Surya menggeleng dan menjawab, "Nggak ada.""Apa tujuanmu mendekati ayahku?" tanya Dalin.Tepat pada saat ini, sebuah suara menggema di pesta."Kepala Distrik Militer Provinsi Andaru, Jenderal Dalin Wijaya telah tiba."Pernyataan ini seketika memicu kegemparan, lalu diikuti dengan tepuk tangan yang berlangsung cukup lama.Sosok terkemuka sepertinya, telah datang ke pernikahan Adhi dan Maya. Hal ini membuat semua orang makin menghormati kedua orang itu.Dalin mengerutkan keningnya, wajahnya tampak tidak suka.Surya dengan tenang berkata, "Nggak semua orang mau menggunakan Keluarga Wijaya. Bagiku, keluarga kalian nggak ada gunanya."Amarah pun muncul di wajah Dalin. Dengan suaranya yang berat, dia berkata, "Kalau begitu kenapa kamu sengaja mendekati ayahku dan bermain-main dengannya menggunakan seni bela diri? Kamu harus tahu, aku sudah sering berurusan dengan orang sepertimu.""Benarkah?" Surya meneguk minumannya, lalu berkata, "Mengingat kontribusi ayahmu, aku hanya ingin memp
Adhi dan Maya benar-benar tercengang. Apakah Surya yang disebutkan Linda adalah Surya yang itu?Saat ini, Surya menghela napasnya. Dia tidak ingin tampil di publik, tetapi dia mengerti maksud Linda. Linda ingin membantunya membalaskan dendam.Karena sudah seperti ini, dia pun terpaksa naik ke atas panggung.Surya melirik Dalin dan berkata, "Aku akan tangani ini dulu, kamu duduk saja."Dalin menatap Surya dengan tak percaya. Apakah Surya benar-benar pemilik Konsorsium Pelita? Jika benar, maka Surya bukanlah orang biasa.Surya perlahan berjalan ke atas panggung. Ketika Adhi dan Maya melihat bahwa orang itu benar-benar Surya, ekspresi di wajah mereka tidak bisa dideskripsikan.Linda memberi jalan pada Surya. Surya pun berdiri di depan mikrofon dan melirik kedua pengantin.Kedua orang itu gemetar, mata mereka penuh dengan rasa takut.Jika Surya benar-benar pemilik Konsorsium Pelita, maka situasi hari ini sangat tidak menguntungkan mereka.Saat ini Surya perlahan membuka mulutnya,
"Dia dicurigai melakukan aktivitas ilegal dan tidak lagi berhak menjadi direktur utama Grup Sukajaya."Sambil berbicara, Linda mengisyaratkan sekretarisnya untuk membawakan sebuah dokumen. Dia langsung menyerahkannya pada Maya dan berkata, "Kamu sungguh berpikir Adhi menyukaimu? Kamu salah. Sebelum menikahimu, dia sudah menyiapkan rencana untuk cerai. Dia berencana untuk mengambil alih Perusahaan Lintang Harapan milikmu. Buka matamu lebar-lebar dan lihatlah dengan baik."Maya mengambil dokumen itu dengan tidak percaya.Menikah, investasi, mendapat saham yang besar, cerai. Rangkaian tindakan ini terlihat jelas dari isi dokumen. Bahkan orang buta pun dapat mengerti maksud yang tertulis dalam dokumen ini.Tangan Maya mulai bergetar dengan hebat, dia menggelengkan kepalanya dengan wajah ketakutan. "Ini mustahil, benar-benar mustahil.""Kalau kamu nggak percaya, kamu bisa terus bersamanya dan lihatlah apakah kalian akan berakhir bahagia," ucap Linda. Melihat ekspresi Maya yang ketakuta
Dalin melihat putrinya dan bertanya, "Ada apa?""Kakek sama sekali nggak minum obat biologisnya," jawab Indah dengan lemah.Dalin tiba-tiba berdiri, wajahnya tampak tegang. "Lalu bagaimana dengan laporan kesehatan Kakek?""Laporan kesehatannya sungguhan." Indah menundukkan kepalanya dan berkata, "Kakek bilang, yang mengobatinya adalah Surya. Setelah mempraktikkan teknik yang pemuda itu berikan, kondisi tubuhnya pun membaik."Perlahan Dalin kembali duduk, sulit baginya untuk memercayai hal ini.Namun, dia tahu Indah tidak akan berbohong padanya. Jika kesehatan Hendra membaik meskipun tidak meminum obat biologis itu, maka jawabannya hanya bisa dikaitkan dengan kemampuan dan kontribusi Surya.Melihat ayahnya yang tampak tak berdaya, Indah berbisik, "Kakek menyuruh kita untuk meminta maaf pada Surya. Kalau nggak, kita nggak boleh pulang."Dalin tetap terdiam dan ekspresinya terus berubah-ubah, menunjukkan konflik batin yang sedang dialaminya.Tepat pada saat itu, Adhi bergegas meng
