Share

38. Kebimbangan di antara dua pilihan

Kami sampai sekitar pukul delapan malam. Aku segera meminta Bi Asih untuk mengantar Bu Ira serta Intan ke kamar tamu sebelum besok mereka akan diantar oleh Pak Ahmad ke Rumah Sakit Permata Hati Ibu.

"Ibu senang, akhirnya kamu pulang juga, sayang," kata Ibu

"Sri juga senang bisa berkumpul kembali dengan Ibu dan Ayah di sini," sahutku.

"Oh iya, Ibu sama Ayah sudah jenguk Om Andre?" tanyaku pada keduanya.

Baik Ayah maupun Ibu tampak tidak senang mendengar aku menyebut nama Om Andre. "Yah, Bu. Bagaimanapun dia pernah menjadi orang terdekat kita. Dia juga sangat menyayangiku waktu kecil," cetusku.

"Dia bersikap demikian karena memang sejak awal dia memiliki maksud untuk mendekati kita," balas Ayah, acuh.

"Maksud Ayah, apa?" Tidak mungkin kami tertipu oleh Om Andre sejak awal.

"Dia hanya mengincar harta keluarga kita. Dia tahu kalau kamu pewaris Ayah satu-satunya, jadi dia berniat untuk menjodohkan kamu dengan Rendi supaya bisa mengambil alih perusahaan. Lebih parahnya lagi si Andre itu ing
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status