Happy reading and enjoy!
Chapter 34
Family Man
Di depan pintu keluar tempat perbelanjaan, Rain memeriksa jam di pergelangan tangannya kemudian mengambil alih kereta bayi yang dipegang Cloudy tanpa mengatakan apa pun dan mendorongnya menuju ke mobilnya.
Cloudy spontan mengikutinya dan berusaha menyejajarkan langkahnya di sebelah Rain dan ia juga tidak mengatakan apa-apa kepada Rain karena ia tidak ingin memancing emosi Rain yang terlihat kesal karena ulahnya yang dengan sengaja menjebak dirinya sendiri agar terlibat masalah. Ia yakin, Rain tahu triknya karena mustahil seseorang yang bekerja di kantor polisi tidak mengerti peraturan yang sangat sederhana di sebuah tempat perbelanjaan.
Yang ia perlukan sekarang adalah membawa Rain bersamanya mengunjungi dokter untuk pemeriksaan Iry, bagaimanapun caranya. Meskipun harus membuat drama lagi dan ia sekarang otaknya sedan
Happy reading and enjoy! Chapter 35 Loved and Beloved "Cloud, ada yang kau perlukan?" tanya Marcus yang mendapati Cloudy memasuki area kekuasaannya. Cloudy tampak berpikir beberapa detik. "Aku ingin menyiapkan makan untuk Rain." Marcus mengerutkan keningnya. "Bukankah kalian makan di luar?" "Dia tidak makan," ujar Cloudy seraya mendekati lemari penyimpanan bahan makanan. "Kau salah memilih menu untuknya?" Cloudy menggeleng dan menarik pintu lemari pendingin. "Aku tidak memilihkan apa pun." Marcus mengedikkan bahu dan pandangannya mengikuti pergerakan Cloudy yang membuka lemari pendingin dan bertanya, "Lalu kenapa dia tidak memakannya?" Cloudy mengamati bahan makanan yang tersusun rapi di depannya. "Apa yang Rain suka?"
Happy reading and enjoy!Chapter 36The Trap"Senang melihatmu terlihat jauh lebih baik, Cloud," ujar Axel seraya menatap Cloudy yang berdiri di depannya.Cloudy tersenyum dan mengangguk. "Yeah, jauh lebih baik dari sebelumnya.""Dan kuharap aku bisa bertemu putrimu, nanti.""Kau pasti akan bertemu dengannya nanti," ucap Cloudy dengan tatapan mata berkilat penuh kebahagiaan. "Dia sangat menggemaskan meski dia tidur sepanjang hari dan terkadang dia terjaga semalam suntuk. Ya Tuhan...."Axel tertawa pelan dan mengamati wajah Cloudy yang terlihat sangat bahagia. "Dia pasti sangat cantik," gumamnya."Dia adalah gadis yang paling cantik yang pernah kulihat," ucap Cloudy disusul dengan air matanya yang terdorong keluar. "Aku bersyukur bisa berada di sampingnya," lanjutnya seraya menyeka air mata haru
Happy reading and enjoy! Chapter 37 Trapped by Her Own Trap Cloudy tidak meliburkan pengasuh Iry karena pertimbangan dirinya pasti akan sangat sibuk menyiapkan makan tiga kali dalam sehari, membersihkan dapur, kamar, dan ruangan lain. Juga harus mengurus pakaian kotor. Jadi, secara refleks ia melontarkan pertanyaan dengan nada jengkel karena tindakan Rain dianggap memperberat pekerjaannya. Rain mendongak dan menatap Cloudy dengan raut wajah kesal mendekat ke arahnya. "Kau takut tidak bisa mengurus Iry sendiri?" Sebelah alisnya terangkat dan bibirnya melengkung membentuk senyum. Cloudy mengerjap, ia bahkan menghentikan langkahnya. Rain tersenyum dan itu bukanlah senyum sinis seperti biasanya. "Benar, 'kan?" Tidak ingin tenggelam dalam senyum Rain, Cloudy mengangkat dagunya tinggi-tinggi dan melanjutkan langk
Happy reading and enjoy! Chapter 38 Willy-Nilly Cloudy tidak menyangka Rian akan memaksanya memakan permen dengan cara seperti itu, terlebih lagi Rain bukan hanya memindahkan permen dari mulutnya. Pria itu mencumbu bibirnya dan Cloudy tidak memiliki alasan untuk menolak karena beberapa jam yang lalu dirinya adalah pencetus percobaan hubungan mereka. Perlahan Cloudy membalas cumbuan Rain, membiarkan lidah pria itu menyusup ke dalam mulutnya dan membelai lidahnya. Rasa pedas dari jalapeno yang membakar bibi dan mulutnya perlahan-lahan digantikan oleh rasa manis dan segar dipadukan dengan aroma khas mint. Perlahan-lahan pula Cloudy bangkit dan mengalungkan lengannya ke pinggang Rain dan menciptakan posisi yang nyaman untuk keduanya untuk saling menjelajahi lidah mereka hingga cumbuan bibir mereka semakin dalam dan menciptakan gejolak panas yang menuntut lebih dari sekedar cumbuan. Satu telapak tan
