The Italian Billionaire Pregnant Bride

The Italian Billionaire Pregnant Bride

last updateLast Updated : 2022-05-26
By:  Josie frankCompleted
Language: English
goodnovel16goodnovel
9.6
37 ratings. 37 reviews
40Chapters
30.0Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Blurb: She's fierce and strong-willed, Beautiful, Gorgeous and a smartass lawyer. A strong independent woman that wants no man to rule over her life or make decisions for her. She's overcome the fiercest of all battles and endured all the hard trials of life. All this has taught her not to be dependent on anyone and it has also taught her that the feeling love doesn't have a true meaning. But what happens when she meets a Man. Someone who's unprepared for the kind of hurricane she's bringing to him. A man who has also been burned and hurt. If you're looking for a love story that screams Billionaire Playboy or a story that screams healing, love , passion and erotical romance. Well this novel is for you. Two rebellious souls coming together in love, passion the very emotions they never knew they were capable of. Since Fate has stepped in let's see how their love story unfold... That perfect life .... That perfect plan.... Of Caitlin has been stopped and changed by fate itself by dropping something that changed her life drastically and maybe made things too huge for her to handle .. A hot male Greek business tycoon. And a hotblooded one at that! Can Catlin handle this much passion?

View More

Chapter 1

His Surprise Baby Bundle Chapter 1: Caitlin

"Ugh!" Suara lenguhan panjang terdengar memenuhi ruang kamar saat Andi menyelesaikan permainannya.

"Enak," ucap Andi, merasakan nikmat yang tiada tara. Namun berbeda dengan Febby yang tidak merasakan klimaks sama sekali. Wajahnya menyiratkan kekecewaan mendalam.

"Sudah keluar Mas? Kok cepet banget, ngga sampai satu menit. Perasaan baru masuk." Febby mengeluh sambil menghela napas panjang.

Sudah sering dia mengatakan kalau dia tidak pernah puas dengan permainan suaminya. Dia juga tidak pernah merasa ada yang keluar dari bagian inti tubuh, yang menandakan dia belum mencapai puncak. Namun Andi seolah masa bodo. Yang penting nafsunya tersalurkan.

"Aku lelah. Tadi itu aku udah berusaha untuk lama, tapi malah keluarnya cepet." Selesai melampiaskan hasrat, Andi berbaring di sebelah istrinya tanpa merasa bersalah sama sekali.

Raut kesal dan kecewa terlihat jelas di wajah Febby, yang selama dua tahun menjadi istri sah Andi.

Selama dua tahun itu dia tidak pernah merasakan klimaks saat berhubungan dengan suaminya. Kenikmatan hanya dirasakan oleh Andi, bahkan Andi tidak pernah membuatnya nyaman di atas ranjang.

Andi juga kurang perhatian, hanya memikirkan diri sendiri. Pernikahan dua tahun terasa semakin hambar bagi Febby. Namun tidak ada yang bisa dilakukan. Toh Febby yang memilih laki-laki itu menjadi suaminya dan mereka sedang menjalani program kehamilan.

Ya, Andi dan Febby sudah didesak oleh kedua orang tua mereka agar secepatnya memiliki anak, tetapi sampai detik ini tidak ada tanda-tanda Febby mengandung buah cinta mereka.

"Kamu mau langsung tidur Mas?" tanya Febby pada suaminya yang baru saja pulang kerja dan meminta dilayani. Selesai dilayani, Andi berbaring di ranjang sambil memejamkan mata.

"Iya, aku ngantuk. Kamu masak makan malam aja dulu. Kalau udah mateng semua, bangunin."

Febby menghela napas panjang, turun dari ranjang lalu memakai pakaian satu per satu.

Matanya melirik Andi yang terlelap, padahal baru saja kepala suaminya itu bersandar ke atas bantal.

Tidak ada ucapan terima kasih. I love you. Atau gombalan yang keluar dari mulut Andi, membuat Febby merasa tidak dicintai sama sekali.

"Mandi dulu dong Mas, masa langsung tidur."

"Hem," sahut Andi datar.

Selesai memakai pakaian, Febby melangkah mendekati pintu lalu keluar. Sedangkan Andi sudah jauh mengarungi mimpi.

Langkah kaki Febby dihentikan oleh ibu mertua di ambang pintu dapur. Wanita paruh baya itu menatap wajah menantunya yang lesu sambil mengerutkan kening.

