Share

Bab 3 - Cincin Berinisial

last update Last Updated: 2021-07-29 09:39:07

Pagi ini Clara terbangun saat mencium aroma masakan yang sedap. Ahhh pasti itu Mily yang memasak untuknya. Rasa pusing di kepalanyapun sudah hilang entah kemana. Akhirnya Clara bergegas ke kamar mandi untuk mandi dan bersiap-siap supaya lebih rapi lagi.

“Masak apa Mil?”

“Sup Buntut. Kamu mau kan?” Tanya Mily.

“Mau dong, kayaknya sudah seabad aku nggak makan nasi.”

“Ehhh nggak pakek nasi ya... kalau kamu makan sup ini, hanya supnya saja.”

“Ya terserah. Lagian aku sudah lupa rasanya nasi.” Gerutu Clara. Sebenarnya Clara sangat tersiksa saat melihat makanan enak namun dirinya tidak bisa makan karena harus menjaga keproposionalan tubuhnya. Clara bukan wanita dengan anugerah seperti beberapa wanita yang bisa makan banyak tapi tetap memiliki tubuh ideal. Clara mendapatkan tubuh idealnya dengan menyiksa diri seperti tidak makan nasi, tidak makan malam dan diet ekstrim lainnya.

Belum lagi jadwal senam segala macam yang melelahkan dirinya. Begitupun dengan masalah kulitnya yang bagus tidak di dapatkan sejak lahir. Namun dengan perawatan-perawatan yang tidak murah. Maka dari itu Clara sampai dinobatkan sebagai Beauty Women of the Year, beberapa tahun  belakangan ini di negeri ini.

Bagi Clara, semua perjuangan dan penyiksaan yang dialaminya setimpal dengan apa yang di dapatkannya, ketenaran, pemujaan dan lain sebagainya membuat dirinya puas.

Clara menyeruput sup buntutnya sedikit demi sedikit. Rasa iri menghampirinya saat melihat Mily memakan semua itu bersama nasi dengan lahapnya.

“Cla.. apa hubunganmu degan lelaki semalam? Kenapa dia berkata jika kalian tunangan?” Tanya Mily kemudian.

“Kami memang tunangan, lihat ini?” Clara mempamerkan cincin pemberian Reynald.

Mily membulatkan matanya saat melihat cincin berlian di jari manis Clara. “Sejak kapan kalian kenal? Kenapa aku nggak tau? Kupikir saat dia ketempat pemotretan tadi sore, dia baru mengenalkan diri padamu Cla.”

“Memang, kami baru kenalan dan kami akan menikah.” Kata Clara dengan senyuman lebarnya.

“Tapi kenapa bisa kebetulan dia menyiapkan cincin itu Cla??”

Clara mengernyit. “Benar juga ya.. Dan ya ampun.. cincin ini terlalu kecil untukku, setidaknya aku ingin mata berlianya lebih besar lagi.” Kata Clara sambil melepas cincin tersebut lalu mengematinya. Clara memicingkan matanya saat mendapati ukiran melingkar di dalam cincin tersebut. “Tunggu dulu apa itu, ‘Forever Love R&D’?”.  Clara mengeja tulisan di dalam cincin tersebut lalu memandang Mily dengan tatapan tanda tanyanya.

“Jangan-jangan cincin itu dia beli bukan untukmu.” Mily lantas membekam mulutnya sendiri karena keceplosan dengan kata-katanya tersebut. bagaimanapun juga dia tidak ingin membuat mood Clara jadi memburuk.

Clara menatap ke arah lain dengan tatapan kosongnya. Ya, mana mungkin Reynald sudah menyiapkan cincin untuknya, bukankah mereka tidak pernah bertemu sebelumnya, R&D, siapa itu? Kenapa dirinya jadi penasaran sekali dengan inisial dalam cincin tersebut? Ahhh persetan, itu bukan urusannya. Lagian bukankah mereka menikah hanya demi kepentingan masing-masing dan tidak lebih? Tapi betapapun hati Clara mengelak, entah kenapa ada yang sedikit mengganjal saat mengingat cincin lamarannya yang berinisial R&D tersebut.

