Beranda / Romansa / The Sexy Stranger / 42. Saat Dunia Menghilang

Share

42. Saat Dunia Menghilang

Penulis: Black Aurora
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-15 17:10:31
Suara langkah kaki di atas rumput basah terdengar pelan.

Elle menoleh dari tempatnya duduk di ayunan kayu di pojok taman belakang, tepat di bawah pohon maple tua yang menjulang megah.

Udara pagi masih membawa hawa sejuk, aroma tanah dan embun bercampur dengan wangi bunga dari taman pribadi yang baru seminggu ini ia kenal.

Ryuu berjalan pelan ke arahnya. Pria itu hanya mengenakan kaus putih tipis yang dan celana katun santai.

Rambutnya yang gelap sepertinya hanya dirapikan asal-asalan, tanda bahwa ia baru saja bangun dari tidur.

Namun wajahnya masih terlalu tampan dan penuh senyum menatap Elle, membuat napas gadis itu seketika tercekat.

Terutama ketika ia kembali teringat saat semalam Ryuu menyentuhnya, sama intens dan penuh gelora seperti malam-malam sebelumnya.

Tanpa berkata-kata, pria itu lalu duduk di samping Elle. Memandangi angin pagi yang menyapu rambut coklatnya, membuat beberapa helai yang terlepas dari ikatan longgar itu menari di udara.

“Morning, Sayang,” ucap Ryu
Black Aurora

Eaaa... kaget gaa 🤭✌️

| 10
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Icank Hanafi
eng ing eng... mulai konflik ya thor
goodnovel comment avatar
Prita Anindya
ni dia plot twist nya
goodnovel comment avatar
virna putri
hemmm jd penasaran
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • The Sexy Stranger    57. Hilang

    "Natsumi?" Ayaka tampak heran ketika alih-alih Elle, ternyata malah salah satu pengasuhnya yang berdiri menunggunya. Hari ini adalah jadwal Ayaka les balet yang bertempat di sebuah studio tari di pusat kota, sepulangnya dari sekolah. Wanita muda itu tersenyum kepada Ayaka. "Elle-san kelelahan setelah membuat kue coklat yang enak untukmu, Ayaka-san. Jadi aku tak berani membangunkan saat tiba waktunya untuk menjemputmu," sahut Natsumi. Wajah bingung Ayaka pun seketika sumringah. "Jadi Elle membuatkanku kue coklat?" cetusnya gembira, membayangkan makanan kesukaannya. Akhir-akhir ini pipi Ayaka semakin tampak gembil karena Elle selalu memasak yang enak-enak untuknya dan Akio. Semenjak Elle tinggal bersama mereka, Ayaka dan Akio hanya mau memakan masakannya, padahal Ryuu telah memperkerjakan koki handal di Mansion. Tapi entah kenapa anak-anaknya justru lebih cocok dengan masakan Elle yang jauh lebih sederhana tapi tak kalah lezatnya. "Hm... Natsumi?" panggil Ayaka, setelah dir

  • The Sexy Stranger    56. Daddy Berhak Untuk Bahagia

    "Elle, lihat! Aku jago kan berkuda?!" Gadis cantik bersurai ikal coklat kemerahan itu tersenyum sambil mengacungkan kedua ibu jarinya, kepada seorang anak perempuan yang sedang berada di atas kuda dan melambaikan tangan dengan penuh semangat ke arahnya. "Kamu hebat, Ayaka!" sahut Elle, yang diam-diam merasa sangat lega karena Ayaka yang kini kembali ceria seperti biasanya, setelah seharian kemarin anak itu tiba-tiba saja menjadi pendiam. Saat ini Elle sedang menemani Ayaka dan Akio yang sedang les berkuda di istal peternakan kuda milik Keluarga Takahashi. Ayaka masih memamerkan ketrampilannya di atas kuda, ketika Akio dan kudanya lewat dengan gesit di sampingnya. Gaya anak lelaki itu keren sekali, dan membuat Elle takjub dengan kemahirannya mengendalikan tali kekang kuda, serta gerakannya yang sangat luwes seolah ia terlahir untuk hal ini. Elle tersenyum, membayangkan Akio yang sebenarnya sangat mirip dengan Ryuu, meskipun sama sekali bukan darah dagingnya. "Kamu lambat s

