Happy reading and enjoy!
Chapter 31
Mommy Become Nanny
Semenjak bayi itu berada di rumahnya, Rain nyaris tidak pernah menikmati waktunya dengan tenang. Ia tidak dapat berkonsentrasi dengan pekerjaannya, tidak bisa makan dengan benar, tidak ada waktu berolahraga, dan tidak bisa berlama-lama menikmati air hangat di kamar mandinya. Apa lagi membawa wanita ke kamarnya. Jelas sangat mustahil.
Biasanya setelah diturunkan dari gendongannya, Iry hanya akan tidur tidak lebih dari tiga puluh menit kemudian bayi itu akan menangis. Merengek meminta untuk terus berada di gendongannya seolah menguji kesabaranmu atau mungkin sengaja menghukumnya karena memisahkan dari ibunya. Seperti kata Marcus.
Namun, meskipun sedikit membenarkan ucapan Marcus, bukan berarti Rain juga membenarkan gagasan Marcus untuk menghadirkan Cloudy agar menyelesaikan masalahnya. Ia tidak ingin berurusan d
Bersambung.... Jangan lupa untuk tinggalkan komentar dan Rate. Terima kasih dan salam manis dari Cherry yang manis.
Happy reading and enjoy! Chapter 32 The Ex Rain memindahkan dua buah koulouri thessalonikis ke dalam piringnya kemudian perlahan-lahan menikmati roti yang dibentuk seperti donat dengan taburan wijen yang biasa dinikmati bersama tahini seraya diam-diam beberapa melirik Cloudy yang duduk di depannya. Wanita itu terlihat tidak menyukai sarapannya, terlihat dari ekspresi wajahnya yang begitu enggan setiap kali Marcus menghidangkan makanan khas Yunani di atas meja makan. "Apa kau baik-baik saja dengan menu sarapan di rumah ini?" tanya Rain dengan nada sangat santai. Cloudy tersenyum manis meski sebenarnya ia nyaris memutar bola matanya karena enggan jika saja tidak ingat dengan misinya. "Tidak juga, aku tidak masalah dengan makanan apa pun." Benar-benar wanita penuh trik! Rain benci melihat senyum manis—se
Happy reading and enjoy!Chapter 33The Thief"Sepertinya masa periode bulananku datang dan ini membuatku merasa tidak nyaman," ucap Cloudy yang duduk di bangku penumpang seraya memangku Iry yang tertidur pulas.Ia meminta Gustav membelokkan mobil yang dikemudikan di depan supermarket yang mereka lalui. Cloudy memiliki rencana yang telah dipersiapkan meski tidak ia mempersiapkannya hanya dalam waktu yang terbilang singkat, rencana yang ia pikirkan selama dalam perjalanan menuju rumah sakit untuk membawa Iry yang harus melakukan pemeriksaan rutin.Bride yang duduk di samping Gustav menoleh dan berucap, "Aku akan membelikan pembalut untukmu.""Kuharap di sini tersedia merek yang biasa aku gunakan," desah Cloudy."Untuk pertolongan pertama, kurasa tidak masalah menggunakan me
Happy reading and enjoy! Chapter 34 Family Man Di depan pintu keluar tempat perbelanjaan, Rain memeriksa jam di pergelangan tangannya kemudian mengambil alih kereta bayi yang dipegang Cloudy tanpa mengatakan apa pun dan mendorongnya menuju ke mobilnya. Cloudy spontan mengikutinya dan berusaha menyejajarkan langkahnya di sebelah Rain dan ia juga tidak mengatakan apa-apa kepada Rain karena ia tidak ingin memancing emosi Rain yang terlihat kesal karena ulahnya yang dengan sengaja menjebak dirinya sendiri agar terlibat masalah. Ia yakin, Rain tahu triknya karena mustahil seseorang yang bekerja di kantor polisi tidak mengerti peraturan yang sangat sederhana di sebuah tempat perbelanjaan. Yang ia perlukan sekarang adalah membawa Rain bersamanya mengunjungi dokter untuk pemeriksaan Iry, bagaimanapun caranya. Meskipun harus membuat drama lagi dan ia sekarang otaknya sedan
Happy reading and enjoy! Chapter 35 Loved and Beloved "Cloud, ada yang kau perlukan?" tanya Marcus yang mendapati Cloudy memasuki area kekuasaannya. Cloudy tampak berpikir beberapa detik. "Aku ingin menyiapkan makan untuk Rain." Marcus mengerutkan keningnya. "Bukankah kalian makan di luar?" "Dia tidak makan," ujar Cloudy seraya mendekati lemari penyimpanan bahan makanan. "Kau salah memilih menu untuknya?" Cloudy menggeleng dan menarik pintu lemari pendingin. "Aku tidak memilihkan apa pun." Marcus mengedikkan bahu dan pandangannya mengikuti pergerakan Cloudy yang membuka lemari pendingin dan bertanya, "Lalu kenapa dia tidak memakannya?" Cloudy mengamati bahan makanan yang tersusun rapi di depannya. "Apa yang Rain suka?"
