Happy reading and enjoy!
Chapter 27
Bitch!
Alyssa memandangi foto yang dikirimkan saudara sepupu Ello yang bekerja di rumah sakit. Bibirnya yang tipis terlihat sehat meski tidak sedang menggunakan pewarna bibir melengkung membentuk senyuman samar.
"Menurutmu siapa ayah bayi itu?"
Ello yang sedang bersandar di ranjang sambil bermain game di ponselnya menaikkan kedua alisnya. "Kenapa kau begitu peduli? Bukannya kau hanya ingin tahu siapa nama wanita itu?"
Tentunya itu hanya dalih awal agar Ello membantunya, tetapi ia memiliki rencana lebih dari itu.
"Maksudku, aku tidak mengerti kenapa Rain seperti ingin menyembunyikan siapa ayah bayi ini." Karena dokumen yang dikirimkan saudara sepupu Ello hanya berisi nama Holter dan Cloudy Avery.
Di inkubator, ia bisa melihat nama Holter pada tanda penge
Happy reading and enjoy! Chapter 28 Never Leave Kebetulan Axel melintasi 5th Ave, Brooklyn. Curah hujan sangat tinggi hingga membuatnya mengemudikan mobil dengan kecepatan yang sangat lambat karena jarak pandang yang terbatas, saat sebuah taksi di depannya menginjak rem dan menyalakan sen ke arah kiri, Axel memilih tidak mendahului mobil itu karena pertimbangan di sebelah kanannya terdapat pertigaan 25th St yang merupakan jalan satu arah keluar. Ia khawatir akan ada mobil dengan kecepatan tinggi yang mendadak muncul dari sana dan memutuskan bersabar hingga taksi di depannya menurunkan penumpang. Namun, meski ia perlu berpikir beberapa detik saat melihat sosok wanita mengenakan piama rumah sakit keluar dari taksi dan ia tidak berpikir dua kali untuk membuka pintu mobilnya kemudian melompat dari mobilnya hingga melupakan payungnya.  
Happy reading and enjoy Chapter 29 Escaped from Hospital "Apa yang terjadi?" tanya Etta seraya mengerjapkan matanya beberapa kali, ia memandangi wajah Cloudy beberapa detik kemudian beralih ke arah Axel yang cukup mengejutkan menghubunginya padahal selama bekerja di satu bagian, pria itu nyaris tidak pernah meneleponnya. Yang lebih mengejutkan lagi, ia mendapati Cloudy di atas tempat tidur pasien. Selang oksigen melintang di depan hidungnya, kulit wajah sahabatnya terlihat pucat, dan yang lebih mengherankan adalah perut Cloudy yang telah mengempis menandakan jika wanita itu telah melahirkan bayi yang dikandungnya. "Aku harus tiba di Whitestone pukul sebelas." Axel memeriksa jam di pergelangan tangannya. "Karena kalian cukup akrab, kuharap kau tidak keberatan menjaganya hingga aku kembali." "Aku sama sekali tidak ke
Happy reading and enjoy! Chapter 30 In Collaboration Mungkin karena telah siap dengan apa yang akan dihadapi, meskipun jantungnya seolah nyaris berhenti berdenyut oleh rasa sakit karena bayinya diambil oleh Rain, setidaknya ia tidak perlu mendapatkan perawatan di rumah sakit jiwa. Mungkin juga karena saat ia menghadapi kenyataan berat itu ada Etta dan Axel yang berada di sampingnya, tidak seperti setelah melahirkan di sampingnya hanya ada Bride di kamarnya dan dengan suasana seperti dilingkupi atmosfer ketegangan. Rain benar-benar pria dingin yang tidak memiliki perasaan, dan Cloudy masih tidak menyangka jika bayinya secepat itu diambil Rain padahal terakhir ia datang bersama Axel, putrinya masih berada di ruang NICU. Namun, karena Rain sangat menginginkan anak itu, setidaknya untuk menabahkan batinnya yang hancur