"Kamu kenapa, Feb?"

"Ngga apa-apa Bu," jawab Febby, pelan, melanjutkan langkah kakinya mendekati kulkas.

Ratih mengikuti Febby ke dapur, membantu menantunya menyiapkan bahan makanan.

Sejak kemarin wanita paruh baya itu menginap di rumah kontrakan dua kamar tersebut.

Satu bangunan rumah yang baru dua bulan ditempati itu berada di komplek perumahan Melati. Rencananya Andi ingin mencicil rumah yang mereka tempati sekarang agar tidak bayar kontrakan lagi.

"Suami kamu mana, Feb?" tanya Ratih.

"Mas Andi tidur Bu. Katanya capek," jawab Febby seraya mengeluarkan bahan makanan dari dalam kulkas dua pintu.

Beberapa jenis sayur dan ikan segar dia letakan di dekat wastafel untuk dibersihkan.

"Kamu udah konsultasi lagi ke Dokter Kandungan?" tanya Ratih pada menantunya.

"Udah Bu, katanya aku sama Mas Andi harus sering minum vitamin biar subur. Aku udah dikasih resep vitamin itu. Semoga aja ada kabar baik bulan depan."

"Amin," ucap Ratih. "Selain berkonsultasi ke Dokter, kamu juga harus pergi ke Dukun beranak. Atau ke mana kek. Biar kamu cepet isi."

"Udah Bu, tapi emang dasarnya belum dikasih aja. Kalau memang belum rejekinya, ya mau gimana lagi."

"Kalau gitu, coba kamu konsultasi ke Dokter lain. Misalnya ke Dokter Dirga. Dia sepupunya Andi. Siapa tahu dia bisa bantu kalian. Kasih saran apa untuk membantu mempercepat kehamilan kamu."

Febby terdiam. Sebenarnya sudah beberapa kali mereka gonta-ganti dokter, tetapi tidak ada perubahan sama sekali. Beberapa dokter juga menyarankan untuk memeriksa kesuburan satu sama lain, namun Andi selalu menolak dan mengatakan kalau dia sehat.

Sementara, selama berhubungan Febby tidak pernah merasa puas. Bahkan durasinya hanya sebentar, tidak sampai tiga menit langsung crott.

"Lebih baik kamu coba dulu saran Ibu," ucap Ratih yang selalu mendesak Febby agar cepat hamil.

Andai kehamilan bisa dibeli, Febby akan membelinya agar bisa secepatnya memberi gelar ayah pada sang suami.

"Kalau kamu ragu, mending komunikasikan dulu sama Andi. Biar kalian lebih yakin. Ibu sih percaya sama Dokter Dirga. Banyak kok pasien dia yang berhasil hamil."

Febby menghela napas panjang. "Nanti aku coba bicarakan sama Mas Andi. Kalau dia mau, besok aku dan Mas Andi ke tempat praktek Dokter itu."

Ratih tersenyum, "Nanti alamatnya Ibu kasih ke kamu. Kamu dan Andi langsung ke sana aja. Nanti Ibu bikin janji biar kalian ngga antri."

"Iya Bu, makasih."

Saat sedang berbincang, Andi datang mendekati kedua wanita di dapur. Pria yang memiliki tinggi 170cm itu duduk di depan meja makan dengan lesu.

"Bikinin aku kopi," katanya memerintah Febby.

"Tunggu sebentar Mas. Aku lagi masak."

"Ck! Aku maunya sekarang!" Andi mengeraskan suaranya, membuat Febby terhenyak kaget.

Ratih dan Febby saling tatap, Ibu mertuanya itu memutar bola mata meminta Febby menurut saja.

"Biasa aja dong Mas, jangan marah begitu," sahut Febby kesal.

"Kamu ini. Suami minta kopi malah nanti-nanti. Utamakan melayani suami dulu, baru yang lain! Gimana sih!" cecar Andi memarahi Febby.

Ratih hanya diam, tak membela menantunya ataupun menasehati Andi. Baginya pemandangan seperti itu sudah biasa terjadi. Dia pun mengalami di rumah.

"Sabar Mas." Terpaksa Febby menunda masakannya dan membuat kopi untuk Andi yang sudah tidak sabar.

Dengan perasaan kesal, Febby meletakkan kopi hitam pesanan suaminya ke atas meja. "Mau apa lagi Mas? Sekalian aja, aku mau masak."