Happy reading and enjoy!Chapter 36The Trap"Senang melihatmu terlihat jauh lebih baik, Cloud," ujar Axel seraya menatap Cloudy yang berdiri di depannya.Cloudy tersenyum dan mengangguk. "Yeah, jauh lebih baik dari sebelumnya.""Dan kuharap aku bisa bertemu putrimu, nanti.""Kau pasti akan bertemu dengannya nanti," ucap Cloudy dengan tatapan mata berkilat penuh kebahagiaan. "Dia sangat menggemaskan meski dia tidur sepanjang hari dan terkadang dia terjaga semalam suntuk. Ya Tuhan...."Axel tertawa pelan dan mengamati wajah Cloudy yang terlihat sangat bahagia. "Dia pasti sangat cantik," gumamnya."Dia adalah gadis yang paling cantik yang pernah kulihat," ucap Cloudy disusul dengan air matanya yang terdorong keluar. "Aku bersyukur bisa berada di sampingnya," lanjutnya seraya menyeka air mata haru
Happy reading and enjoy! Chapter 37 Trapped by Her Own Trap Cloudy tidak meliburkan pengasuh Iry karena pertimbangan dirinya pasti akan sangat sibuk menyiapkan makan tiga kali dalam sehari, membersihkan dapur, kamar, dan ruangan lain. Juga harus mengurus pakaian kotor. Jadi, secara refleks ia melontarkan pertanyaan dengan nada jengkel karena tindakan Rain dianggap memperberat pekerjaannya. Rain mendongak dan menatap Cloudy dengan raut wajah kesal mendekat ke arahnya. "Kau takut tidak bisa mengurus Iry sendiri?" Sebelah alisnya terangkat dan bibirnya melengkung membentuk senyum. Cloudy mengerjap, ia bahkan menghentikan langkahnya. Rain tersenyum dan itu bukanlah senyum sinis seperti biasanya. "Benar, 'kan?" Tidak ingin tenggelam dalam senyum Rain, Cloudy mengangkat dagunya tinggi-tinggi dan melanjutkan langk
Happy reading and enjoy! Chapter 38 Willy-Nilly Cloudy tidak menyangka Rian akan memaksanya memakan permen dengan cara seperti itu, terlebih lagi Rain bukan hanya memindahkan permen dari mulutnya. Pria itu mencumbu bibirnya dan Cloudy tidak memiliki alasan untuk menolak karena beberapa jam yang lalu dirinya adalah pencetus percobaan hubungan mereka. Perlahan Cloudy membalas cumbuan Rain, membiarkan lidah pria itu menyusup ke dalam mulutnya dan membelai lidahnya. Rasa pedas dari jalapeno yang membakar bibi dan mulutnya perlahan-lahan digantikan oleh rasa manis dan segar dipadukan dengan aroma khas mint. Perlahan-lahan pula Cloudy bangkit dan mengalungkan lengannya ke pinggang Rain dan menciptakan posisi yang nyaman untuk keduanya untuk saling menjelajahi lidah mereka hingga cumbuan bibir mereka semakin dalam dan menciptakan gejolak panas yang menuntut lebih dari sekedar cumbuan. Satu telapak tan
Happy reading and enjoy!Chapter 39Vulgar ConversationDi ruang konferensi yang sangat besar dengan cahaya lampu kekuningan, Rain duduk seraya menyilangkan kakinya dan punggung disandarkan ke sandaran kursi. Caranya duduk terlihat terlalu santai untuk seukuran seorang pemilik perusahaan, tetapi tatapan mata birunya menyorot dengan tatapan tenang cenderung dingin dan penuh kewaspadaan hingga Elise Valenti, CEO baru di perusahaannya terlihat sedikit gugup dan beberapa kali mengulang kalimatnya."Setelah aku membaca keseluruhan dokumen perencanaan proyek, tawaran kerja sama dari Nyonya Milos sepertinya tidak terlalu diperlukan. Perusahaan kita memiliki keuangan yang sangat stabil dan....""Aku menginginkan kerja sama itu," potong Rain nada dingin.Elise mengerutkan keningnya. "Maaf, Tuan Holter. Perusahaan ini tidak kekurangan dana untuk menop