Warning 21+! Di kehidupan barunya, Marko sembuh dari impotennya, punya istri cantik, dan dikelilingi wanita seksi. Marko ingin setia pada istrinya, tapi bagaimana jadinya jika godaan selalu datang? Demi bisa menjadi juara MMA yang tak tertandingi, Marko harus menyelesaikan misi tersembunyi. Yaitu, melakukan kontak fisik dengan semua wanita seksi yang dia temui!
Lihat lebih banyakMarko meremas sepasang benda lembut dan kenyal di kedua tangannya sambil mendesah kegirangan. Ini benar-benar menyenangkan, pikirnya dengan terus meremas gunung kembar milik wanita yang tengah tertidur di ranjangnya tanpa pakaian.
Kejantanan Marko yang semula meringkuk kini mengeras dan berdiri tegak bagaikan mercusuar. Namun, sebelum Marko mengeluarkan benda kebanggaannya itu untuk memasuki celah sempit milik si wanita, sesuatu menamparnya dengan keras. Plakk!! “Marko, bangun! Sudah jam setengah tujuh! Apa kau mau kehilangan pekerjaan lagi?” Suara Stella yang tajam menyerbu telinga Marko, diikuti rasa perih akibat tamparan wanita itu di pipi Marko. Ternyata yang tadi hanyalah mimpi indah Marko. Marko mencoba bangkit, tapi mengingat dirinya yang tak memakai celana di balik selimut, membuatnya mengurungkan niat. Dia memilih tetap bertahan di atas tempat tidur dengan mengambil posisi duduk. “Stella, semalam aku lembur membantu Mommy jadi aku kelelahan dan lupa memasang alarm," balas Marko dengan pandangan terpaku pada wajah istrinya yang begitu cantik dengan kulit putih mulusnya bagaikan patung porselen. “Berhenti mencari alasan, Marko! Cepat mandi dan cuci bajuku! Aku harus berangkat sekarang karena hari ini hari pertamaku bekerja di kantor baru," sentak Stella merapikan jas kerjanya dengan gerakan cekatan, meninggalkan aroma parfum musk yang memancing gairah Marko semakin bergelora. Marko diam-diam merapatkan kedua kakinya di balik selimut. "Baik, Stella." "Jangan lupa menjemputku jam delapan malam nanti," ucap Stella sebelum keluar dari kamar dengan langkah kasar. Marko hanya menatap kepergian istrinya sambil mendesah panjang. Sudah satu minggu Marko berada dalam tubuh pemuda bernama Marko Hubert yang memiliki istri yang sangat cantik, tapi dia sama sekali belum berhasil menyentuh wanita seksi itu. Hidup Marko kini terasa seperti sebuah lelucon pahit. Dia yang dulu adalah Marko Davies, mantan juara MMA yang tak terkalahkan, tapi sekarang dia justru terjebak dalam tubuh pria bernama Marko Hubert—menantu hina yang dianggap beban keluarga istrinya. Marko Davies adalah legenda. Dalam kariernya, dia memecahkan rekor sebagai pemain yang tak pernah kalah dalam satu pun pertandingan MMA. Namun, di balik kejayaannya, ada luka yang tak terlihat. Marko lahir dengan kelainan fisik yang membuatnya impoten, sesuatu yang menjadi rahasia gelap dan terbesar dalam hidupnya. Sungguh ironis, pria yang selalu dielu-elukan sebagai 'petarung tak terkalahkan' itu meninggal di usia 55 tahun dengan menyandang gelar 'perjaka tua' saat minum-minum sendirian di apartemennya. Entah bagaimana, takdir memutuskan untuk memberinya kesempatan kedua pada Marko. Dia terbangun dalam tubuh seorang pria tampan, dengan nama yang sama, tetapi kehidupan yang jauh berbeda. Marko Hubert adalah yatim piatu, menikahi Stella Dawson lewat perjodohan yang penuh manipulasi, dan kerap dihina oleh keluarga istrinya karena