Sabrina mengernyitkan keningnya,
"Tapi bukankah disini tidak ada air"
Paul ikut berfikir, "mungkin dia makhluk yang sudah hidup selama ratusan tahun dan bermutasi, kalau dari bentuknya, seharusnya Snackhead tidak sampai sebesar ini"
"Sebenarnya aku tidak terlalu memikirkan dari mana dia berasal, aku justru memikirkan siapa yang telah memenggal kepalanya"
Mendengar penjelasan Paul, Robin dan kedua petugas lainnya yang Max dan Darwin saling berpandangan.
"Kamu benar Paul" kata Max memberi pendapat, jika dugaanku tidak salah, awalnya Mahkluk ini menyerang dan membantai pengendara mobil ini, namun seseorang datang dan membunuhnya"
"Rudi" kata Darwin tiba-tiba.
Sontak yang ada di sana menatap ke arah Darwin.
"Kalian ingat laki-laki dengan 2 anak laki-laki dan perempuan yang kita temui tak jauh dari gerbang Sludge City tadi.?"
"Ya, aku ingat" jawab Max.
"Rudi dan kedua anak itu memang satu-satunya rombongan ya
Sementara di Sludge City, Anaxtra dan rombongannya telah kembali ke kediaman Rudi, mereka berempat duduk di ruang keluarga yang ada di lantai dua."Kenapa ayah belum kembali juga ya?" Kata Riris yang merasa bingung."Apakah Rudi mengalami masalah" tanya Peter yang menyaksikan Riris berkata sendiri sambil berjalan mondar mandir tidak jelas."Seharusnya tidak ada masalah, Mike yang mengurus data penduduk Sludge City adalah teman baik ayah""Mungkin teman ayahmu sedang sibuk, jadi ayahmu harus menunggunya." Kata Anaxtra mencoba menenangkan Riris."Kenapa kau tak mencoba menghubunginya?" Usul Lilia."Kamu benar" kata Riris seakan baru terpikirkan."Kenapa aku tak berpikir seperti itu" kata riris sambil menekan jam tangan yang ada di pergelangan tangan kirinya, sama seperti jam tangan yang dimiliki Lilia, jam tangan Riris merupakan alat komunikasi 5 dimensi yang mampu menampilkan bentuk hologram lawan bicaranya.Riris beberapa
Selang waktu tak beberapa lama, Alarm rumah Riris berbunyi, ada seseorang datang dan menekan tombol bel.Riris menekan tombol pada kotak kecil yang menempel di dinding, lalu pada layar monitor terlihat seorang laki-laki berbaju rapi berdiri di depan pintu."Halo Riris, saya membawa pesan dari tuan Rudi" kata lelaki itu dari layar monitor.Anaxtra, Lilia dan Peter saling berpandangan."Apakah telah terjadi sesuatu dengan ayahku?" Tanya Lilia."Tidak juga, aku hanya disuruh menemui kalian untuk membicarakan perubahan identitas,""Aku rasa tidak nyaman jika aku menyampaikannya dari sini"Riris berpikir sejenak."Baiklah, aku akan membukakan pintu untukmu, lalu naiklah, aku menunggumu di lantai dua"Riris menekan tombol END untuk mengakhiri percakapan sekaligus secara otomatis menutu tampilan layar monitor.Riris berbalik dan berkata kepada Anaxtra."Dia bilang di suruh ayah untuk membicarakan masalah identitas, aku rasa ini ada hub
Zay membawa Anaxtra dan teman-temannya ke sebuah gedung di tengah-tengah kota. Setelah naik ke dalam lift, mereka keluar setelah indikator lift menunjukan lantai 20.Sebuah koridor yang hanya berjarak 10 meter dengan sebuah ruangan di depannya, pintu secara otomatis terbuka ketika sensor mengenali identitas Zay, mereka lalu masuk ke dalam ruangan itu.Di dalam ruangan ternyata ada ruangan lain yang merupakan ruangan inti, sementara ruang petama sebagai induk seperti sebuah ruang tungu.Ada sekitar 10 orang yang duduk di ruang pertama, Anaxtra dan temannya tidak terlalu memperhatikannya karena mereka pikir ini adalah gedung pusat data, mungkin mereka sedang mengantri untuk melakukan pembaruan atau apapun yang berhubungan dengan identitas mereka.Zay kembali membawa mereka masuk ke ruang kedua.Pada ruang ini hanya ada satu meja berbentuk segi empat dengan delapan kursi yang masing-masing empat di sebelah kanan, dan empat lagi di sebelah kiri.
