Share

The Story about Lucius and His Lover Act 2.

“Jadi, karena adik Anda sibuk bekerja ... Anda menggantikannya untuk mengunjungi panti asuhan, ya?” Alyn mengangguk-angguk mengerti. “Aku mengerti ... aku mengerti.”

“Karena aku tidak memiliki kegiatan lain, jadilah aku menawarkan diri untuk mengantarkan uang sumbangan atau hadiah-hadiah untuk anak-anak panti,” timpal Lucius seraya bertumpu dagu dan memperhatikan Alyn yang menarik napas untuk memulai ceritanya.

Dan benar saja, Alyn kembali mengocehkan banyak hal kepadanya. Dimulai dari kehidupan para anak-anak di panti, menyebutkan satu persatu nama anak-anak tersebut, hingga percakapan tidak bermutu seperti; berapa kali manusia buang hajat di setiap harinya.

Namun, entah kenapa Lucius tidak merasa bosan karena obrolan tersebut. Ia justru selalu menantikan topik pembicaraan apa yang akan dibicarakan oleh Alyn untuk membangun suasana.

“Andai saja aku memiliki keberanian untuk meminta pada Suster Di

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status