***  

Reynald bangun saat mendapati tangan lembut mengusap rambutnya.

“Mama..” Reynald mengerjap saat mendapati Allea menatapnya dengan tersenyum. Wajahnya masih terlihat pucat, namun Reynald sangat senang mengingat Allea sudah siuman.

“Kamu pulang saja.” Kata Allea pelan.

“Enggak Ma.. Rey mau nunggu Mama.”

Allea sedikit tersenyum. “Papa kamu....”

“Papa tadi malam sudah ke sini, tapi aku suruh pulang Ma.. Kasian  dia baru balik dari luar kota.” Jelas Reynald pada mamanya.

Allea menyapu pandangannya ke seluruh penjuru ruangan dan mendapati Dina sedang tidur meringkuk di sofa ujung Ruangan. “Dina Di sini?”

Reynald menatap Dina dengan tatapan sendunya. “Iya, dia mau menemaniku nungguin mama disini.”

Allea menatap Reynald dengan tatapan lembutnya. “Jaga dia Rey.. Dina wanita baik.” Dan pada saat itu juga tubuh Reynald menegang. Bagaimana mungkin dia menjaga Dina sedangkan dirinya harus menikah dengan wanita yang menyelamatkan nyawa ibunya?

“Mama nggak usah banyak pikiran Ya.. mama istirahan saja.”

“Kamu ada masalah?”

“Enggak kok Ma..” Jawab Reynald sambil tersenyum.

Allea tersenyum sambil mengangguk. Lalu Allea kembali memejamkan matanya, mungin efek obat atau apalah yang membuatnya lemah dan ingin kembali tidur.

Reynald menghela nafas panjang, menatap Mamanya dan juga Dina kekasihnya secara bergantian. ‘Maafkan aku Dina.. bagaimanapun juga rasa sayangku terhadap Mama lebih besar dibandingkan dengan rasa cintaku padamu.’. pungkas Reynald dalam hati.

***  

Siang ini Clara sengaja makan siang dengan sang kekasih. Boy, Fotografer yang biasa memotretnya. Sejak pagi mood Clara sudah buruk karena cincin berinisial tersebut. Ditambah lagi Boy yang sengaja mengajaknya makan siang bersama dengan beberapa modelnya membuat mood Clara semakin buruk.

“Kamu kenapa sayang? Kok manyun gitu.”

“Apa kamu nggak lihat makananku nggak enak gini? Membosankan sekali.” Kata Clara sambil mendorong piringnya yang berisi salad tersebut.

“Kamu bisa pesan makanan lain kok.”

“Kamu pengen lihat aku gendut? Lagian kenapa sih kamu ngajakin mereka? Bukankah ini kencan kita?” Clara menatap bebebrapa model wanita Boy yang duduk di meja ujung restoran tersebut dengan tatapan tidak suka.

“Kamu cemburu ya?” Boy mencoba menggoda Clara.

“Please Boy.. Nggak ada kata cemburu dalam kamusku.”

“Oke, tapi aku cemburu dengan lelaki yang tadi malam seenaknya membawa kabur kamu.” Kata Boy dengan nada yang dibuat marah.

“Dia tunanganku.”

“Apa? Kamu jangan bercanda.”

“Apa kamu pikir aku tipe orang yang suka bercanda? Dia memang tunanganku Boy. Tapi hanya untuk mengakali Daddy..”

“Aku masih nggak ngerti Cla..”

“Sampai kapanpun kamu nggak akan ngerti tapi please... Jangan tanya masalah ini lagi. Yang penting aku sukanya sama kamu bukan sama dia. Oke..” pungkas Clara tanpa ingin di bantah. Tapi tentu saja itu tidak mengurangi rasa cemburu Boy pada lelaki tersebut.

***  

Reynald mengemudikan mobilnya dengan Dina duduk disebelahnya. Reynald bahkan tak berhenti menggenggam tangan Dina saat mengemudikan mobilnya kini, membuat Dina sedikit tak nyaman dengan kediaman Reynald.

“Mas Rey ada masalah?” Dina memberanikan diri bertanya pada Reynald.

