Share

Bab 58

Fanala menarik napas dalam lalu menghembuskannya perlahan. Ia gugup sekali. Ini pertama kalinya ia pergi ke pasar pada malam hari setelah delapan tahun lama.

Bulir-bulir keringat dingin rasanya mulai tumbuh di pelipisnya. Tangannya dan kakinya pun terasa agak gemetar. Tak hanya gugup, ia juga merasa takut.

"Kenapa?" tanya Arbii yang sudah berdiri di sisi pintu yang ia telah bukakan untuk Fanala. "Kalo kamu capek gak apa-apa, kita lain kali aja ke sininya," ujarnya penuh pengertian. Tangannya bertengger di pundak Fanala setelah mengusap kepala Fanala sekilas.

"Aku baik-baik aja, kok," ucap Fanala sebelum menjejak turun dari mobil. "Yuk!" Ia berpegangan pada lengan Arbii untuk menguatkan diri.

"Kamu beneran gak apa-apa?" Sekali lagi Arbii bertanya, ingin lebih memastikan. Ia tak mau memaksa Fanala jika gadis itu memang tak sanggup atau bahkan tak ingin.

Fanala menyunggingkan senyum di bibirnya, mencoba meyakinkan Arbii bahwa ia baik-baik saja. Arbii tak tahu dan tak perlu tahu jika pasa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status