Happy reading and enjoy! Chapter 31 Mommy Become Nanny Semenjak bayi itu berada di rumahnya, Rain nyaris tidak pernah menikmati waktunya dengan tenang. Ia tidak dapat berkonsentrasi dengan pekerjaannya, tidak bisa makan dengan benar, tidak ada waktu berolahraga, dan tidak bisa berlama-lama menikmati air hangat di kamar mandinya. Apa lagi membawa wanita ke kamarnya. Jelas sangat mustahil. Biasanya setelah diturunkan dari gendongannya, Iry hanya akan tidur tidak lebih dari tiga puluh menit kemudian bayi itu akan menangis. Merengek meminta untuk terus berada di gendongannya seolah menguji kesabaranmu atau mungkin sengaja menghukumnya karena memisahkan dari ibunya. Seperti kata Marcus. Namun, meskipun sedikit membenarkan ucapan Marcus, bukan berarti Rain juga membenarkan gagasan Marcus untuk menghadirkan Cloudy agar menyelesaikan masalahnya. Ia tidak ingin berurusan d
Happy reading and enjoy! Chapter 32 The Ex Rain memindahkan dua buah koulouri thessalonikis ke dalam piringnya kemudian perlahan-lahan menikmati roti yang dibentuk seperti donat dengan taburan wijen yang biasa dinikmati bersama tahini seraya diam-diam beberapa melirik Cloudy yang duduk di depannya. Wanita itu terlihat tidak menyukai sarapannya, terlihat dari ekspresi wajahnya yang begitu enggan setiap kali Marcus menghidangkan makanan khas Yunani di atas meja makan. "Apa kau baik-baik saja dengan menu sarapan di rumah ini?" tanya Rain dengan nada sangat santai. Cloudy tersenyum manis meski sebenarnya ia nyaris memutar bola matanya karena enggan jika saja tidak ingat dengan misinya. "Tidak juga, aku tidak masalah dengan makanan apa pun." Benar-benar wanita penuh trik! Rain benci melihat senyum manis—se
Happy reading and enjoy!Chapter 33The Thief"Sepertinya masa periode bulananku datang dan ini membuatku merasa tidak nyaman," ucap Cloudy yang duduk di bangku penumpang seraya memangku Iry yang tertidur pulas.Ia meminta Gustav membelokkan mobil yang dikemudikan di depan supermarket yang mereka lalui. Cloudy memiliki rencana yang telah dipersiapkan meski tidak ia mempersiapkannya hanya dalam waktu yang terbilang singkat, rencana yang ia pikirkan selama dalam perjalanan menuju rumah sakit untuk membawa Iry yang harus melakukan pemeriksaan rutin.Bride yang duduk di samping Gustav menoleh dan berucap, "Aku akan membelikan pembalut untukmu.""Kuharap di sini tersedia merek yang biasa aku gunakan," desah Cloudy."Untuk pertolongan pertama, kurasa tidak masalah menggunakan me
Happy reading and enjoy! Chapter 34 Family Man Di depan pintu keluar tempat perbelanjaan, Rain memeriksa jam di pergelangan tangannya kemudian mengambil alih kereta bayi yang dipegang Cloudy tanpa mengatakan apa pun dan mendorongnya menuju ke mobilnya. Cloudy spontan mengikutinya dan berusaha menyejajarkan langkahnya di sebelah Rain dan ia juga tidak mengatakan apa-apa kepada Rain karena ia tidak ingin memancing emosi Rain yang terlihat kesal karena ulahnya yang dengan sengaja menjebak dirinya sendiri agar terlibat masalah. Ia yakin, Rain tahu triknya karena mustahil seseorang yang bekerja di kantor polisi tidak mengerti peraturan yang sangat sederhana di sebuah tempat perbelanjaan. Yang ia perlukan sekarang adalah membawa Rain bersamanya mengunjungi dokter untuk pemeriksaan Iry, bagaimanapun caranya. Meskipun harus membuat drama lagi dan ia sekarang otaknya sedan
Happy reading and enjoy! Chapter 35 Loved and Beloved "Cloud, ada yang kau perlukan?" tanya Marcus yang mendapati Cloudy memasuki area kekuasaannya. Cloudy tampak berpikir beberapa detik. "Aku ingin menyiapkan makan untuk Rain." Marcus mengerutkan keningnya. "Bukankah kalian makan di luar?" "Dia tidak makan," ujar Cloudy seraya mendekati lemari penyimpanan bahan makanan. "Kau salah memilih menu untuknya?" Cloudy menggeleng dan menarik pintu lemari pendingin. "Aku tidak memilihkan apa pun." Marcus mengedikkan bahu dan pandangannya mengikuti pergerakan Cloudy yang membuka lemari pendingin dan bertanya, "Lalu kenapa dia tidak memakannya?" Cloudy mengamati bahan makanan yang tersusun rapi di depannya. "Apa yang Rain suka?"