akan menjadikan hal ini sebagai bahan ghibah. Mereka tidak ada yang tahu jika aku dan ketua BEM kesayangan mahasiswi ini sudah menjadi saudara.

“Kamu adik tirinya Ilham?” tanya Kak Malik pada Ilyas.

“Hmm!” jawab Ilyas singkat.

“Ya sudah, titip Faiha. Langsung diajak pulang.”

Setelah Kak Malik pergi, Ilyas menggandeng tanganku.

“Eh! Jangan pegang-pegang.”

“Makanya ayo cepet. Udah ditungguin sama Ibuk di rumah.”

“Kamu jalan dulu sampai parkiran. Aku akan mengikuti dari belakang.”

Sungguh aku merasa sangat kesal dengan Kak Ilham. Tidakkah dia tahu jika aku merindukan temannya? Benarkah aku rindu? Aku menepis pikiranku yang sepertinya sudah mulai o
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status