  • The Sexy Stranger    55. Bukan Lagi Sahabat

    Langkah kaki Ryuu bergema pelan di koridor marmer yang sepi namun elegan, menuju pintu kamar Penthouse di lantai paling atas hotel bintang lima di pusat kota New York. Dua pria berpakaian hitam berdiri tegak di depan pintu besar berlapis kayu mahoni. Mereka tidak mengatakan apa-apa, hanya membungkukkan tubuhnya sedikit saat mengenali siapa yang datang. “Silakan masuk, Tuan Takahashi. Nyonya sudah menunggu,” ucap salah satu dari mereka dengan nada sopan. Ryuu hanya mengangguk, lalu mendorong pintu yang langsung terbuka otomatis ke dalam. Penthouse itu terlihat sangat mewah, seperti yang sudah dapat ditebak sebelumnya. Langit-langit tinggi dengan lampu gantung kristal, jendela kaca besar yang menghadap panorama kota New York, serta karpet merah muda pucat yang terlihat empuk. Di tengah ruangan berdiri seorang wanita dalam balutan gaun sutra putih gading, rambutnya digelung rapi, bibirnya merah merekah. “Ryuu,” sapa Haruka dengan senyum hangat, seolah pertemuan ini adal

  • The Sexy Stranger    54. Dunia Tanpamu

    Ryuu Takahashi menatap layar ponselnya. Pria bersurai hitam itu membaca pesan dari Akio berulang-ulang seolah masih tidak percaya. (Daddy, ada masalah di sini... Mommy telah kembali menemui kami, dan tampaknya Ayaka mulai terpengaruh) Lalu hanya dalam hitungan detik, Ryuu pun segera bergerak cepat. Tangannya sigap menekan nomor kepala sekolah yang ada di dalam kontak ponselnya. "Halo, Principal (Kepala Sekolah) Levison? Ya, ini Ryuu Takahashi, orang tua murid dari Akio dan Ayaka Takahashi," ucapnya dengan suara berat menahan ledakan emosi yang serasa menggelegak di dada, saat seseorang di seberang sana mengangkat sambungan teleponnya. "Tolong dengarkan saya baik-baik," ucapnya tegas. "Mulai sekarang, tidak ada seorang pun kecuali Elle Harper dan saya, yang diizinkan untuk menemui Ayaka dan Akio Takahashi tanpa persetujuan dari saya. Tidak peduli siapapun itu, bahkan jika orang itu mengaku sebagai ibu kandung mereka." "Baiklah, saya mengerti," sahut suara yang terdengar d

  • The Sexy Stranger    53. Telah Kembali

    Seorang wanita datang tergopoh-gopoh, setelah mendapat laporan dari beberapa murid yang menyaksikan Akio hampir memukul Shiro. Dia adalah wali kelas yang bernama Miss Michelle "Akio! Shiro! Apa yang terjadi di sini?!" serunya keras, menoleh ke kiri dan kanan mencari sumber kekacauan. Namun saat matanya menyapu kerumunan, ia tidak menemukan adanya perkelahian. Yang ia lihat justru sebuah pemandangan tak terduga, yaitu seorang wanita dewasa, berambut hitam panjang, tengah berlutut sambil memeluk erat Ayaka yang menangis tersedu-sedu. Michelle pun mengerutkan keningnya bingung, lalu segera melangkah cepat ke arah mereka. "Maaf, siapa Anda?" tanyanya sopan namun tegas, tetap menjaga sikap sebagai guru di lingkungan sekolah. Wanita itu melepaskan pelukannya perlahan, kemudian berdiri sambil merapikan rambutnya. "Nama saya Haruka," jawabnya. "Saya adalah ibu kandung Ayaka dan Akio." Lanjut Haruka dengan senyumnya yang hangat serta suaranya yang lembut. Michelle mengerjap m

  • The Sexy Stranger    52. Luka Yang Belum Sembuh

    Cahaya mentari pagi menyusup pelan melalui tirai putih yang bergoyang tertiup angin lembut. Udara kamar itu masih penuh terisi oleh aroma semalam, yaitu aroma keintiman mendalam yang dipenuhi emosi. Di atas ranjang besar dengan seprainya yang kusut, tubuh Elle terbaring di atas tubuh Ryuu yang masih setengah tertidur. Dada bidang pria itu naik turun dengan perlahan, membuat Elle tersenyum kecil. Jemarinya yang lentik menyusuri garis tegas rahang Ryuu, lalu turun ke leher serta bahunya yang kekar. Elle mengecup kulit bahu itu dengan lembut, hingga akhirnya Ryuu membuka mata dan menatapnya dengan setengah mengantuk. "Sudah pagi?" guman Ryuu dengan suaranya yang serak dan dalam, suara maskulin penuh sensualitas yang selalu membuat Elle merinding. Elle mengangguk, lalu mengecup singkat bibir pria itu. "Ya, sudah pagi. Tapi rasanya aku malas sekali untuk beranjak." Ryuu tersenyum tipis. Lalu tangannya yang besar dan kokoh mengusap punggung Elle dengan lembut. "Hm. Kalau begit