Happy reading and enjoy!Chapter 39Vulgar ConversationDi ruang konferensi yang sangat besar dengan cahaya lampu kekuningan, Rain duduk seraya menyilangkan kakinya dan punggung disandarkan ke sandaran kursi. Caranya duduk terlihat terlalu santai untuk seukuran seorang pemilik perusahaan, tetapi tatapan mata birunya menyorot dengan tatapan tenang cenderung dingin dan penuh kewaspadaan hingga Elise Valenti, CEO baru di perusahaannya terlihat sedikit gugup dan beberapa kali mengulang kalimatnya."Setelah aku membaca keseluruhan dokumen perencanaan proyek, tawaran kerja sama dari Nyonya Milos sepertinya tidak terlalu diperlukan. Perusahaan kita memiliki keuangan yang sangat stabil dan....""Aku menginginkan kerja sama itu," potong Rain nada dingin.Elise mengerutkan keningnya. "Maaf, Tuan Holter. Perusahaan ini tidak kekurangan dana untuk menop
Happy reading and enjoy! Chapter 40 Husband's Fantasy "Selamat datang di La Perla," sapa seorang wanita berambut panjang berwarna abu-abu dan berseragam hitam saat Cloudy dan Rain memasuki toko itu. Wanita itu menghampiri Rain dan Cloudy, senyum ramah tersungging di bibirnya. Tetapi, Cloudy tahu senyum wanita itu sama sekali bukan ditujukan untuknya. Pegawai toko itu seperti harimau yang menemukan sepotong daging segar—andai Cloudy tidak berdiri di samping Rain dan dengan sengaja bergelayut manja di lengan pria itu. Mungkin wanita itu akan berusaha untuk mendapatkan perhatian Rain. "Ada yang bisa saya bantu?" tanya wanita itu. "Malam ini suamiku menginginkan aku mengenakan set pakaian dalam yang tidak biasa," ujar Cloudy dengan nada ramah. "Benar, 'kan, Sayang?" "Oh," pegawai La Perla itu mend
Happy reading and enjoy! Chapter 41 Offended of the Rogue Pipi Cloudy memerah mengingat kejadian beberapa puluh menit yang lalu di kamar ganti La Perla. Belum pernah ada pengalaman erotis seperti itu dalam hidupnya, bahkan bersama Ryan pun tidak pernah terpikirkan hal-hal seperti itu. Sangat gila! Bagaimana jika ada orang yang memergoki mereka? Ya Tuhan, pasti akan sangat memalukan. Ia duduk di bangku samping Rain yang mengemudikan mobil dengan posisi yang sangat canggung. Bahkan sejak Cloudy menutup pintu mobil, tidak sepatah kata pun terlontar dari bibirnya dan matanya lebih memilih tertuju ke arah kanan untuk mengamati jalanan di Manhattan yang mereka lintasi melalui kaca mobil. Sementara Rain, ia merasakan hal yang tidak berbeda dari Cloudy. Ia belum pernah memiliki pengalaman erotis seperti itu, menyetubuhi wa
Happy reading and enjoy! Chapter 42 Jealous of Axel Rain menatap beberapa potong sandwich yang tersaji di atas meja dengan sorot mata enggan. Sudah tiga hari Cloudy tidak membuat makanan untuknya mereka, wanita itu memesan makanan dari restoran siap saji setiap kali waktu makan, dan bukan hanya itu saja karena Cloudy juga mengacungkannya. Cloudy bahkan selalu bangun lebih pagi darinya dan yang paling menjengkelkan dari itu semua adalah Cloudy menjaga jarak di tempat tidur. Wanita itu sengaja tidur dengan posisi memunggunginya. Rain tidak suka diacuhkan, tetapi juga tidak ingin mencoba mencairkan ketegangan di antara mereka, apa lagi persoalan yang membuat Cloudy mendiamkannya hanya masalah sepele dan menurutnya sangat kekanak-kanakan. Bukankah sudah menjadi rahasia umum jika kebanyakan masyarakat meragukan kinerja depart