Reynald bingung haruskah dirinya memberitaukan keadaannya kini pada Dina atau tidak. Akhirnya Reynald hanya menggeleng lalu mengecup singkat punggung tangan Dina.

“Aku tau Mas Rey ada masalah, aku mengenal mas Rey sejak kecil.”

Reynald menghela nafas panjang lalu menepikan mobilnya. Sepertinya memang harus mengatakan semuanya saat ini juga supaya Dina tidak semakin tersakiti. Pikir Reynald.

“Oke, aku memang ada masalah. Masalah tentang hubungan kita.”

“Ada apa dengan kita?”

“Kita putus saja.” Kata Reynald cepat sebelum dia berubah pikiran.

Dina hanya diam ternganga saat Reynald dengan mudahnya memutuskan hubungan mereka. Kenapa?? Apa Reynald malu memiliki kekasih seorang anak pembantu sepertinya?? Apa Reynald udah mencintai wanita yang lebih cantik dari pada dirinya?? Kenapa Reynald setega itu?? Dan masih banyak kata Kenapa yang menari-nari di pikiran Dina saat ini.

-TBC-

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Eyda Eyda Eyda Eyda
bhgia ka rey ma clanti klu bgni r hbgn mrka
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • The Arrogant Princess (Bahasa Indonesia)   EPILOG

    -Reynald-Aku menatap wanita yang sedang duduk di pinggiran ranjang dan sedang sibuk melipati bajunya memasukkannya ke dalam sebuah tas yang sudah di siapkannya. Wajahnya menunduk, aku tak tahu ekspresi apa yang di tampakkannya.Dengan santai aku berjalan menuju ke arahnya, berjongkok tepat di hadapannya. Dan kini aku tau, ekspresi apa yang sedang terpampang pada wajah cantik istriku ini.“Hei, kamu kelihatan gelisah.” Kataku sambil mendongakkan wajahnya.“Ya tentu saja.” Hanya itu jawabannya.Sontak aku memeluk perut besarnya yang di dalam sana ada buah hati kami.“Tenanglah, tidak akan terjadi apapun.” Aku berusaha menenangkannya. Aku tahu dia gelisah, gugup dan takut dengan operasi yang akan di jalaninya besok pagi.“Aku takut Rey.”Aku tersenyum, masih dengan memeluk perutnya, selama aku mengenal Clara, baru sekarang aku malihatnya serapuh

  • The Arrogant Princess (Bahasa Indonesia)   Bab 36 - Hingga maut memisahkan

    Reynald terbangun saat cahaya mentari seakan menelusup ke dalam kelopak matanya. Ia Mengedip-ngedipkan matanya mencoba membiasakan diri dari sinar yang menerangi ruangan ini.Dilihatnya ranjang sebelahnya ternyata sudah kosong, Reynald tersenyum, tentu Clara sudah bangun dan menyiapkan sarapan pagi untuknya, bukankah wanita itu adalah wanita yang berbeda saat ini?Reynald melompat bangun, menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan pergi ke dapur tempat yang di yakini ada Clara di sana.Saat kakinya sampai di area dapur, ia tercenung melihat seorang wanita yang tengah sibuk dengan berbagai macam peralatan dapurnya. Dulu, ia selalu membayangkan wanita itu adalah Dina, wanita yang akan selalu membangunkannya dari tidurnya, wanita yang akan selalu memakaikan dasi untuknya, wanita yang akan selalu memasak makanan enak untuknya, Tapi nyatanya Tuhan berkata lain.Secepat membalik telapak tangan takdirnya di tentukan. Hanya karena ingin menolong sang mama,

  • The Arrogant Princess (Bahasa Indonesia)   Bab 35 - "Karena aku cinta kamu"

