Share

37. Kembali ke Jakarta

Aku menatap sendu pada Risma yang terbaring dengan tangan serta kaki yang terborgol pada sisi belangkar. Kata Bu Burhan, Risma diborgol karena dia sering mengamuk dan berteriak histeris secara tiba-tiba.

"Ris?" panggilku.

Risma langsung menoleh dan dia terisak saat melihatku. Aku pun mendekat dan duduk di samping tempat tidurnya. "Tolong bawa saya pergi jauh dari sini. Saya takut Ki Amar akan menemukan saya dan mengurung saya lagi di gunung itu. Saya bisa mendengar dia manggil nama saya terus dan menyuruh saya melayaninya." Dia terisak pilu.

"Tidak, Ris. Dia tidak akan pernah menemui kamu lagi, kamu aman sekarang," ucapku seraya menyentuh punggung tangannya yang terborgol.

Risma menggeleng kuat dengan bulir beling yang terus menetes di kedua pipinya. Aku segera berdiri dan memeluknya. Sedikit demi sedikit dia mulai kembali tenang dan perlahan terlelap dalam dekapanku. Bahkan dalam tidurnya pun Risma masih mengigau tentang Ki Amar.

Aku segera keluar dan menemui Bu Burhan yang tengah me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status