Share

Part 37

Tubuh Kevlan serasa lemah. Mengapa? Mengapa kata-kata Mikaila barusan bisa berefek begitu kuat terhadapnya? Rasanya benar-benar sakit. Hatinya terasa dicabik-cabik. 

Otak Kevlan seketika blank. Kata 'benci' yang keluar dari mulut Mikaila, masih terngiang-ngiang di telinganya. Tanpa sadar ingatannya kembali mengingat kejadian Mikaila yang masih mengejar kasih sayangnya. 

Seorang gadis kecil yang setiap harinya akan berdiri di depan pintu kamarnya hanya untuk menyapanya. 

"Ayah, selamat pagi. Aku sayang Ayah."

Atau ... ketika dia meminta untuk dipeluk, karena iri melihat anak seusianya dipeluk oleh orang tuanya. 

"Ayah? Kapan Ayah akan memelukku? Aku hanya ingin merasakan pelukan Ayah, dari dulu ... Ayah tidak pernah memelukku. Teman-temanku sering dipeluk oleh Ayahnya, Carlos juga. Aku juga ingin seperti mereka Ayah."

"Apakah anak sial sepertimu pantas berharap dipeluk olehku? Pergilah pembunuh, semakin aku melihatmu semak

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status