Andi melotot, menatap istrinya seperti ingin menelan hidup-hidup. "Kamu ngga iklhas?"

"Bukan ngga ikhlas Mas, aku kan cuma nanya sama kamu. Kamu mau apa lagi? Biar aku ambilin sekalian."

"Ngga ada, aku cuma mau kopi."

"Ya udah," sahut Febby pelan. Ia kembali melanjutkan memasak makan malam, meski perasaannya kesal.

Sikap dingin Andi sudah berlangsung lebih dari satu tahun. Tanpa alasan yang jelas, Andi tiba-tiba jadi kasar dan bahasanya tidak pernah lembut seperti dulu.

Febby curiga suaminya memiliki wanita idaman lain di luar sana, namun ia tidak pernah mendapatkan bukti apapun perselingkuhan itu.

Suasana hening. Di ruang dapur yang tidak luas itu hanya terdengar suara dentingan sendok dan panci.

"Mumpung ada Andi di sini. Ibu ngomong aja langsung sama kalian berdua." Ratih membuka pembicaraan di ruang sunyi itu.

Andi mendongak, "Ngomong apa Bu?" tanyanya datar.

"Ibu mau ngasih saran, gimana kalau kamu dan Febby konsultasi aja ke Dokter Dirga. Sepupu kamu itu. Dia kan Dokter kandungan terkenal. Kebetulan dia buka praktek di Jakarta. Kalian bisa ke sana. Kalau kamu mau, nanti Ibu bikin janji sama dia. Biar kalian ngga antri panjang. Maklum, pasien dia kan banyak."

Andi manggut-manggut. "Oke, aku setuju. Aku dan Febby akan ke sana."

Ratih tersenyum. Ia tatap menantunya yang tengah sibuk mengaduk sayur di dalam panci.

"Kamu dengar kan. Suami kamu setuju. Kamu juga setuju kan?" tanya Ratih pada menantunya itu.

"Iya Bu, aku setuju," jawab Febby.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Welcome to GoodNovel world of fiction. If you like this novel, or you are an idealist hoping to explore a perfect world, and also want to become an original novel author online to increase income, you can join our family to read or create various types of books, such as romance novel, epic reading, werewolf novel, fantasy novel, history novel and so on. If you are a reader, high quality novels can be selected here. If you are an author, you can obtain more inspiration from others to create more brilliant works, what's more, your works on our platform will catch more attention and win more admiration from readers.

Comments

10
92%(34)
9
0%(0)
8
0%(0)
7
0%(0)
6
0%(0)
5
3%(1)
4
0%(0)
3
0%(0)
2
3%(1)
1
3%(1)
9.6 / 10.0
37 ratings · 37 reviews
Write a review
user avatar
victoria
beautiful stories ...️ ...️
2024-02-24 01:58:11
0
user avatar
Maymay Marie
Nice work!
2022-08-02 18:02:23
0
default avatar
Jessi Kim
I love all your works.
2022-08-02 09:52:59
1
user avatar
Classic Writer
this is a great cook to read. nice one indeed.
2022-08-02 01:47:53
1
user avatar
Author K
It's been all great so far
2022-08-01 07:46:41
0
user avatar
Milagros faiyth
wow! loved the begining of the books ND jow I'm glued can't wait to read the rest and know what happens between maxi and Caitlin
2022-08-01 05:13:13
0
user avatar
Princess alicia
such an interesting journey so far...Good job author
2022-08-01 00:04:56
0
user avatar
Faith Osanife
Just a chapter got me hooked. Kudus to the author
2022-07-31 22:59:06
0
user avatar
Destell
An intriguing one
2022-07-31 06:23:43
0
user avatar
lingchenxi
it's an interesting book and starts off at a high point
2022-07-30 21:46:45
0
user avatar
Luna Sads
Loved the way Caitlin has been portrayed!
2022-07-29 13:10:16
0
user avatar
Paris Hills
Wish, that was one big surprise ... I'd like to see how Max and Caitlin end up though
2022-07-29 08:40:47
0
user avatar
Serena Harry
Aww. Interesting work I must say. This is real nice.
2022-07-29 05:22:33
0
user avatar
Trixxie
This novel is epic... and i like Caitlin's character. A brave woman! good work dear
2022-07-28 11:56:21
1
user avatar
K3n Dall
This is a very interesting piece... nice plot, amazing character development
2022-07-28 01:50:06
1
  • 1
  • 2
  • 3
40 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status