Share

Menyedot Jiwa

TBE 10

"Ke mana?" tanyaku.

"Tempat rahasia," jawab Viana, kembali dia mengedipkan sebelah mata dan merapikan rambut yang beterbangan oleh angin yang selalu muncul bersamaan dengan kehadirannya.

"Masih hujan, Vi."

"Bukan ragamu yang akan ikut, tapi jiwamu."

Kami saling berpandangan. Aku mencoba memahami maksud perkataannya, dan menggeleng setelah beberapa saat berpikir.

"Tidak, aku tidak mau ikut," jawabku.

"Apa kamu tidak ingin tahu tentang diriku?" tanyanya sambil mengulurkan tangan kiri dan

mengusap pipiku dengan sentuhan yang lembut.

"Cukup kamu cerita aja. Aku nggak perlu ikut denganmu."

Tiba-tiba Viana tertawa dengan suara berdengung. Menarik tanganku dan menggenggam jemari dengan erat. "Apa kamu takut tidak akan kembali?" tanyanya selesai tertawa.

Aku sepersekian detik berpikir, kemudian mengangguk membenarkan pertanyaannya. Perempuan berparas blasteran itu tertawa k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status