Lilia dan Peter kembali duduk"Apa mau kalian?" Kata Anaxtra dingin.Hans cuma tersenyum sinis."Aku cuma ingin tau lebih banyak tentang kaum mu dan tempat tinggalmu, aku dengar kalian mempunyai kekuatan hebat dalam menghadapi monster snakehead.Tempat asal kalian tinggal juga mungkin mempunyai banyak sumber alam yang bisa kami manfaatkan, kalaupun tidak ada, jika ada banyak orang hebat seperti kalian, kami bisa mempekerjakan kalian di pabrik-pabrik SludgeCity.Kebetulan akhir-akhir ini kami banyak kekurangan sumberdaya"Mendengar penuturan Hans, kedua tangan Peter langsung mengepal, seluruh amarahnya seperti mau meledak."Kau tak akan pernah bisa melakukan" kata Peter sambil menarik tubuh petugas yang ada di dekatnya, lalu pukulan keras segera meninju wajah petugas itu yang langsung tersungkur.Melihat temannya jatuh, satu petugas lain yang berdiri di sebelah Lilia bermaksud membantunya, namun Lilia sudah terlebih dulu melompa
Princes Sabrina membawa Anaxtra, Peter dan Lilia ke sebuah ruangan yang lebih besar. Berbeda dengan ruangan sebelumnya, ruangan ini bisa dikatakan sebuah kamar besar layaknya kamar-kamar kekuarga kerajaan."Semoga kalian nyaman tinggal di sini" kata Sabrina sambil membuka telapak tangannya dan mempersilahkan mereka masuk."Beristirahatlah sejenak, beberapa saat lagi aku akan mengajak kalian ikut pertemuan" ucap Sabrina melanjutkan.Anaxtra dan teman-temannya masih belum berkata sepatah katapun."Baiklah, aku tak akan mengganggu waktu istirahat kalian, aku akan membiarkan kalian menikmati waktu kalian"Sabrina lalu berbalik berniat pergi."Terimakasih, Putri" tiba-tiba Anaxtra bersuara.Sabrina hanya memutar tubuhnya,"Panggil saja aku, Sabrina, Kau tak perlu sungkan"Anaxtra hanya mengangguk, lalu Sabrina kembali berbalik dan melanjutkan langkahnya diikuti para pengawalnya."Apa yang akan kita lakukan, Anaxtra ?
Sementara di rumah Rudi, Riris masih duduk di ruang lantai 2 sambil sesekali melihat layar monitor yang memperlihatkan depan rumahnya.Selang beberapa menit kemudian, mobil yang dikendarai Rudi masuk ke dalam garasi.Riris memperhatikan monitor dengan seksama, sementara Rudi turun dari dalam mobilnya sendirian dan langsung naik ke lantai dua."Ayah cuma sendiri" gumam Riris seraya berdiri menghadap ke pintu untuk menyambut Rudi."Bagaimana ayah?' kata Riris setelah melihat Rudi masuk ke ruangan dengan wajah berseri-seri"Rudi tak langsung menjawab, dia lalu duduk di sofa sambil menyilangkan kakinya ke atas."Seperti dugaanku, harga jual mereka sangatlah tinggi"Mendengar ucapan Rudi, raut muka Riris langsung berbinar."Benarkah?""Berapa nilai jual mereka, ayah" kata Riris tak bisa menyembunyikan penasarannya.Rudi terkekeh,"Satu orang senilai satu bulan subsidi kebutuhan makanan dan minuman kita""
Suara ketukan menyela pembicarakan mereka, lalu dari pintu yang terbuka keluar seorang pengawal yang langsung berkata,"Tuan-tuan, mari ikut denganku" kata penjaga sambil merentangkan tangan kanannya untuk mempersilahkan mereka jalan.Tanpa pikir panjang, Anaxtra langsung berjalan mengikuti perintah pengawal itu yang diikuti Peter dan Lilia.Penjaga membawa mereka keruang pertemuan utama Sludge City.Di ruang itu telah duduk Lord Zack diatas singgahsananya, sementara di tiap sisi kanan dan kiri duduk juga dua orang laki-laki yang sudah dipastikan merupakan para petinggi Sludge City.Sabrina juga ada di antara mereka, namun dia hanya berdiri menghadap Lord Zack.Sabrina menoleh begitu rombongan Anaxtra masuk."Ayah, mereka sudah datang" kata Sabrina.Lord Zack hanya menggerakan kepalanya memberi isyarat.Sabrina membalikan badannya dan berkata kepada Anaxtra dan teman-temannya."Perkenalkan diri kalian"Dala
Anaxtra, Peter dan Lilia masuk ke dalam pesawat dengan ukuran besar yang mampu menampung 40 sampai 50 orang, pesawat ini mirip dengan helikopter Sikorsky, hanya sudah tidak menggunakan baling-baling. Meskipun pesawat ini memiliki daya tampung besar, namun Sabrina hanya membawa 20 perajurit di dalamnya, sementara dia sendiri bersama 9 prajurit lain menggunakan pesawat tunggal. Pesawat-pesawat itu berangkat dari hanggar Sludge City dan melaju dengan cepat menuju titik kordinat munculnya Snakehead. Jarak antara Prambanan dan Sludge City itu ratusan kilometer, bagaimana Monster Snakehead bisa berada di sini?", Ucap Peter. "Pada dasarnya, Channa Argus merupakan predator air tawar yang mampu bertahan lama di daratan, kalian harus ingat, sebelum pulau ini terkubur lumpur, ada sebuah sungai yang membentang anatara Jawa Tengah dan Jawa Timur". "Bengawan Solo". Gumam Lilia."Benar, dan tidak menutup kemungkinan Monster Snakehead banyak bersembunyi di