Dua hari telah berlalu semenjak acara perayaan pergantian tahun 2018. Rabu pagi ini menandakan awal mula yang baru dari keseluruhan aktivitas banyak masyarakat yang baru saja melangsungkan liburan natal dan tahun baru.
Begitu pula dengan seorang lelaki yang tengah berjalan di sebuah gedung perkantoran di wilayah Jakarta Selatan. Dia berjalan dengan langkah pasti menuju ke ruangannya setelah dia melewati pintu masuk dengan resepsionis yang sedari tadi membungkukkan badan mereka melihat salah seorang lelaki yang tak lain adalah CEO dari perusahaan majalah kuliner berbasis Internasional, siapa lagi jika dia adalah Stephen Stanlee.
Saat itu Stephen sudah duduk di kursi kerja di kantornya. Mengecek keseluruhan dari agenda dalam sehari penuh akan dia lakukan di hari ini dan membuka beberapa dokumen penting kerjasama ataupun sponsorship yang akan memenuhi majalah ‘Foodie’ In’ dalam kurun waktu beberapa bulan itu.
Keti
Jadii gimana nih readers ?? apa ada kritik sama saran untuk cerita ku sampai di Bab sekarang ini ,, oh ya aku saranin kalian kasih comment ya.. kalau kalian mau apresiasi karyaku, semoga aku juga bisa balik apresiasi karya kalian,, 😂😂😂
Keramaian sekolah pastry 'Egg n Flour' di hari kedua dibukanya sekolah pastry ini membuat Dinira menjadi sibuk dengan kegiatannya mengajar dan memberi arahan untuk acara kegiatan baking berbagai macam dessert. Hari ini suasana kelas pertama dalam hari ini yang dilakukan pada jadwal awal pukul 09.00 sampai jam sebelas, yaitu les baking membuat basic souffle ini menjadi awal pertama kali bagi Dinira memulai karirnya dalam membuka dan merilis sekolah pastry 'Egg n Flour' dimana dia sangat menikmati keadaan yang ada pada ruang demo masak di sebelah kanan paling depan atau ruang baking ke-2. Semua yang juga sedang memilik dan mengamati tiap step by step yang sedang Dinira lakukan saat ini juga sangat fokus dalam pembelajaran membuat basic souffle, dessert khas yang memiliki level sedang-sedang susah dalam membuatnya. Tidak hanya keramaian yang terlihat di ruangan baking ke-2 saja namun ruang tunggu VIP di lantai baw
Hari ini Dinira pergi menuju ke apartemen Stephen pagi hari. Di hari Sabtu pagi yang cerah ini dia sedang memakirkan mobilnya pada sebuah pelataran parkir di apartemen Stephen yang membuatnya sedari tadi berangkat dari pagi dan sampai di tempat Stephen saat hampir menjelang siang. Karena ada janjian antara semua keluarga Adigunawan untuk mengadakan kumpul-kumpul lagi tersebut, maka Dinira dan Stephen sudah menyempatkan diskusi kemarin siang dalam sebuah percakapan. Dan memutuskan agar Dinira pergi mengunjungi apartemen Stephen dan dilanjutkan dengan pergi berdua dengan mobil Stephen menuju ke kawasan perumahan di Kebayoran baru, yaitu di daerah jalan Kerinci. Tempat di rumah Ayah dan Bundanya. Dinira tampak berjalan menuju ke apartemen Stephen di tower dekat pusat perbelanjaan dan berada di lantai ke sembilan tersebut. Dia berjalan sambil mencoba melupakan percakapan terakhirnya dengan adiknya itu, Deniar. Kare
Dinira dan Stephen telah sampai di tujuan mereka kali ini. Mobil ford hitam Stephen sudah terpakir apik di jejalanan yang sepi pada Jalan Kerinci dimana adalah kediaman Ayah dan Bunda Adigunawan. Sudah banyak juga mobil yang terpakir rapih di sekitaran jalanan dan di depan rumah Kerinci. Dua orang tengah berbenah, keluar dari dalam mobil ford hitam dengan kesediaan mereka menghadiri kumpul-kumpul keluarga Adigunawan. Diantara mereka berdua, salah satunya sedang menuntun ke dalam rumah ini. Dia adalah Dinira. Maklum saja jika Stephen tidak pernah menilik rumah kediaman Orang tua Dinira, kekasihnya. Dengan Stephen yang ditugaskan membawa box kue berisi soft cookies buatan Dinira untuk para anggota keluarganya tercinta, dia berdua sudah menapaki jalan pekarangan rumah Dinira yang memiliki taman yang indah walaupun berukuran tidak terlalu besar. Mereka berdua pun memasuki sebuah halaman belakang yang sebelu
Acara kumpul-kumpul keluarga Adigunawan masih berlangsung hingga waktu malam hari ini. Biasanya banyak anggota keluarga Adigunawan memilih pulang hingga larut malam sehingga mereka tidak terjebak macet saat Sabtu malam minggu ini. Kebanyakan Om-Om sedang ada di ruang keluarga sedangkan keponakan berkumpul di kamar Deniar yang sibuk bermain dan mengobrol di kamar Deniar dan sepupu serta Stephen yang juga bergabung sedang bermain gameboard di salah satu ruang keluarga lainnya selantai dengan kamar Deniar dan Dinira. Dinira kali ini sedang sibuk membantu Bunda dan tante-tante nya mencuci piring makan dan peralatan lainnya di pantry dekat dengan balkon. Seperti biasa, Dinira sebagai anak sulung memang suka membantu Bunda jika keluarga sedang kumpul-kumpul. Dan saat ini ruang pantry sudah terlihat bersih karena banyak perkakas sisa makanan dan juga meja yang sudah dibersihkan dengan bantuan bersama.