  • The Sexy Stranger    51. Sebut Namaku

    Desahan lirih Elle pecah begitu saja, saat jemari Ryuu menyentuh kulit pahanya yang halus. Untuk beberapa saat, Ryuu hanya mengusap perlahan pahanya dengan gerakan naik-turun yang sensual... namun seolah menyimpan sejuta peringatan yang membuat Elle merinding penuh antisipasi. Dan ia pun menggigit bibirnya serta memejamkan mata, ketika Ryuu menyentuh bagian sensitifnya yang lembut. Jemari piawai pria itu bermain-main serta menggodanya di sana, hingga tanpa sadar membuat Elle melenguh lirih. Hawa di kamar pun terasa penuh dan intens karena tarikan hasrat yang tak lagi mampu lagi mereka tahan. Ryuu menatap lekat pada wajah Elle yang mulai merona dengan cantiknya. Manik gelap pria itu menyorotkan kerinduan sekaligus rasa memiliki yang menakutkan, seakan menyatakan bahwa malam ini bukan sekadar tentang sentuhan atau gairah, tapi tentang penegasan, pengakuan, serta penaklukan yang lembut. “Elle…” bisik Ryuu di antara kecupan kecil pada kelopak mata gadis itu, “Aku ingin kamu meman

  • The Sexy Stranger    50. Janji

    Suasana di kamar itu terasa sunyi. Hanya denting jam dinding dan desiran lembut angin yang menyusup dari celah jendela yang samar terdengar. Ryuu membuka pintu kamar dengan perlahan, berusaha untuk tak menimbulkan suara. Lalu ketika pintu itu terbuka, tatapannya pun langsung jatuh pada sosok Elle yang tertidur di tepi ranjang. Gadis itu tampak lelah, tubuhnya sedikit meringkuk, dan di dalam pelukannya tergenggam erat sebuah pigura kecil dari kayu. Ryuu melangkah mendekat dengan ayunan kaki tanpa suara, dan seketika hatinya pun langsung mencelos saat menyadari foto seseorang di dalam pigura itu. Foto dari mendiang ibu Elle. Senyuman wanita dalam foto itu terasa begitu nyata, seolah sedang mengawasinya… dan mungkin sedang bertanya, "apa yang kau lakukan pada putriku?" Ryuu masih berdiri mematung di sisi ranjang sambil memandangi ritme gerakan pelan napas Elle yang naik turun dengan teratur, namun wajah gadis itu tetap menampakkan kesedihan yang belum benar-benar sirna.

  • The Sexy Stranger    49. Seseorang Yang Menyimpan Luka dan Obsesi

    Elle sedang berada sendirian di dalam kamarnya. Ryuu meminta waktu beberapa menit untuk berdiskusi di ruangan lain dengan Michael, yang datang ke Lakeview Inn setelah dihubungi oleh Ryuu.Saat ini penginapannya telah dijaga ketat oleh sepuluh pengawal Ryuu yang menyebar di tiap titik, dan Ryuu juga menekankan pengawasan ketat untuk dirinya.Itu artinya, Elle tidak mungkin lagi bisa pergi kemana-mana tanpa dikawal setidaknya oleh lima orang penjaga. Terutama setelah kejadian barusan yang hampir saja merenggut nyawanya.Elle menghela napas pelan. Ia duduk di kursi depan meja rias, lalu menatap pigura foto ibunya yang berdiri anggun di sudut meja. Wajah teduh wanita itu tersenyum lembut, seolah menyapanya dalam diam. Cahaya lampu kamar yang temaram membuat bayangan di sekitar pigura menari pelan, memberi kesan hidup pada tatapan foto tersebut.“Ibu...” bisik Elle lirih. Suaranya nyaris tak terdengar, seperti angin yang tertahan di dada. “Apa aku telah salah memilih?”Ia menatap lebi

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status