    Clara membuka mata dan mendapati lengan seseorang melingkari tubuhnya. Telapak tangan besar itu tepat berada di atas perutnya yang kini sudah sedikit berbentuk. Selalu seperti ini yang terjadi selama tiga bulan terakhir ketika mereka pindah ke rumah baru yang di hadiahkan Reynald untuknya.Clara membalikkan tubuhnya dan mendapati lelaki di hadapannya ini tidur dengan sangat pulas. Ahh mungkin Reynald kecapekan. Beberapa hari ini Reynald memiliki proyek kerja di luar kota, tapi nyatanya Reynald selalu kembali ke jakarta malam harinya karena tak ingin berpisah dengan Clara. Sungguh, Lelaki ini sangat manis.Tiba-tiba Clara teringat pada malam itu, malam dimana Reynald menyatakan perasaan cintanya tiga bulan yang lalu..Malam itu....“Kenapa? Apa bedanya?” Tanyanya pada saat itu.Reynald lalu membalikkan tubuhnya, membuatnya menatap Reynald seketika. “Karena kamu.&rd

  • The Arrogant Princess (Bahasa Indonesia)   Bab 34 - Karena Kamu

    Sampai di rumah, Reynald segera masuk dan menuju ke dapur untuk membawa barang belanjaannya. Ternyata di sana sudah ada Sang Mama yang sibuk memberi interuksi pada menantunya.‘Ehhmmm..’ Suara deheman yang di buat Reynald membuat Clara dan sang Mama menoleh ke arahnya.“Ehh kamu sudah pulang Rey?” Sapa sang mama, sedangkan Clara membali mempalingkan wajahnya ke arah panci di hadapannya.Reynald mengerutkan keningnya tak suka dengan sikap cuek yang di tampilkan Clara. “Sedang buat apa Ma?”“Clara minta di ajarin masak, Saat ini kami sedang buat sayur asem, dia mau makan yang asem-asem katanya.” Kata Allea menjelaskan sedangkan Clara sendiri masih sibuk dengan panci di hadapannya dan tak menghiraukan semua orang yang sedang ada di dapur.Reynald hanya menatap punggung Clara dengan tatapan anehnya. Ada yang aneh dengan wanita di hadapannya itu. Clara seperti sedang menghindari kontak mata

  • The Arrogant Princess (Bahasa Indonesia)   Bab 33 - Labil

    Selalu gugup, gelisah, Deg degan, dan sedikit salah tingkah, itulah yang di rasakan Clara pada saat ini ketika duduk dan berusaha sesantai mungkin di sebelah Reynald. Ia tak mengerti apa yang terjadi tadi malam. Reynald mencumbunya sepanjang malam, Bibir lelaki itu tak berhenti mengucap kata sayang pada dirinya. Dan Clara benar-benar merasa di sayangi tadi malam.Tapi pagi ini lelaki itu kembali pada mode datarnya seperti tak terjadi apapun di antara mereka, meski tentu saja perhatian Reynald tak berkurang sedikitpun, Reynald kini bahkan mengemudikan mobilnya dengan hanya sebelah tangannya karena sebelahnya lagi sedang sibuk menggenggam jari jemari milik Clara.“Rey, aku mau ke apartemen.”Reynald sedikit terkejut. “Kenapa ke sana?”“Aku mau ketemu sama Mily.”“Nanti, kita pulang dulu. Kamu harus istirahat. Lagi pula kita harus memberitau kabar bahagia ini pada keluargaku.”Clara hanya menghela

  • The Arrogant Princess (Bahasa Indonesia)   Bab 32 - "Karena aku sayang kamu"

    Reynald masuk ke dalam kamar Clara dan mendapati wanita itu naik di atas kursi riasnya untuk meraih sesuatu yang berada di atas lemari pakaiannya.Seketika itu juga Reynald berlari menghampiri Clara sambil sedikit berteriak.“Apa yang kamu lakukan?” Reynald memeluk kaki Clara, takut jika wanita di hadapannya itu terjatuh.“Aku mau mengambil kardus kecil itu.”“Cepat turun. Kamu harus menghilangkah kebiasaanmu yang ceroboh ini Cla..”“Ceroboh? Enak saja kamu bilang aku ceroboh.”“Sudah jangan banyak bicara, sekarang cepat turun, atau aku dengan paksa akan menurunkanmu.”“Okay, Mr. Protective.” Dengus Clara.Akhirnya Clarapun turun di bantu dengan Reynald. Lalu kini gantian Reynald yang menaiki kursi tersebut dan mengambil kardus yang di maksudkan Clara.“Memangnya apa isinya? Sampa-sampai kamu bela-belain naik kursi segala.&

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status