Keadaa Dinira memburuk. Setelah dia memilih untuk meluangkan waktunya untuk mencuci muka di bilik kamar mandi yang ada di tengah kedua kamar miliknya dan adiknya, Deniar.Dirinya tidak sengaja mendengar sebuah percakapan yang telah diutarakan oleh Deniar kepada Farah dimana mereka berdua tampaknya sedang berdua disana dengan keadaan Adik keponakannya yang memang tertidur pulas di kamar keduanya, sehingga suara mereka terdengar jelas tersebut.Dinira mendengar jika Deniar mengatakan sesuatu mengenai Stephen. Sesuai dengan perkataan Deniar yang tadi didengarnya.Dia tidak salah mendengar jika Deniar menerima telefon dari Stephen yang mengatakan jika dia meminta maaf atas kejadian di bar kemarin malamnya saat berlangsung acara merayakan launching sekolah ‘Egg n Flour’ dimana dia tidak mengetahui apapun yang sudah terjadi oleh keduanya.Sedangkan itu,
Sinar matahari menyapa kediaman Ayah dan Bunda di daerah Kerinci ini. Begitu pula dengan beberapa orang yang mendiaminya saat ini. Terutama bagi Stephen. Dia tidak bisa tertidur lelap semenjak Deniar berulah kepadanya tadi pagi dini hari. Stephen merasa tidak dapat menolak lagi tingkah Deniar yang memberikannya kecupan dan dia juga berada di permainan yang dibuat oleh Deniar yang menurutnya membuat darahnya kembali berdesir. Lama kelamaan Stephen merasa harga dirinya semakin jatuh, namun dialah yang telah mengubah pandangannya terhadap hubungan diam-diam nya dengan Deniar. Yang dia pastikan bahwa itu adalah hubungan yang tidak dapat diumbar ke siapapun. Dan dia akan menyembunyikannya kepada siapa saja dimana dia masih bisa bersembunyi. Hatinya merasa sakit melihat bagaimana Dinira, wanita yang juga dia cintai telah dia buat merana seperti ini. Nam
Dua orang yang adalah sepasang kekasih sudah datang kembali ke sebuah Apartement yang didonimansi warna perabotan yang terlihat maskulin dan modern.Mereka berdua adalah Stephen dan Dinira yang barusaja pulang dari rumah keluarga kediaman Ayah dan Bunda yaitu di jalan Kerinci.Karena mereka berdua sudah selesai sarapan di hadapan Ayah dan Bunda sebagai tanda bahwa mereka akan pergi dari menetap sehari semalam di rumah Ayah dan Bunda tersebut.Dan mereka pun bisa langsung menancapkan gas mobil milik Stephen langsung menuju ke apartement miliknya.Dimana Dinira menitipkan mobilnya di pelataran parkir Apartement milik Stephen.Sesampainya disana, mereka berdua kemudian menjalankan rutinitas seperti biasanya, namun kali ini karena Dinira sudah jarang sekali pergi Nge Mall.Dia dan Stephen pun memutuskan untuk pergi jalan-jalan ke sebuah Mall di bawah Apartement milik Stephen yang ada di kawasan Ga
Seorang wanita dengan penampilan nan ayu memasuki sebuah gedung Apartement yang dimana dia tinggal disana. Perjalanan yang memakan waktu hampir tiga jam itu telah membawanya kembali ke sebuah Apartementnya di kawasan Sentul.Dia sedang memasuki lift untuk menaiki tower lantai Apartement nya yang ada di lantai 8-33. Dimana ruangannya ada disana. Setelah lift sudah membuka pintunya dan mengeluarkan sesosok wanita yang akhirnya berjalan menuju ke sebelah kanan untuk mendatangi salah satu unit Apartement miliknya.Seketika pintu unit Apartement nya itu terbuka. Dan dirinya pun memunculkan keberadaannya di ruang tamu sekaligus ruang keluarga yang berluas sedang itu.Dia menaruh tasnya asal di sofa yang ada di ruang tamu dan keluarga yang ada disana. Dan akhirnya dia pun langsung mengarah ke Kamar Mandi di samping luar kamar tidurnya itu.Badannya lengket setelah melewati perjalanan yang jauh dari Jakarta Selatan