miskin. Namun, tubuh ini memiliki satu kelebihan besar yaitu dia tidak impoten. *** Setelah Stella pergi, Marko melirik celah pintu kamar mandi. Bayangan mimpinya dengan Stella masih terlalu nyata di benaknya. Tubuh montok Stella. Dadanya yang bulat dan besar. Lalu, bagian intimnya yang bersih dan menggoda. Mematik hasrat Marko. Dia menghela napas berat dan memutuskan untuk memuaskan dirinya sendiri di kamar mandi. Namun, baru saja dia duduk di toilet sambil memijat miliknya, suara langkah kaki yang ringan terdengar. Kemudian, pintu kamar mandi terbuka sangat lebar. "Kak Marko ...." "Lily, tutup pintunya!"Seminggu kemudian. Marko Hubert dan Victor akhirnya bertemu untuk pertama kalinya di turnamen UFC. Meski, bagi Marko ini tidak benar-benar pertama kalinya.Marko Hubert kini berdiri di belakang panggung arena UFC, mengenakan celana pendek pertarungan hitam dengan garis emas di sisi. Tangannya telah dibalut dengan perban putih, siap untuk menghadapi tantangan terbesar dalam hidupnya. Victor.Sorakan dari ribuan penonton menggema di dalam arena. Lampu sorot menerangi oktagon di tengah stadion, sementara layar raksasa menampilkan wajah Marko dan Victor berdampingan.Di sisi lain ruangan, Victor tengah melakukan pemanasan, tubuhnya penuh dengan otot keras hasil latihan bertahun-tahun. Dia adalah juara bertahan, seorang petarung dengan rekor tak terkalahkan. Mata tajamnya menatap lurus ke arah layar, lalu beralih ke Marko yang berdiri di seberang lorong.Seorang official menghampiri mereka. "Saatnya masuk."Marko menarik napas panjang, lalu melangkah ke dalam lorong panjang yang akan memba
Marko berjalan dengan langkah mantap di antara mayat-mayat yang berserakan di markas Rio Davies. Tangannya masih berlumuran darah, tapi bukan darahnya sendiri, melainkan darah para lawannya yang telah dia habisi tanpa ampun. Tubuhnya terasa ringan, tidak ada luka yang berarti, meskipun dia baru saja menghadapi pasukan pembunuh bayaran terbaik yang dimiliki Rio Davies.Di gendongannya, Stella menggeliat pelan. Matanya yang masih sedikit sayu menatap wajah Marko dengan kebingungan."Marko, kau mau membawaku ke mana?" Suara Stella lemah, tapi masih terdengar jelas di tengah keheningan yang mencekam ini.Marko tidak langsung menjawab. Dia hanya mempererat genggamannya pada tubuh Stella dan terus berjalan keluar dari bangunan yang kini dipenuhi oleh mayat.Di luar, udara malam terasa dingin, berbeda dengan panasnya pertarungan brutal yang baru saja dia lalui. Bintang-bintang bertaburan di langit, seolah mengamati setiap langkahnya dengan diam.Marko menemukan sebuah mobil yang masih dalam
Dorrr!!!Peluru itu melesat cepat menuju kepala Marko.Rio Davies tersenyum penuh kemenangan.Namun, sesuatu yang tak terduga terjadi.Clangg!!!Peluru itu mengenai kulit Marko, namun bukannya menembus, peluru itu justru terpental seolah menabrak baja yang tak terlihat.Mata Rio Davies membelalak. "Apa-apaan ini?!"Marko hanya tersenyum miring. Dia menurunkan kepalanya sedikit, menatap Rio dengan sorot mata dingin. Level legendanya membuat Marko mendapatkan kemampuan baru yang membuat dirinya tidak mempan ditembak ataupun ditusuk pisau.Rio menembak lagi.Dorr!!! Dorr!!! Dorrr!!!Satu, dua, tiga peluru ditembakkan, semuanya mengenai tubuh Marko.Namun, hasilnya sama.Peluru itu tak mampu melukai Marko."Bajingan!" Rio Davies melompat dari kursinya, menggertakkan giginya. Dia memutar badannya, memberikan kode dengan tangannya.Dari balik pintu samping, muncul delapan orang berpakaian hitam dengan wajah tanpa ekspresi.Mereka bukan anak buah biasa.Mereka adalah Shadow Unit, unit pembun