"Pak Adhi Nugroho, kami dari Divisi Kejahatan Ekonomi. Perusahaanmu ketahuan mempunyai rekening palsu dan melakukan pengiriman uang yang mencurigakan. Tolong kembali dan bekerja sama dengan penyelidikan," ucap seorang petugas berseragam lainnya.Tubuh Adhi seketika lemas. Beberapa orang maju dan membantu membawanya pergi.Kemunculan dua kelompok petugas ini membuat semua orang makin terkejut.Bukankah ini terlalu kebetulan?Pandangan semua orang beralih pada Linda, wanita itu sedang minum dengan anggun di kursi utama.Namun, semua orang mengerti bahwa semua ini telah diatur oleh wanita itu. Jika tidak, bagaimana bisa petugas-petugas itu datang tepat pada waktunya?Surya tersenyum dan menghampiri Linda. "Sepertinya acara pernikahan sudah berakhir, jadi aku pergi dulu."Linda pun segera berdiri. Tujuannya telah tercapai, dia tidak punya alasan lagi untuk tinggal di sini.Akan tetapi, Maya tiba-tiba datang dan memeluk lengan Surya sambil menangis. "Surya, aku yang salah. Bisakah k
Di depan pintu, terlihat Maya yang memakai pakaian biasa. Dia berdiri dengan air mata yang menggenang di matanya. "Bu Linda, aku mohon izinkan aku bertemu dengan Surya."Linda segera menatap Surya di sofa. Surya menghela napasnya dan mengangguk.Maya buru-buru masuk dan berlutut di depan Surya sambil menangis. "Surya, aku tahu aku salah. Maukah kamu memaafkanku?""Di pernikahan tadi, aku rasa aku sudah berbicara dengan sangat jelas." Surya menyesap tehnya.Maya pun mendekat dan memeluk kaki Surya, dia menangis terisak-isak dan berkata, "Bisakah kamu memberiku kesempatan? Aku hanya sempat bingung. Mulai sekarang aku akan berubah, benar-benar berubah."Maya paham betul bahwa ketika Surya mengungkapkan identitas aslinya, Keluarga Lintang sebenarnya sudah tamat.Mereka telah menghina pemilik dari Konsorsium Pelita, sebuah perusahaan raksasa dengan pengaruh yang mengerikan.Di masa depan, tidak akan ada perusahaan yang mau bekerja sama dengan mereka. Jika Surya ingin membalas mereka,
Kali ini giliran Surya yang diam, setelah beberapa saat dia akhirnya berkata, "Kalau begitu, kamu sudah tahu apa yang terjadi?""Iya.""Aku harap kamu nggak menyalahkanku," ucap Surya dengan nada meminta maaf.Mona menjawab dengan suara lemah, "Aku nggak menyalahkanmu, ini semua salah mereka sendiri. Lagi pula, kakakku baru saja menyuruhku untuk mencarimu."Surya terdiam sejenak, dia lalu memahami situasinya. "Kalau begitu kemarilah, kebetulan ada sesuatu yang ingin aku bicarakan denganmu.""Aku tahu mereka ingin memanfaatkanku, kamu juga seharusnya mengerti," ucap Maya.Surya menganggukkan kepalanya. "Aku mengerti. Biar kukatakan padamu, kamu adalah kamu, Keluarga Lintang adalah Keluarga Lintang. Aku ingin memintamu untuk menjadi asistennya Linda, kamu akan dilatih dan mendapatkan pengalaman. Nggak ada hubungannya dengan Keluarga Lintang.""Tolong biarkan aku memikirkannya dulu. Sekarang, aku nggak tahu apa yang harus aku lakukan." Kebingungan Mona dapat didengar dari telepon.
Begitu mendengar ini, Maya sangat marah hingga hampir pingsan.Setelah beberapa saat, dia hanya bisa berkata dengan tak berdaya, "Tolong jadwalkan pertemuan dengan penanggung jawab mereka, aku ingin berbicara dengan mereka secara langsung." Kemudian dia menutup telepon.Dia sangat paham bahwa dampak dari kejadian di pernikahan sudah mulai muncul. Dia tidak tahu masalah apa lagi yang menantinya, dia hanya bisa mencoba mengatasinya selangkah demi selangkah.Orang tua Maya juga terlihat khawatir, tetapi mereka masih menyalahkan Surya. Di hati mereka, mereka masih percaya bahwa yang mendorong keluarga mereka ke jalan buntu adalah Surya. Mereka sangat membenci pria itu hingga menggertakkan gigi mereka....Di sore hari.Linda berkendara pulang sendirian dan merasa puas di sepanjang perjalanan. Dia sedang memikirkan baju tidur apa yang harus dia pakai malam ini.Mungkin dia harus membeli beberapa baju tidur lagi, dia sudah memakai semua baju tidur yang bisa dia pakai.Haruskah dia me