Share

23. Legenda Sembilan Guru

Tajura bertolak dari hamparan belukar, melompati bebatuan kemudian melayang tubuhnya seringan kapas di udara, serta merta menggendong adiknya. Mereka meninggalkan kawasan hutan belukar, lalu berpindah ke rongga-rongga raksasa Dunia Bawah.

"Kamu lupa teman yang bersamamu?" sedikit menyindir, Tajura menggendong erat Taja, berkeliling Dunia Bawah lebih dalam lagi.

"Teman? Siapa?" malah balik tanya, Taja benar-benar tak ingat siapa yang dimaksud.

"Ha ha ha!" Tajura tertawa lantang, "Kamu melupakannya!"

"Siapa?" Taja benar-benar tak merasa ada seorang teman yang hilang, semenjak menginjak Dunia Bawah dan bertemu Tajura.

"Gattorian yang tertangkap ularku!" Tajura tak henti tertawa.

"Gattorian? Siapa?" Taja tetap tak ingat juga.

"Ha ha ha!" makin panjang tawa Tajura mengisi kebersamaan mereka.

Dua manusia melintasi rongga-rongga kedalaman bumi. Derai tawa membunuh kesunyian. Merasuki kegelapan demi kegelapan Dunia Bawah.

Taja memeluk punggung Tajura erat-erat. Antara takut dan sukacita. Takut
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status