Share

Permintaan Mang Ali

"Gini, Mbak Ajeng. Kita semua tahu, Siska, dari kemarin nggak pulang. Dan, tadi, Arif menghubungi Mamang."

Mang Ali tak meneruskan kalimatnya. Pria yang terpaut umur tujuh tahun dengan Ibu mertuaku itu, mengusap wajahnya perlahan. Kemudian, terdengar helaan napas Mang Ali. Sementara aku, semakin penasaran dengan arah pembicaraan ini.

"Apa kata Arif, Mang?" tanyaku penasaran.

Mang Ali kembali menghela napas. Helaan napas Mang Ali terdengar berat, seolah menyimpan sesak yang amat dalam.

"Arif bilang, Oliv sakit. Badannya panas, nggak mau makan, muntah terus katanya, Jeng," terang Ibu sambil mengusap matanya. Ibu memang gampang menangis, apalagi kalau mendengar ada saudara yang sakit atau terkena musibah.

"Mang Ali mau berangkat ke sana, kalo kamu nggak keberatan, Mang Ali minta diantar Reyhan," timpal Bapak.

Aku menarik napas, dan mulai paham arah pembicaraan ini.

"Saya nggak keberatan, Pak. Tahu Oliv sakit, saya juga khawatir. Apalagi, ibunya nggak ada. Arif pasti kewalahan ngurusin an
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Dewi Astati
kisahnya sangat menarik sekali...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status