Malam ini. Angin bertiup kencang di sekitar pelabuhan tua. Markas Rio Davies berdiri megah di atas tanah luas yang menghadap langsung ke lautan hitam yang bergelombang. Bangunan beton itu lebih mirip benteng daripada gudang biasa, dengan penjagaan ketat di setiap sudutnya.Dari kejauhan, Marko bisa melihat para penjaga bersenjata mondar-mandir di sekitar gerbang. Mereka semua terlihat waspada, seolah tahu bahwa bahaya bisa datang kapan saja.Marko menarik napas dalam. Dia tahu bahwa menerobos ke dalam akan menjadi hal yang mustahil.Tapi Marko tidak perlu menerobos karena dia memiliki sesuatu yang mereka inginkan. Yaitu sertifikat pulau. Marko akan memancing Rio Davies menggunakan sertifikat itu.Dengan langkah mantap, Marko berjalan ke depan gerbang, sengaja membiarkan dirinya terlihat oleh para penjaga.Butuh waktu kurang dari sepuluh detik sebelum seseorang menyadari kehadirannya."Hei! Siapa yang di sana?! Pergi sebelum kutembak kepalamu!" Salah satu penjaga mengangkat senjatanya,
"Kau ...."Marko berdiri mematung melihat pria yang kini berdiri tegap di depannya.Jantung Marko berdegup semakin kencang, tapi tubuhnya terasa membeku.Di hadapannya seorang pria yang sama sekali tidak asing menatapnya dengan sorot mata tak terbaca. Pria itu adalah tubuhnya sendiri. Marko Davies.Jika sekarang Marko Davies yang sebenarnya berada di tubuh Marko Hubert. Lalu, siapa yang ada di dalam tubuhnya itu?Marko buru-buru bergeleng. "Tidak. Tidak mungkin," gumamnya tidak ingin percaya dengan apa yang ada di hadapannya.Pria di depan Marko itu mengulas senyum. "Apanya yang tidak mungkin?"Marko menatap tajam pria itu. "Siapa kau?! Kenapa kau memakai tubuhku, Sialan?!"Si pria tertawa kecil. "Padahal aku telah lama menunggu waktu bertemu denganmu. Tapi, reaksimu ini sungguh membuatku kecewa, Marko."Marko semakin geram. "Siapa kau, Keparat?! Bagaimana bisa kau memakai tubuhku?! Dan, apa yang kau lakukan di apartemenku?! Apa kau juga yang mengirimkan pesan misterius?!"Si pria ber
"Sialan!"Marko memukul setir mobilnya dengan geram. Mobil yang membawa Jake, Daniel, dan Arnold sudah menghilang di tengah lalu lintas.Dia telah kehilangan jejak mereka.Lalu lintas di kota begitu padat, membuat pengejarannya sia-sia. Rio Davies jelas sudah merencanakan semuanya dengan rapi. Pria itu sangat licik dan memiliki segala taktik untuk melancarkan keinginannya.Marko menarik napas panjang, menenangkan pikirannya. Tidak ada gunanya mengutuk keadaan. Dia harus bergerak cepat.Mata tajamnya menyapu jalanan yang dipenuhi mobil-mobil dan lampu kota yang berkedip. Jika dia tidak bisa mengejar mereka sekarang, dia harus mencari kelemahan lain dalam rencana Rio Davies.Dan ada satu hal yang muncul dalam pikirannya. Sertifikat pulau.Marko lalu berbalik arah, dan menginjak pedal gas. Mobilnya langsung melesat cepat ke arah apartemen milik Marko Davies. Itu adalah satu-satunya tempat yang memiliki sesuatu yang diinginkan Rio Davies selama bertahun-tahun.Sebuah sertifikat pulau yang
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Komen